Pages

Selasa, 17 Februari 2009

Kemaren Ke Mane Aje Ente?

Jumat, 120209

kemaren Ke Mane Aje Ente?

Kullu nafsin dzaaiqotul mauut. Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian.

Kata "dzaaiqotul" berasal dari kata "dzaaqo". "Dzaaiqotul" adalah isim fail dari "dzaaqo" yang artinya yang merasakan. Yang dirasakan adalah kematian (al maut). Rasa matinya sangat tergantung dari apa saja yang kita kerjakan selama hidup kita di dunia.

Kalau yang kita makan adalah gula maka yang kita rasakan manis. Kalau yang kita makan garam maka rasanya rasanya asin. Demikian juga rumus kematian: kalau yang kita kerjakan kebaikan maka kematian akan terasa manis. Namun jika keburukan yang selalu kita lakoni maka kematian terasa pahit.

Perjalanan Keluarnya Ruh dari Tubuh
Allah mencabut nyawa manusia berawal dari ujung kaki, lutut, pusar, dada, dan berakhir di tenggorokan. Setelah sampai tenggorokan barulah ruh kita dicabut oleh Malaikat Izroil.

Apakah gerangan yang terjadi ketika ruh sudah sampai tenggorokan? Ketika itulah dia akan melihat tempat tinggalnya. Apakah di surga atau neraka?

Kalau yang ia lihat surga, maka di sanalah tampak "'alaamatul busyro" (tanda-tanda kebahagiaan). Di antara tanda kebahagiaan tersebut adalah dia pergi meninggalkan dunia dengan tersenyum.

Apakah ketika ruh kita sudah sampai temggorokan permintaan taubat kita masih diterima? Silahkan baca An Nisa: 18.

Kalau nyawa sudah sampai tenggorokan, mau nangis darah sekalipun taubat kita tidak akan diterima (terlambat taubat, kasian dech loh!)

Apakah gerangan yang membuat kita lalai akan kematian? Sehingga kita juga lalai dari mengingat kepada surga dan neraka?

Tepatlah yang dikatakan Sayidina Umar, "An naasu niyaamun faidzaa maatuu fantabahuu." Manusia itu tidur. Nanti kalau dia sudah mati barulah dia terbangun.

Bangkit dari Kubur
Ketika dibangkitkan dari kubur keadaan manusia telanjang bulat. "Waduh enak dong bisa ngeliat 'punya orang'!"

"Boro-boro mau ngeliat 'punya orang'. Mikirin nasib diri sendiri aja kebelingernya bukan main.."

Istighfar, Istighfar, dan Istighfar!
Setiap insan harus senantiasa memperbarui dan memperbanyak istighfar (memohon ampunan dosa). Sesuai dengan kata "insan" itu sendiri yang berasal dari kata "nasiya" yang artinya lupa atau lalai.

Karena kematian itu datang sekedipan mata dan tidak terduga-tidak disangka.Nabi Muhammad yang sudah mendapat predikat al ma'shum saja senantiasa beristighfar sebanyak 100 kali setiap memasuki majelis.

Karena kita tidak tahu kapan maut menjemput. Jangan sampai nanti ketika ia sudah sampai tenggorokan kita baru niat taubat. Kalau kita seperti itu siap-siap saja mendengar maut nyeletuk, "Kemaren emang ke mane aje ente? Hari gini baru mau taubat."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar