Cibubur, Rabu, 23 Desember 2009
TJ: 202
Malaikat Penjaga
Oleh: Mohamad Istihori
Setiap manusia, baik muslim maupun kafir, disertai malaikat. Inilah kelebihan dan keutamaan manusia jika dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain.
Di antara malaikat yang menjaga manusia adalah:
1. Lima malaikat malam dan lima malaikat siang yang bertugas menjaga manusia.
Satu malaikat sebelah kanan mencatat kebaikan manusia.
Satu malaikat sebelah kiri mencatat kejelekan.
Satu malakaikat mewakili/menjaga ubun-ubun manusia. Kalau manusia merendahkan hatinya terhadap sesama makhluk, maka malaikat tersebut akan mengangkat derajat orang tersebut di hadapan Allah SWT.
Jika sebaliknya, kalau ia menyombongkan diri/takabur maka malaikat tersebut akan merendahkan derajat orang tersebut.
Satu malaikat menjaga kedua mata manusia dari berbagai macam penyakit mata. Hal inilah yang menyebabkan kelopak mata kita selalu reflek/spontan menutup ketika ada benda asing yang hendak masuk.
Satu malaikat menjaga mulut manusia. Terutama ketika kita mangap saat tidur. Kan bisa aja kalau nggak ada yang jaga saat kita tidur bisa masuk lalat, nyamuk, atau hewan lainnya.
Secara teori kedokteran, mengapa hewan tidak masuk ke dalam mulut kita saat kita sedang tidur? Karena mulut kita menyebarkan bau mulut saat tidur. Itu menurut riwayat kecil.
Sedangkan menurut riwayat yang sholeh. Ada 10 malaikat yang menjaga kita saat malam. Dan, 10 malaikat lagi yang menjaga kita saat siang.
Adapun rincian 10 malaikat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Berada di sebelah kanan
2. Berada di sebelah kiri
3. Berada di depan
4. Berada di belakang
5. dan 6. Berada pada kedua mata
7. dan 8. Pada kedua bibir
9. Pada mulut
(menjaga manusia yang istiqomah membaca sholawat), dan
10. Pada ubun-ubun
(bila manusia merendahkan hati maka malaikat akan mengangkat derajatnya. Dan, begitu juga sebaliknya, kalau manusia malah sombong maka malaikat akan merendahkan derajatnya.
Selain Rokib dan Atid yang mencatat semua kebaikan dan kejelekan. Maka satu orang dijaga 22 malaikat.
20 malaikat tersebut berkumpul pada saat Shubuh dan Ashar. Shubuh adalah pergantian dari malaikat malam ke malaikat siang. Sedangkan Ashar adalah pergantian dari malaikat siang ke malaikat malam.
Maka jagalah baik-baik Ashar dan Shubuh kita. Namun tanpa menafikan tiga sholat wajib yang lain.
Allah berfirman, Haafidzuu 'alash sholawaati wash sholaatil wushthoo, "Jagalah sholat-sholat dan terutama sholat wushtoo (sholat Shubuh dan Ashar)."
Ketika Ashar, malaikat siang yang tugasnya sudah digantikan oleh malaikat malam naik. Ketika bertemu Allah ia ditanya, "Kaifa taroktum 'ibaadii?" "Dalam keadaan yang bagaimana kau tinggalkan hamba-Ku?"
Dalam keadaan mabuk, sholat, zina, sholawat, berdusta, atau lagi ngaji?
Para malaikat ini tidak akan meninggalkan manusia sampai kita meninggal dunia. Kalau kita sudah meninggal, selesailah penjagaan malaikat terhadap manusia.
Kemudian muncul pertanyaan, "Allah kan tahu terhadap gerak-gerik seluruh makhluknya terutama manusia, tapi kok kenapa Allah masih saja membutuhkan bantuan malaikat?"
Hal ini mengandung hikmah. Bukan artinya Allah tidak tahu. Tapi hikmahnya adalah Allah memberi kemuliaan kepada manusia dibandingkan malaikat.
Jadi saking mulia-mulianya manusia sampai dikawal malaikat. Sedangkan malaikat sendiri nggak ada yang ngawal.
Wa laqod karromnaa banii aa-dama. (al Aayah).
HIKMAH JAWABAN MALAIKAT ATAS PERTANYAAN ALLAH
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa Allah bertanya kepada malaikat, Kaifa taroktum 'ibaadii?
Yang ditanya oleh Allah adalah sholat/amal sholeh. Yang diangkat ke langit hanya amal sholeh. Maka bila manusia beramal sholeh mereka mulia.
Jadi ukuran kemuliaan manusia adalah terletak pada amal sholehnya. Setelah itu barulah turun rahmat-Nya.
Dan, rahmat Allah ini diberikan kepada manusia secara umum. Dan semua itu adalah min amrillah. Min di sini bermakna bi. Jadi biamrillah sehingga artinya adalah oleh sebab perintah Allah-lah maka turun rahmat kepada seluruh manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar