Sukabumi, Sabtu, 10 Juli 2010
Penulis Cerita Fiksi
Oleh: Mohamad Istihori
Seperti yang kita ketahui bahwa cerita fiksi adalah cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan, cerita yang hanya berasal dari khayalan atau imajinasi penulisnya belaka.
Di antara cerita fiksi yang kita kenal adalah cerita tentang Kapten Tsubasa, Rambo, atau Sundel Bolong.
Namun bagi saya cerita fiksi bukan hanya yang seperti itu. Cerita fiksi bisa juga ditafsirkan adalah ketika si penulis sama sekali bukanlah pelaku dari hal yang ia tuliskan. Atau ia hanya mengandaikan tanpa pernah merasakan secara langsung apa yang ia tuliskan.
Misalnya ada orang yang menulis tentang pentingnya sholat berjama'ah, tapi ia sendiri kalau sholat tidak pernah mau berjama'ah. Hal itu berarti tulisannya tentang pentingnya sholat berjama'ah adalah fiksi.
Ada juga orang yang menulis tentang kejujuran. Tapi pada kenyataannya ia adalah seorang koruptor atau pembohong.
Coba ada perhatikan dengan seksama latar belakang dan kehidupan sehari-hari setiap penulis yang sok menceramahi dan mengajak pada kebaikan.
Kalau mereka ternyata cuma keren doang dalam menuangkan gagasan intelektual atau saat menulikan buku tentang tema akhlak, tapi tenyata kelakuannya baragajul, maka sebut saja ia penulis cerita fiksi.
Bukan hal yang ia tuliskan yang fiksi, namun yang fiksi adalah dirinya yang tidak sesuai dengan kebaikan yang ia tuliskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar