Rabu, 010409
Menemukan Kebahagiaan dalam Kesendirian
Oleh: Mohamad Istihori
Berkumpul dengan banyak orang atau sedikit orang memberikan kebahagiaan yang tak ternilai harganya bagi rakyat Indonesia yang memiliki budaya paguyuban, seneng kongkow, ririungan, atau berkumpul dan bercengkrama.
Saya sendiri sangat menikmati momen-momen di mana bisa berkumpul dengan banyak orang. Tanpa mempertanyakan agama, ras, suku bangsa, ideologi, parpol, atau jenis kelamin.
Dalam perkumpulan seperti itu kita akan banyak menemukan input-input ilmu pengetahuan dan kearifan kehidupan yang tidak akan pernah kita temukan dari media massa jenis apapun milik masyarakat modern.
Namun ada saat di mana kita akan sendiri, ditinggalkan oleh orang-orang yang kita cintai. Apapun alasannya perpisahan memang membawa duka dan luka. Ada yang sementara, dalam jangka waktu lama, atau selamanya.
Inilah salah satu masalah yang paling berat yang saya alami. Untuk itulah untuk menemukan kebahagiaan dalam masa-masa kesendirian ini saya menulis, menulis, dan menulis.
Dengan menulis seperti ini, saya yakin, akan memberikan ruang untuk menumpahkan segala macam perasaan, unek-unek, curahan isi hati, dan pemikiran sekaligus melatih kepekaan.
Dengan cara seperti inilah diharapkan bisa tetap memperoleh ilmu pengetahuan dan kebahagiaan. Maka sekarang mau bersama banyak orang, mau sendirian saya terus-menerus berusaha mengisi ulang "pulsa kebahagiaan" dengan ongkos menulis di tengah keramaian maupun kesunyiaan, di siang bolong atau tengah malam bahkan dini hari sampai pagi.
Kesendirian tidak lagi memberikan kesunyian bagi saya apalagi kesedihan. Manusia harus memiliki cita-cita yang lebih besar daripada masalahnya. Sehingga apapun masalah yang ia hadapi ia akan terus yakin bahwa cita-citanya lebih mulia dan besar daripada masalah yang menimpanya.
Maka kalau sudah kayak gini saya merasa pas dengan "celoteh" Oppie Andaresta, "Iam single iam very happy." Meski aku sendiri, aku tetap "happy".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar