Bangsa Penunggu Maghrib
(Transkrip Kenduri Cinta Agustus 2011)
Maghrib itu hanyalah salah satu fase dari siklus lulus-tidak lulusnya kehidupan manusia. Kalau dia lulus al hamdulillah, dia tidak lulus dia tetap ditolong oleh Allah untuk mengerjakan Maghribnya setiap saat.
Saya lihat tadi iya, penanya-penanya itu tadi masya Allah, anda semua sudah pantas menjadi narasumber di manapun, sehingga di manapun anda bisa bikin Kenduri Cinta di semua tempat yang berbeda.
Itu berarti anda akan memperjelas bahwa diri anda ini bukan hanya Penunggu Maghrib. Anda ini sedang mengerjakan Maghrib juga masing-masing. Maghrib itu bukan sesuatu yang jelek. Memang harus kita lewati ini. Masyrik wal maghrib ini harus kita lewati.
Nanti proyeksi politiknya bagaimana. Proyeksi zamannya bagaimana. Proyeksi teknis kenegaraannya bagaimana. Nanti kalau sempat kita bisa omongkan.
Tapi seperti kalo saya pakai istilah beliau tadi: anda datang ke KC duduk saja di belakang, mendengarkan saja tidak usah ikut ngomong. Itu anda sudah menjadi Pekerja Maghrib.
Anda sudah mendapatkan hak dari Allah untuk ditolong. Karena anda pasti datang ke sini ada yang karena kesedihan melihat Indonesia, ada yang karena keprihatinan, ada yang karena mencari harapan, ada yang karena mewujudkan syahadat sebenarnya anda.
Loh saya ini bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu Rosulullah, Muhammad itu mandataris-Nya, Rosul-Nya, utusan-Nya Allah.
Kok kehidupan kayak begini? Kok tidak sebagaimana seharusnya yang bisa diterapkan oleh perwujudan dari kesaksian itu? Anda tok itu saja sudah membuat Allah bertanggung jawab dan akan menolong anda.
Pertama pertolongannya pribadi, keluarga, kemudian kemasyarakatan, dan kenegaraan. Jadi kalau nanti kemudian anda hidupnya lebih mudah al hamdulillah. Kalau tidak lebih menjadi mudah al hamdulillah juga. Karena jangan dihitung akhirat dengan teori dunia. Karena selalu wa lalaakhirotu khoerul laka minal uulaa.
Anda ngomong surga. Anda ngomong neraka. Anda ngomong sholat daim atau sholat mendirikan, apa mengerjakan segala macam. Karena Tuhan berkompromi agar supaya anda mendapat pemahaman secara dunia.
Karena anda masih harus hidup di dunia. Tapi sesungguhnya seluruhnya nanti anda akan pahami secara akhirat dengan pemahaman yang sama sekali baru yang sekarang sejumlah orang mulai mengetahuinya tapi kebanyakan orang tidak akan pernah mengetahuinya. Kan gitu.
Jadi kalo nanti anda besok dagangnya lebih laris, bos lebih suka sama anda, dan anda sendiri meningkat jadi bos, atau apapun perkembangan hidup anda al hamdulillah. Kalo ndak iya nggak masalah juga karena hitungannya dunia-akhirat. Bukan dunia tok. Bukan akhirat tok.
Jadi ada Seorang Muslim-Muttaqiin, seorang yang bertakwa kepada Allah di sampingnya ada orang yang kafir kepada Allah sepanjang hidup dan kedua-duanya dikasih tahu Malaikat Izrail, "Segera kamu berdua secara bersamaan akan saya ambil nyawa kamu dan sekarang pada saat terakhir ini kamu silahkan minta apa?"
Si Muslim minta, "Iya sekali-kali saya sudah hidup berprihatin selama hidup ini mbok saya dikasih Kijang Innova-lah untuk anak-anak saya.
Saya sudah sholat ndak karu-karuan. Iya sholat lima waktu, iya sholat daim, iya sholat macem-macem sudah saya lakukan iya sekarang saya mintalah sekali ini Kijang Innova. Iya jangan Avanza-lah yang agak naik sedikit."
Terus yang kafir, yang satunya, meminta lagi permintaannya mengklimakkan tradisinya yaitu minum sebanyak-banyaknya, berfoya-foya sehingga dia minta sama Tuhan, "Tolong kasih saya minuman yang melebihi Vodca, yang melebihi Wiski, melebihi arak, melebihi opo jenenge? Karo Jogja opo iyo? Ciu. Pokoknya yang rasanya lebih dari itu."
Kemudian Izroil bilang sama atasannya, Jibril AS. Iya Jibril langsung melaporkan kepada Allah, "Iya Allah ini ada dua orang, yang satu muttaqiin. Yang satunya lagi kafir meminta kepada-Mu."
Allah mengabulkan permintaan yang kafir dan menolak permintaan yang muttaqiin dengan mengatakan, "Oke yang kafir saya kabulkan. Yang muslim tidak saya kabulkan."
Kalo kita melihatnya secara dunia, "Loh bagaimana sih nih? Ini kafir habis-habisan minta minuman lebih dahsyat dikabulkan sama Allah.
Yang muslim, yang sudah prihatin sampe ngiler, nyambut gae bongkrat-bangkrut nggak karu-karuan. Sekedar cuma minta Kijang Innova ndak terkabul. Kok sama dengan Rendra nasibnya?"
Tapi kalo anda pake perhitungan akhirat, "Loh memang Si Kafir ini minta apa saja dikabulkan oleh Allah karena akan dihabiskan. Karena jangan sampe dia punya investasi baik apapun di akhirat. Karena dia nanti 100% jadi penghuni neraka. Jadi dihabisi sama Allah."
Sementara yang mukmin, "Jangan kamu ambil kenikmatan apapun di dunia karena kenikmatanmu kelak itu akan kamu peroleh bersama-Ku nanti di surga jannaatun na'iim. Kan begitu."
Jadi kalo besok anda dagangnya agak kurang laris cara berpikirnya akhirat. Kalo dagangnya laris lalu cara berpikirnya dunia. Tinggal begitu.
Sebenarnya hidup ini, bahagia atau tidak tergantung maqom fikriyah anda. Tergantung cara anda melihatnya. Kan begitu.
Jadi kalau istilahnya Candra itu memang orang yang keduniaannya itu tidak unggul sesungguhnya dia menyimpan pondasi keakhiratan.
Kalo menyanyangi, mencintai wanita berdasarkan keduniaan saja, dia mungkin akan mendapatkannya. Tapi kalo dia juga mempertimbangkannya secara akhirat dia akan mendapatkan rahasia-rahasia yang tidak akan bisa dibuka oleh orang lain.
Jadi temen-temen sekalian menurut saya, saya sangat optimis, ini Indonesia memang sudah akan Maghrib dan anda adalah pekerjanya.
Dan, anda ngggak perlu ngapa-ngapain. Kalo anda cara berpikirnya Indonesia dan dunia kan nggak ada gunanya KC ini. Nggak jadi parpol, nggak jadi gerakan demonstrasi untuk mendesak apa-apa.
Si Nazaruddin sakit stroke mulutnya menjadi agak kurang lancar, terus kalo minum terus sekarang dia datang, selalu kalo kan Anas kan, si Nazar-kan punya, kena stroke kecil sehingga dia nggak bisa ngomong lancar.
Jadi kalo dia minum, "Anas...Anas...Anas." Sukar mengatupkan bibirnya di depan. "Panas...Panas...Panas." Itukan orang normal. Dia kan sudah agak celat. Jadi, "Anas...Anas...Anas."
Jadi temen-temen sekalian kalo kita mikir secara ilmu politik normal keduniaan ini di KC nggak ada gunanya. Tapi kalo anda melihat bagaimana Allah itu begitu murahnya sama manusia.
Maka anda duduk tok di sini atau tidur deh. Tidur aja itu ndak masalah. Anda datang ke KC tidur itu sudah antisipasi, sudah mendapat hak dari Allah untuk diperbaiki hidupnya.
Jadi jangan dipikir yang mengerjakan Maghrib ini cuma kita-kita saja. Semua...Allah sudah pasang. Nah Allah memasang orang, memasang kelompok, memasang auliya, memasang siapapun pekerja-pekerja, kepala-kepala dinas itu dengan rahasia-Nya sendiri.
Tapi saya bisa katakan sama anda dan saya sudah puluhan kali mengatakan sama anda, kita akan segera mengalami Maghrib. Dan, Maghrib itu bukan sesuatu yang jelek.
Memang wingit. Wingit itu artinya santet-santet itu iya berkeliarannya menjelang-menjelang Maghrib, abis-abis Shubuh, menjelang-menjelang Shubuh.
Di situ manusia sedang berada pada momentum pancaroba sehingga ada kecenderungan menjadi agak lemah mentalnya, agak menjadi berkurang daya intelektualnya, dan menjadi agak buram spiritualnya.
Sehingga orang menjadi agak mudah dipengaruhi pada saat-saat itu dan mudah ditembus oleh macam-macam pada momentum-momentum suruf atau Maghrib itu.
Tapi kalo Maghrib-Masyrik kan itu memang tradisi sunahnya Allah. Jadi nggak ada masalah. Iya Shubuh. Abis itu Dzhuhur...(Emha 1 End)...
...Abis itu Maghrib. Setelah Maghrib kan ada Isya. Setelah Isya kan ada keindahan sholatul lail, ada keindahan macem-macem. Kan gitu.
Jadi anda tidak perlu panik dengan Bangsa Penunggu Maghrib. Inikan memancing saja menurut saya temen-temen. Karena sesungguhnya anda adalah Pekerja Maghrib. Dan, di luar anda jangan dipikir di Indonesia nggak ada yang mengerjakan Maghrib.
Ada yang mengerjakan Maghrib. Dan, ada juga yang pekerjaannya pekerjaan strategis sungguhan di Indonesia ini. Jadi anda tenang aja gini nggak ada masalah. Karena ada pembagian tugas. Mau-tidak mau.
Allah ndak perlu kasih ayat baru. Cukup ayat di al Quran dan yang sebelumnya itu sudah cukup karena...itu sama dengan gini loh...kun fayakuun...kun fayakuun...itu Allah menciptakan sunah dan hukum alam sedemikian rupa dan itu berlaku sampai berakhirnya hidup di dunia dan untuk supaya anda beol nanti malam, abis sahur itu Allah ndak perlu kun fayakuun lagi.
"Hayo ngising!" Nggak. Itu sudah otomatic. Sama dengan Amerika, itu seberapa besar pengaruhnya di sini tidak harus setiap saat menciptakan strategi, rekayasa, dan seterusnya. Tidak harus. Karena sudah otomatic.
Anda sudah menjadi bagian, otomatic, dari Sunah Allah. Semakin anda melakukan...yang beliau mengatakan tadi sholat abadi tadi maka semakin tradisi yang berlaku pada diri anda itu akan merupakan Kehendak Allah dengan sendirinya.
Kan masalah manusia kan cuma bagaimana memperpendek dia dengan kehendak-Nya Allah. Semakin kehendak anda...sesuai atau kondusif atau compatible dengan kehendak Allah maka Maghrib dan tidak Maghrib menjadi masalah mudah.
Nah Maghribnya manusia itu ada yang lamban, ada yang cepet. Nah untuk orang Indonesia itu Maghribnya lamban sekali. Apa yang di bangsa lain sudah busuk di sini belum busuk. Karena kita sangat pandai terhadap kebusukan. Karena kita sangat bisa hidup dalam penderitaan. Kita sangat bisa hidup dalam kebusukan. Kita bisa...kita memiliki kemampuan mental untuk bergembira di dalam penderitaan. Kan begitu.
Jadi Bangsa Indonesia ini untuk dihancurkan lama banget waktunya dan tidak akan pernah bisa hancur karena anda memang di set-up Allah untuk menjadi calon pemimpin sebentar lagi.
Suatu hari kita akan diembargo oleh Amerika dan itulah rizki terbesarnya Indonesia. Anda akan diembargo dan setelah itu anda mengumpulkan duit banyak-banyak di antara anda sendiri karena anda akan punya kemampuan baru untuk menjadi bangsa yang mandiri.
Dalam tiga tahun kemandirian itu akan menciptakan satu kebangkitan nasional yang kedua. Akan menciptakan proklamasi yang sejati dan setelah itu dunia akan kagum sama anda karena anda tidak akan pernah menjajah dunia karena anda ini orangnya sangat sayang sama orang lain.
Bangsa Indonesia itu bangsa yang pemurah, ngalah, tidak akan pernah mau jadi juara dunia sepak bola. Iya gimana orang kita sangat ngalah. Gila apa...bayangkan Eropa sudah hebatnya kayak gitu masa kita biarkan mereka kalah oleh kita. Nggak dong kita kan sudah tinggi peradabannya.
Kita bukan orang yang senang menikmati penderitaan orang lain. Bayangkan menderitanya Messi kalau Argentina sampai kita kalahkan. Jangan sampai menang! Ini soal sepak bola. Tapi ini serius temen-temen sekalian.
Jadi anda harus percaya bahwa anda ini cikal-bakalnya seluruh peradaban. Anda ngomong apa? Anda ngomong pertanian? Iya mbahnya pertanian iya Orang Indonesia, Orang Nusantara, terserah mau disebut Sunda, disebut Jawa, disebut Atlantis, mau sebut Lemorian, mau sebut Tarangka. Mau sebut...terserah tapi pokoknya mbahnya iya anda.
Anda ngomong pelaut, anda ngomong teknologi kapal, anda ngomong...03:57...(Emha 2)
Rabu, 21_09_2011
...penguasaan maritim iya mbahnya kita. Kalo anda ngomong strategi politik dan bagaimana political coolness, bagaimana seorang pejalan dan pelaku politik memiliki hati yang sangat dingin, iya nggak ada yang ngelawan kita. Betul nggak? Kita sebenarnya memiliki kemampuan-kemampuan yang luar biasa.
Wong kita sama mati aja santai kok. Ndak ada orang...siapa...Orang Indonesia kan kerjaannya selalu sama mati deket banget. Naik motor nyerobot-nyerobot. Kapan saja ada peluang nyerobot dia serobot. Kan gitu? Dan sebenarnya itu adalah taqorrub ilal maut.
Dan, itu Bangsa Indonesia ndak ada masalah. Naik di menara memperbaiki kabel itu kalo di mana-mana kan kayak astronot. Pake kabel-kabel, pake tali. Di sini nggak kok. Naik, naik aja pake sendal jepit, kaos oblong, sambil ngempit rokok.
Bangsa kita ini angsa besar. Bangsa yang sama kematian lebih besar. Sama kehidupan lebih besar. Kenapa bangsa-bangsa pada berebut minyak? Pada berebut segala macam? Karena mereka lebih kecil daripada dunia, mereka lebih rendah daripada kehidupan.
Kita ini ahsanit taqwiim dan jangan mau dipengaruhi oleh sistem apapun untuk menjadi asfala safiliin. Dan, untuk ahsanit taqwiim itu tetep Orang Indonesia.
Macet kayak gini nih kalo Orang Amerika itu sudah revolusi lima tahun yang lalu. Di Indonesia ndak ada revolusi karena mereka sangat mampu menikmati macet.
Frustasinya sebentar aja. Setelah itu ketawa-ketawa terus bikin hadits palsu, "Apabila terdengar suara azan dari masjid dan suara sirine dari pusat-pusat informasi Romadhon tetapi orang-orang itu masih berada di kendaraannya masing-masing sehingga dia tidak bisa cepat membatalkan puasanya. Maka sungguh mereka termasuk golongan orang-orang...06:08...yang kena macet." HR. Rosul Rosuna Said.
Di mana-mana orang harusnya revolusi. Iya ini ndak kok. Indonesia kok revolusi? Apa? Apa? Kurang penderitaannya kurang. Kalo cuma begini belum.
Kalo untuk ma'rifatullah nggak perlu penderitaan. Tadikan beliau memberikan gambaran. Itu satu tafsir, satu model frame gitu iya. Cikini jalannya. Terus thoriqot itu syari'at-nya. Kalo cara berkendaraannya atau cara berjalannya itu thoriqot-nya. Kemudian tujuannya hakikatnya. Kemudian inti dari tujuan itu ma'rifat-nya. Kata beliau tadi kan begitu.
Orang Indonesia itu juga tidak taat-taat amat sama struktur empat ini. Jadi kalo Orang Indonesia, "Mau ke mana?"
"Loh terserah-terserah gua. Hanya orang bodoh yang harus berjalan ke suatu tempat dengan tujuan. Saya nggak ada tujuan pun akan sampai kok!"
Orang Indonesia kok disuruh taat sama Orang Arab. Ndak bisa! Orang Arab harus tahu tujuan. Orang Indonesia nggak tahu tujuannya bisa berjalan.
Makanya agama apapun di Indonesia iya harus taat sama Orang Indonesia. Mau Hindu campur Budha iya dicampur di sini. Iya toh? Islam campur Budha, campur Hindu iya dicampur. Islam dicampur Kebatinan iya dicampur. Agama-bukan agama, iya bisa Orang Indonesia.
Orang Indonesia iyo dia sama Tuhan paling deket kok. Nanti kalo keliru tinggal bilang, "Sorry iya Tuhan iya."
Jadi Indonesia ini bangsa yang betul-betul unggul temen-temen sekalian. Tetapi keunggulan itu termasuk hakiki, termasuk sunah dasar yang anda jangan tampak-tampakkan.
Kalo di Borobudur namanya apa yang paling bawah itu? Yang nggak kelihatan? Arupadatu. Nah pondasi itu kalo di Budha namanya Arupadatu. Nah yang dipersoalkan seluruh manusia, yang didiskusikan di seminar-seminar, yang dikuliahkan di kampus-kampus semua itu Rupadatu.
Nah susahnya mereka tidak ingat bahwa sesungguhnya Rupadatu itu tidak berdiri tanpa adanya kejelasan Arupadatu. Dan, ini hanya ada di Indonesia ada begitu-begitu.
Ada Islam ke sini ditafsirkan oleh Orang Indonesia. Yang benar yang mana? Islamnya apa tafsirnya? Angel iki. Ada disiplin jangan sampai tafsir lebih indah daripada yang ditafsirkan tetapi sesungguhnya tetap thoriqot-nya, ma'rifat-nya, maupun syari'at, dan hakikatnya tetep pada akhirnya adalah ada di tangan kedaulatan manusia yang ahsanit taqwiim itu.
Makanya kalo ngomong sholat...loh semua yang anda omongkan kan berlakunya setelah Rosulullah berumur 53. Rosulullah selama separuh hidupnya lebih tidak pernah sholat lima waktu.
Rosulullah kan tidak dididik seperti di SD Al apa? Al Amin, Al, Al opo pokoknya Al-Al lah. Kan pendidikannya selalu dididik dengan Quran dan Hadits. Lah tidak ada satu nabi pun di dunia yang dididik dengan Quran dan Hadits.
Nabi sopo sing didik? Masa Nabi Muhammad dididik ngango hadistna dewe? Ndak ono ceritano. Nabi Isa ndak pernah sholat lima waktu. Nabi Yunus ndak pernah sholat lima waktu. Tetapi mereka melakukan sholat daim...(Emha 2 end)...
Cuma prosedur dan aturan teknis sholat setelah Rosulullah itu disesuaikan dengan struktur dan komposisi mental, moral, spiritualnya manusia zaman Muhammad dan sesudahnya.
Maka dikasih sholat lima waktu. Meskipun asal-usulnya 50. Terus Muhammad...itu juga kan adegan yang lucu. Iya masa Tuhan bisa dinyang? Masa, "50!"
Terus Musa ketemu Muhammad, "Mat gatel kaping seket Mat. Dapuran umatmu kaping seket opo? Kaping limo ojo dobol...dobol...dobol...kaping seket. Udah balik lagi sana ditawar."
Terus Muhammad, "Nuwun sewu Gusti Allah saya diberi masukkkan oleh Nabi Musa bahwa umatku nggak bakalan kuat kalo harus 50 kali."
Kata Tuhan, "Iya Aku juga udah tahu. Tapi kamunya diam aja sih."
Jadi Allah itu iya iseng-iseng. Diam-diam kok iya ngasih 50 padahal Dia juga sudah tahu. Mana bisa 50? Wong lima aja udah bikin chaos sosial kok.
Itu toko-toko sudah ribut sama karyawannya karena untuk Sholat Maghrib kan harus istirahat dan nggak diberikan waktu sama juragan-juragan di toko.
Bayangin aja anda kerja di Pondok Indah Mall sembahyang 50 kali. Tuhan iya tahu itu. Dan, Tuhan memang iseng-iseng Dia.
"Tak kasih 50 jajal Muhammad." Muhammad... Karena dia Arabnya cuma separuh. Angel meneh iki. Info baru ini. Jangan bilang-bilang dulu iya.
Ini saya belok sedikit karena saya terlanjur mengatakan...jadi Rosulullah itu kenapa ndak digambar wajahnya? Menurut saya karena tidak ingin menciptakan perdebatan-perdebatan yang berkepanjangan tentang antropologi dan sosiologi.
Jadi kalau nanti kelihatan wajah Muhmmad sejak awal tahu kita wajahnya bagaimana nanti lama-lama pada sekian era orang akan melihat, "Kayaknya bukan Arab asli nih orang." Gitu. Makanya terus ditutupi. Tidak digambar. Nanti malah akan ribut nggak karu-karuan. Itu alasan pertama.
Ini tafsir saya iya. Ini benar atau tidak benar jangan tanya sama saya. Selidikilah dan risetlah. Kan gitu? Ne sampean riset insya Allah akan menemukan gitu loh.
Karena klu atau tanda-tanda yang kedua bahwa Muhammad itu ahistoris dan tidak relevan bahwa dia Orang Arab.
Pertama, soal gambar tadi iya. Nomor dua, mana ada Orang Arab lembut tutur katanya, lembut hatinya, penuh kasih sayang.
Anda tanya sama sopir-sopir, nyuwun sewu iya, sopir-sopir taksi Jakarta ini mereka itu sudah semakin banyak yang sepakat, pokoknya kalo yang ngawe-ngawe di jalan itu Orang Arab mereka ndak akan berhenti.
"Loh opo toh Cak?" mereka bilang gitu iya Cak Pudji iya?
"Waduh Cak angel iki Cak Pudji ngeludah semaunya saja. Cah...cuh...cah...cuh..."
Argo dibantah karo Orang Arab. Jadi ribut karo supirne. Jadi kadang-kadang kentutnya bau banget...03:37...Kalo orangnya kayak gitu naikin Taksi Jakarta susah supirnya gitu loh.
Maka mustahil...Maka muncullah para habaib. Mereka Orang Syiria, Orang Yaman, Orang Hadramaut datang ke Mekah karena kagum mendengar, "Kok ada Orang Arab berprilaku dan bertutur kata selembut itu?"
Kalo jalan Rosulullah itu kan seperti orang menuruni bukit, wajahnya menunduk ke bumi. Dan, itu ndak ada sepanjang sejarah Orang Arab turunannya Nabi Ismail, maupun Yahudi turunan Nabi Ishak yang jalannya seperti itu. Semuanya kan Dursasono. Gradak...gradak...gradak...
Loh ini kok ono Arjuna situ ini siapa? Kan gitu kan? Jadi aneh bahwa ada Orang Arab yang berprilaku seperti Muhammad. Maka muncullah para habaib sampai sekarang para habaib itu menyebar ke seluruh dunia.
Yang nomor tiga, saya sudah tanya sama Pak Nursomad dan kepada temen-temen lain, "Ada tradisi bertapa nggak pada Orang Arab atau Yahudi? Syukur-syukur Orang Eropa, dan orang-orang lainnya?"...07:11...
Ahad, 25_09_2011
3/07:11...Ini nanti saya cuma meminta agar anda untuk meneliti iya. Bukan mempercayai saya iya. Menurut Ust. Nur Somad tidak ada tradisi bertapa. Lah kok ini ada satu orang kok suka menyepi di gua. Namanya Muhammad.
Dan, itu tidak pernah diberi contoh oleh bapaknya, neneknya, kakeknya. Semua tidak punya tradisi bertapa.
Setahu saya para petapa itu hanya ada di negara-negara tropis dari India sampai Asia Timur. Lah kok ada satu Orang Arab bertapa ini? Kalo gitu ini pasti gennya agak tidak murni nih. Pasti ada campuran ini.
Kalo Abbdullah-Abdul Mutholib mungkin memang murni Orang Arab. Tapi Siti Aminah ini orang mana ini aslinya? Kalo tidak bisa dan belum pernah ada riset mengenai Siti Aminah iya?
Oke kalo gitu ini asal-usulnya Nabi Ibrohim punya istri seorang imigran. Namanya Siti Hajar. Kulitnya mateng coklat tua dan wajahnya agak tidak terlalu tajem-tajem seperti Arab.
Dan, itu memang didatangkan Allah untuk menghibur Nabi Ibrohim setahu saya. Untuk menghibur Nabi Ibrohim. Nah sampeyan tahu sejarahnya.
Dan, namanya Hajar. Hajar dalam Bahasa Arab batu. Mosok ada perempuan dikasih nama batu? Kalo Bahasa Jawa Ajar itu disebut Ki Ajar iya, Ki Hajar Dewantoro.
Hajar itu artinya orang yang menuntun atau orang yang mengajari. Kalo yang diajari kurang ajar maka langsung dihajar. Gitu kan?
Jadi ajar yang pertama itu diajari dan dituntun tapi kalo yang diajari kurang oke maka berlaku makna yang kedua yaitu dihajar. Gitu!
Jadi saya agak curiga. Oh...kalo gitu memang agak anu iya kayaknya iya memang ada bau-bau iya kalo nggak Klaten, iya Solo, apa mana.
Apalagi tradisi berkelahi beliau bukan tradisi tinju. Rosulullah itu ndak suka bertinju dia sukanya gulat. Jadi kalo strategi bela dirinya Rosulullah itu kayak Steven Seegel menggunakan kekuatan lawan dan momentum. Main momentum.
Jadi ketika ada salah seorang kafir yang mengejek-ejek dia gitu kan. Di awal-awal dakwah...Emha 3 End...
Emha 4. WMA...
...beliaukan dolan ke Ka'bah ngomong-ngomong tentang tauhid, tentang Allah yang sesungguhnya, dan seterusnya. Terus ada satu orang yang selalu lewat ngejek, "Tauhid nih yee!. Tiap hari gitu.
Dia sedang...Nabi Muhammad sedang...Muhammad sedang ngobrol sama siapa terus dia lewat, "Ehm...ehm...Tauhid...Tauhid..."
Lama-lama mangkel kan, "Duanco are-are." Gitu...lama-lama...langsung beliau berdiri, "Eh taruhan wis, duel kita. Kalo saya kalah saya akan berhenti berdakwah. Bismillah nuwun sewu nge. Tapi kalo saya menang kamu nggak perlu masuk Islam. Tapi kamu jangan ganggu saya lagi. Deal?"
Begitu deal...04:44...dia bilang, "Oke?" "Oke!" Rosulullah langsung nungkul mas. Jadi nungkul itu lehernya diginiin sit, sambil kakinya masuk diginiin set dikunci.
Itu persis begitu adegannya. Sekali lagi iya! Leher, kakimu maju set, banting set, jepit set...itu...itu... Silat Jawa itu. Silat Jawa kayak begitu itu. Nah ini monggo para peneliti. Saya nggak klaim nggak apa. Oke.
Saya belok ke dahan itu tadi untuk meyakinkan kepada anda bahwa ya Allah kita ini diberi kemurahan luar biasa oleh Allah. Bahkan para pekerja itu kalo kita nilai secara pondasi, secara akhirat itu tadi, secara hakiki iya pekerja itu bukan orang yang berpolitik saja.
Kalo kita kembalikan ke kebudayaan. Jangan dikira pelaku politik hanya anggota DPR dan anggota Parpol. Kan gitu gampangannya. Jangan dipikir pelaku kebudayaan adalah hanya seniman dan sutradara. Jangan dipikir pelaku dakwah hanya ustadz-ustadz dan kiai-kiai.
Semua anda ini muballighiin. Anda semua da'i. Anda hidup baik-baik, dipercaya oleh tetangga itu sudah dakwah yang luar biasa dibanding anda ngomong.
Bayangin tadi sore itu saya sekilas nonton sinetron, ada anak kecil dua. Ada ustadz pake peci, "Rosulullah pernah mengatakan," Anak kecil itu yang ngomong, "Rosulullah pernah mengatakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Tarmidzi." Arek cilik diomongi ngono. Sue-sue ono kucing lewat, "Yaa ayyuhal kucing."
Itu pentingnya ustadz di dunia. Kalo perlu ndak perlu ada ustadz di dunia. Yang perlu itu orang hidup jujur. Orang hidup beneran. Orang hidup istiqomah menjadi teladan bagi tetangga-tetangganya.
Kalo perlu nggak perlu ada yang nasehatin. Ndak usah ada SMS i'tikaf call, tahajud call. Aku sedang tahajud ada titit...titit..."Ayo sholat tahajud." "Dancok!"
Aku sedang sholat di SMS. Disuruh sholat. Kurang ajar arek-arek ini. Ini pemalas-pemalas di muka bumi nyuruh-nyuruh orang sholat.
Dia pikir yang di SMS dan di BBM sedang sholat. Iya opo arek-arek. Jadi aku akhirnya mangkel, "Nyuwun sewu Gusti Allah ini batal gara-gara kayak gini."
Tit...tit...tit...Tahajud call. Tahajud call. Isinya nasehat tiap hari. Ya Allah ya Robb ya Kariim...emang Muhammad kapan menasehati? Emang kapan nabi-nabi menasehati?
Nabi-nabi hanya menjawab dan memandu. Tidak tiba-tiba qoola. Mentang-mentang Romadhon qoola-qoola...
Maka ya Allah kalo bisa ndak usah ada ustadz di dunia. Ndak usah ada kiai di dunia itu penghalang hubungan Allah sama hamba-hamba-Nya.
Allah sama kita jangan dihalangi siapapun. Rosulullah yang ada di depan kita dan dia duduk bersama Allah di hadapan saya ketika saya melakukan sholat kepada Allah.
Jangan ada tokoh. Jangan ada ulama. Jangan ada siapapun menghalangi kemesraanku dengan Allah. Kamu harus punya harga diri seperti itu.
Kalo saya sholat karena Allah tidak karena kiai saya. Tidak karena ustadz saya...trotok...tok...tok...
Iya saya tidak mengurangi penghormatan saya kepada niat baik para ustadz. Cuma kadang-kadang beliau-beliau itu menghalangi hubungan kita sama Allah.
Jangan dipikir orang nggak ngerti. Orang sudah ngerti itu semua yang kamu omongkan. Dengan mudah toh baca hadits. Tinggal browsing Hadits Ibnu Majah keluar semua. Wis ngapain pake ustadz?
Bukhori-Muslim. Bukhori tok. Muslim tok. Iyo keluar semua sudah dengan mudah kok sekarang ini era informasi. Ngapain pake muter-muter lewat siapa-siapa...4/05:36...kan gitu.
Kenapa itu kita kasih? Arek cilik belum bisa apa-apa. "Saudara-saudara!" Dobol arek-arek. Itukan sebenarnya lomba deklamasi. Cuma isinya deklamasi itu apa yang disebut dakwah.
Dan, tidak boleh dakwah kok halus-lembut. Mesti orasi toh. Qoola rosuulul laah saw. Mesti ngene toh. Mesti nantang gelut. Semua dakwah-dakwah kita nantang gelut. Kecuali satu: jama'ah.
Ya Allah senengnya saya hidup di dunia ya Allah. Robbanaa maa kholaqta haadzaa baatilaa. Lucu-lucunya makhluk-Mu. Untung Engkau Maha Pengasih Maha Penyayang. Untung kami semua tidak Engkau izinkan untuk berputus asa.
Kata para penulis syair: Yaa nafsu laa taqnatii indal latii 'aduma innal kabaairo fii ghufroonii kallamani.
"Engkau yang pernah berbuat dosa sebesar apapun jangan pernah berputus asa. Karena seluruh tumpukkan-tumpukkan dosamu itu sebesar apapun dia akan cair dan dia akan menguap oleh dahsyatnya kekuatan ampunan Allah atas seluruh umat-Nya."
Nah mulai sa iki berbuat dosa sing wakeh. Kawinilah pelacur-pelacur. Karena itu kemuliaannya tinggi.
Ana hanya ingin menyakinkan anda semua eh yang bekerja untuk Maghribnya Indonesia...Maghrib itu...
Selasa, 27_09_2011
...maksudnya kita akan mengakhiri semua ini dimomentum surup. Kemudian kita akan menikmati kontemplasi, kita akan menikmati merasuknya kembali nasionalisme yang sejati. Kita akan merasuk dan membangun kembali kalimat-kalimat yang salah dan do'a-do'a keIndonesiaan yang salah.
Bahkan lagu-lagu kebangsaan yang salah akan kita dandanin. Nama Indonesia mungkin bisa kita rubah. Bendera Indonesia bisa saja kita rubah. Tapi kita akan punya Indonesia baru. Kita akan punya kebangkitan nasional kedua. Kita akan punya proklamasi yang diperbaharui. Seperti orang nikah diperbaharui.
Soalnya kata Yon Kuswoyo tadi malam, saya silaturahmi ke Yon Kuswoyo, dia juga bingung ustadz, dia bingung, "Cak Indonesia itu di mana?" kata dia.
"Di sini."
"Nggak bisa. Kata lagu nasional di sana kok. Di sanalah aku berdiri."
Jadi sa stadion, Di sanalah. Mana Indonesia? Mana? Lagu ne salah. Akhirnya Yon Koeswoyo, vokalis Koes Plus menyimpulkan, "Oh WR. Supratman itu waktu bikin lagu Indonesia Raya pas umroh. Jadi sambil thowaf itu, Di sanalah aku berdiri."
Owalah rek-rek untung Allah itu tidak memperhatikan kata-katamu. Tapi memperhatikan...
Emha 5. WMA
...niatmu. Jadi tetep disayang dan tetep dikabulkan. Nanti kita rubah iya ndak apa-apa, ndak kita rubah juga ndak apa-apa. Kita begini terus nggak apa-apa. Asalkan pondasinya kita perbaiki.
Jadi oke kita pake saja frame tadi bahwa empat itu tidak merupakan stratifikasi. Tidak ada, "Woh ini udah ma'rifat rek, ma'rifat nggak perlu sholat."...
5/00:28...naik haji di mana saja karena Baitullah itu di mana saja. Apa terus kalo anda keluar dari Masjidil Harom, dari Ka'bah yang disebut Baitullah terus anda meninggalkan Baitullah? Tidak.
Karena di mana pun anda bersujud di situlah Baitullah. Di situ adalah Rumah Allah. Di situ anda bertatap muka dan bertatapan wajah dengan Allah.
Dan, jangan pake ilmu dunia. Sebab kalo pake ilmu dunia anda bingung. Kalo make ilmu dunia kan kapan Allah di depanmu menjadi antal laah, kapan Allah di sampingmu menjadi huwal laah, kapan di dalam dirimu menjadi anal laah. Tapi itu tetep hitungan dunia, teknis grammar, kata ganti orang pertama, kata ganti orang kedua, kata ganti orang ketiga.
Terus karena ada tiga berarti kita harus mengacu kepada angka. Kalo Gus Candra Malik mengatakan, "Ke manapun engkau berpaling di situlah Allah."
Terus jumlah ne Allah piro? Rono Allah, rono Allah, rono Allah. Loh akeh temen Allah? Kan gitu akhirnya. Padahal Allah cuma satu. Di situlah kulit ari dari ghoib. Bahwa satu bisa mengepung satu triliun, bahwa satu mengepung semua. Kan ndak mungkin dalam ilmu dunia, ilmu matematika satu kok mengepung semuanya? Mestinya semuanya mengepung satu. Satu maling dikepung sepuluh orang. Kan gitu. Mosok, "Woh maling ne situ ngepung orang sekampung." Loh nggak iso. Nggak iso.
Itu ilmu dunia. Maka kita ndak pake ilmu itu. Maka temen-temen sekalian mudah-mudahan dengan ini anda menjadi lebih yakin bahwa anda datang ke sini saja sudah merupakan pekerjaan di mata Allah, sudah merupakan amal sholeh kepada Allah.
Dan, saya bilang sama Sabrang pada suatu hari di sebuah restoran di mana dia saya adili dan saya marahi dan saya menggunakan waktu itu sebagai seorang bapak yang memiliki hak untuk menempeleng anaknya.
Tapi karena bapaknya seorang yang arif maka menempelengnya dengan cukup mengata-ngatai dia. Karena saya seorang bapak yang sangat pemurah dan tidak peduli dia mau mengabdi atau tidak aku tetep pemurah kepada dia.
Dan, hak-hakku tidak aku pakai. Aku hanya memberikan kata-kata yang tegas sama dia, "Brang atas setiap niat baik Allah pasti selalu bertanggung jawab. Kamu punya niat baik tok saja, terbesit saja dalam hatimu Allah tanggung jawab sama itu.
Allah akan bekerja. Fa'aalul limaa yuriid. Allah Maha Bekerja atas apa yang Dia kehendaki dan apa yang Dia kehendaki tergantung kamu berkehendak apa. Kalau kehendakmu, niat baikmu itu cocok dengan kehendaknya Allah maka Allah akan menjadi pekerja utama...
5/03:20
...dari cita-citamu. Jadikanlah Allah menjadi pekerja utama. Jadikanlah Allah direktur utama hidupmu. Kan begitu temen-temen sekalian.
Jadi anda semua yang datang ke sini tenanglah hatimu Indonesia akan berubah. Dan, ada yang bekerja untuk itu baik Bangsa Indonesia maupun makhluk-makhluk lain yang juga numpang hidup di tanah surga Republik Nusantara. Gitu iya.
Makhluk-makhluk lain sudah sering kita omongkan di sini. Ada kepala-kepala dinas yang ngatur hujan, ada kepala dinas yang memindah tsunami dari Laut Selatan ke Jepang.
Ada yang...macem-macemlah. Pokoknya Allah memberikan pertimbangan-pertimbangan dan Dia selalu menaikkan bintang-bintang dan menciptakan keseimbangan.
Was samaa-a rofa'ahaa wa wadho'al miizaan. Gitu temen-temen sekalian.
Nah saya belokkan sekarang ke Ustadz Nur Somad, ke Cak Pudji, sama ke Kiai Nur PKI. Yang akhir-akhir ini kita gelari Kiai Tohar atau Kiai Toto Rahadjo.
Yang dia sendiri menyebut dirinya Gus Dob. Karena semua orang pake Gus dia juga tidak mau ketinggalan. Dia juga namanya Gus Dob. Dob diambil dari kata dobol.
Ini ceritanya temen-temen sekalian. Ini biar cerita saja, Cak Pudji, Mas Toto, sama temen-temen sekitar 20 orang, 25 orang itu bertandang ke Sulawesi karena kita punya Jama'ah Ma'iyah yang sudah lama kita tidak kontak dan kita datangi yaitu di Daerah Mandar. Kira-kira 350 KM dari Makasar itu ngelewatin tempatnya beliau ini (Ust. Nur Somad) di Pinrang.
Terus kita di sana tiga hari dan kita lakukan segalam macem kemudian satu transfer nilai-nilai Ma'iyah.
Nomor dua Cak Pudji dan Mas Toto yang memang bertugas utama di sana untuk melakukan identifikasi terhadap permasalahan-permasalahan di sana dan Mas Pudji sangat konkret, seluruh Desa Tinambung yang merupakan Pusat Kerajaan Balanipa di sana itu airnya bau semua.
Jadi susah banget untuk mandi air bersih di sana. Jadi terus Mas Pudji punya tugas untuk menangani sanitasi dan sekarang sedang di proses dan nanti saya akan datang lagi ke Mandar kalo air sudah bersih dan sudah enak.
Dan, kemudian Cak Pudji melihat potensi-potensi yang dimiliki rakyat di sana dan seterusnya.
Kita Ma'iyahan kita segala macamlah dan yang jelas kita makan sangat berlebihan untuk tiga hari itu. Bayangkan mas jam tiga pagi ada undangan untuk makan dan kita makan banyak dan itu sa rumah makanan kabeh. Pindah rumah panganan kabeh.
Nah ada banyak cerita-cerita dan beliau nanti saya minta untuk cerita sambil kita kaitkan dengan..kita harus ciptakan Maghrib kita sendiri agar cepat kita Sholat Malam kemudian kita mendapatkan pagi yang ceria. Kan begitu.
Nah dalam konteks Mandar saya kira sangat banyak Cak Pudji biar cerita termasuk Mas Toto dan saya sendiri ustadz, saya ingin melaporkan kepada anda, saya mendapat sapaan dari Allah yang menurut saya sangat luar biasa.
Jadi begitu 30 menit kita mau sampai ke Tinambung kira-kira sampai di tempatnya Imam Lapeo, itu kira-kira 30 menit lagi sudah Pambusuan iya itu sampai di Tinambung itu kita mendengar kabar bahwa Munira, Munira itu anaknya Mas Amru, Mas Amru itu seorang Jama'ah Ma'iyah generasi pertama tahun 80-an di sana itu meninggal.
Begitu kami sampai di sana kita sholat-sholat, cuci muka, minum-minum kopi langsung kita ta'ziyah ke tempat Mas Amru yang anaknya meninggal. Besok paginya kita anter ke kuburan.
Saya ingin katakan sama anda ini anak dulu waktu lahir...dia lahir saya datang jadi saya yang mengazani dia, Si Munira ini. Terus dia mati saya datang sehingga saya yang mengazani dia waktu dikuburkan.
Ini kalo diatur dengan...gimana caranya mengatur ini supaya pas lahir dan pas mati. Kan angel ini mas.
Ini ndak bisa direkayasa mas. Jadi ya Allah, ya Robbi, ya Kariim masya Allah begitu simplenya cara-Mu menunjukkan bahwa Engkau ada di antara kami, bahwa Engkau merihdoi kami insya Allah.
Bahwa seluruh pergerakkan kita di Mandar di Sulawesi Barat dan lain-lainnya itu dikawal Allah, oleh hidayah-Nya, oleh perlindungan dan kontrolnya, serta kritik-kritik Allah.
Jadi saya tidak bisa menahan tangis juga mas. Bagaimana wong anak ini dulu lahir saya yang azaninya. Loh kan kalo saya terlambat sehari kan dia sudah terlanjur diazani orang.
Kalo saya terlambat satu jam kan sudah terlambat saya. Ndak itu pas. Meninggalnya juga gitu. Menjelang saya masuk ke desa itu dia meninggal sehingga saya yang ngurusin. Gitu loh.
Jadi Tuhan ini masya Allah kalo godain kita masya Allah. Ya Allah aku berlindung dari godaan-Mu sendiri ya Allah...
Tapi godaan Allah beda sama godaan setan. Sudah pasti godaan Allah godaan kreatif. Godaan untuk apa namanya? Godaan untuk taqorrub, godaan untuk menemukan kembali Allah di dalam diri kita.
Karena setiap orang harus menemukan Allah terus-menerus di dalam dirinya. Setiap orang harus menemukan Shubuhnya agar dia bisa menemukan Maghribnya dan hanya orang yang bisa menemukan Maghribnya yang akan menemukan Shubuhnya kembali. Kan begitu kira-kira kalo kita pake judul pada hari ini.
Nah Indonesia temen-temen sekalian sudah sangat dekat dengan Maghrib. Anda akan saksikan siapa yang akan jatuh. Anda akan saksikan siapa yang akan dibuka.
Anda akan saksikan siapa yang harus membayar banyak kepada keuangan Bangsa Indonesia. Anda akan menyaksikan berbagai macam strategi-strategi untuk supaya tetep selamat perubahan yang kita lakukan Bangsa Indonesia.
Saya tidak akan...(Emha 5 end)
Rabu, 28_09_2011
Emha 6. WMA
...menjelaskan secara teknis tapi saya ingin membikin anda optimis, husnudzon, gembira, dan percaya diri bahwa jangan khawatir Indonesia pasti akan berubah karena anda sudah lulus.
Anda tidak kalap. Anda tidak...anda tetep sehat wal afiat. Tetep menjadi manusia istimewa yang bisa duduk di sini berjam-jam dan di seluruh dunia malaikat-malaikat keliling ndak ada yang seperti ini, malam ini, cuma di sini, mana mungkin Allah tidak menolong. Hanya di sini.
Jadi ini cahayanya mencorong ke sana. Malaikat sedang makan malam, "Ini cahaya dari mana? Oh dari TIM." gitu.
Sampe Izroil gini, "Woh masih lama itu saya ambilnya, masih lama."
Iya bagaimana cara kita mengapresiasi beliau? Iya dengan cara kita. Kan gitu kan. Tidak berarti terus malaikat makan malam bener. Terus makannya opo? Ketoprak? Iyo ora dong. Iya itu cuma cara kita menghormati...
6/01:10
...dan memesrai beliau-beliau.
Temen-temen sekalian oke. Saya serahkan sekarang siapa yang pertama? Cak Pudji atau Mas Toto? Saya permonggokan, saya...oh Pak Nur Somad dulu al hamdulillahi robbil 'alamiin...
...Allah itu menugasi macem-macem ustadz. Allah itu menugasi...ada orang yang urusannya pengobatan, ada yang urusannya kasyaf (melihat ke depan), ada yang urusannya eh mengidentifikasi kembali Bangsa Indonesia ini siapa? Penelitian dan sajarah, ada yang urusannya strategi-strategi teknis, ada yang berskala regional, ada yang berskala nasional, ada yang berskala universal atau internasional dan itu temen-temen sekalian saya mohon ridho Allah agar supaya anda juga ikut bergembira bahwa sesungguhnya seluruhnya itu akan memuara kepada gerakan-gerakan yang murni seperti ini.
Jadi kita harus siap-siap dalam waktu...(Emha 6 end).
Rabu, 28_09_2011
Emha 7. WMA
...sebentar lagi. Mau tidak mau kita menjadi uswatun hasanah bagi negara-negara Islam Timur-Tengah. Satu. Karena negara-negara Islam Timur-Tengah sudah mengambil keputusan resmi bahwa mereka itu akan niru Indonesia.
Meskipun mereka salah persepsi. Kalo ngomong rumahnya, dindingnya, dan lain sebagainya Indonesia tidak pantas ditiru. Tapi yang mereka lihat adalah Arupadatunya Indonesia.
Bagaimanapun potensi dan prinsip-prinsip dasar genekologi sampai juga kualitas iman dan ketahanan mentalnya itu Bangsa Indonesia tetep memang unggul di seluruh dunia sehingga mereka mengacu ke kita.
Ini yang bisa mendapatkan berita seperti ini adalah para intelejen. Dan, saya ingin katakan pada anda jangan khawatir semua lapor ke saya. Nasional maupun internasional. Gitu iya. Satu.
Nomor dua ini akan, akan terjadi gerakan-gerakan yang cukup besar di Indonesia yang menyangkut para koruptor, menyangkut birokrasi yang tidak bener, menyangkut mentalitas para pejabat, dan lain sebagainya.
Di dalam konstelasi modal, konstelasi kedaulatan, maupun keharusan menuju perubahan-perubahan konstitusi di republik ini. Termasuk salah sejarah, salah lahir, salah dukuni awale pien.
Saya tidak mengerjakan apa-apa kecuali memelihara keyakinan umat dan rakyat bahwa anda ini disayang Allah. Satu.
Nomor dua anda akan melewati Maghrib. Itu kalo saya pake acuannya Ust. Nur Somad. Memang, memang kita sedang kepincut sama Barat dan itu akan berakhir pada Maghrib kita nanti.
Dan, kita akan menemukan nasionalisme sejati kita, kita akan menemukan kepercayaan diri sebagai bangsa dan saya akan terus mendapat laporan-laporan dari gerakan-gerakan yang bermacam-macam dari yang sangat kebatinan sampe yang sangat politik praktis.
Artinya semua itu tetep harus dikonfirmasi oleh, oleh orang yang diserahi Allah. Sebab kalo tidak itu nanti akan dis organize lagi gerakan-gerakan.
Kita tidak akan lagi mengulangi lagi orde baru, kita tidak akan mengulangi reformasi. Kita akan menemukan satu dewan kenegaraan, dan dewan kebangsaan, dewan kerakyatan, dewan nasionalisme yang mudah-mudahan oleh Allah diridhoi bener-bener akan lahir baru.
Sesudah Maghrib kita lewati kemudian kita akan sholat malam dengan baik sehingga kemudian kita akan mendapatkan fajar hari dan matahari yang baru. Amin ya Robbal 'alamiin.
Nah anda tidak perlu bernafsu. Anda tidak perlu nyari-nyari apa itu sebenarnya. Anda tidak perlu gimana-gimana. Pokoknya setia saja seperti ini. Cukup setia dan ini sudah cukup bagi Allah merupakan bukti bahwa anda sudah melakukan perubahan.
Wong diri anda sudah anda rubah kok. Metabolismenya saja sudah dirubah kok. Mana ada orang di dunia melanggar perintah dokter sampai jam 01.00 malam masih duduk dan belum ada rencana untuk berdiri?
Berarti anda sudah sangat revolusioner terhadap diri kita dan kita nanti akan mengalami revolusi besar-besaran tapi dengan cara yang sangat fundamentalis dan sangat pondasil. Kalo menurut istilahnya Gus Candra. Akan melewati evolusi tiga tahap yang kita lakukan dalam waktu tiga tahun.
Apa itu...tapi pokoknya sudahlah semua sudah ada pekerjanya dan anda memang dipekerjakan oleh Allah seperti ini. Anda yang bagian wiridan sebenarnya ini. Wiridan tok. Mesti salah satu wiridannya iyo meso bara. Tapi karena mesonya berada pada tempat yang tepat waktu juga oleh Allah diapresiasi sebaik-baiknya.
Meso itu kan ngentut lewat mulut. Kan begitu kan. Keluarkan jangan sampe tidak dikeluarkan. Iya pertama bisa astaghfirullah, subhaanallah, al hamdulillah, allahu akbar tapi kan ada yang tidak cocok nuansanya dengan allahu akbar.
Makanya kadang-kadang keluar kalimat yang seperti itu karena...7/04:28...
Kamis, 29_09_2011
...memang estetika menjadi pertimbangan Allah. Kan gitu. Allah sendiri kan juga memaki-maki. Allah bahkan tabbat yadaa abii lahabiw watabb.
Bukan Allah sesungguhnya kalo amarahnya seperti itu. Tapi Allah memberi contoh kepada kita, kamu masih hidup di tahap duniawi meskipun tujuanmu tetep akhirat.
Wab taghi fiimaa ataakal laahu daarol aakhiroh dunia cuma berfungsi wa laa tansa, jangan lupa. Jangan cuma wiridan aja. Istrimu tidak punya beras. Gitu kan gampangnya gitu kan.
Jadi temen-temen sekalian tolong optimis, tolong gembira, dan peliharalah istiqomah anda sekarang ini dan saya sudah gembira karena di sini bukan jama'ah.
Saya tidak lagi melihat ini jama'ah ustadz. Ini adalah patriot-patriot kalau secara nasionalisme. Ini adalah muballigh-muballigh...05:26...Kalo secara intisyaar ad dakwah, penyebaran dakwah-dakwahnya dari Allah dan anda adalah prajurit-prajurit dari prajurit spiritual cinta sampe prajurit bonek. Anda kan siap semua itu. Siap toh? Wiridan iya siap. Gelut iya siap. Kan gitu kan. Nah itukan ciri-cirinya Kenduri Cinta. Opo ae ayo. Gitu loh.
Dan, yang paling depan adalah yang belum dapet kerjaan. Yang paling depan lagi Gandi. Yang belum dapet istri sampe hari ini. Sebenarnya kita sudah merekayasa ustadz di...sudah ada calon istri yang kita doti.
Doti tadi itu kekuatan spiritual Mandar. Itu kita bikin anak itu yang deketin Gandi. Betul toh? Dan, itu memang kita set up, nanti di ruangnya Imam Lapeo ada cewek deketin Gandi dan terjadi deketin Gandi. Sudah terjadi cuma terus bapaknya datang guede begini. Nah terus calon menantu ketakutan. Loh ndak berani bapaknya seperti itu.
Loh yo opo? Bapak ne preman koyo ngunu gede. Padahal arekne ayu daketin Gandi. Tapi namanya siapa mas? Gitu loh. Malah sampe dipegang tangannya terus foto berdua gitu. Sudah dahsyat sebenarnya.
Iya cuma karena dia belum lulus dotinya tadi. Iya sudah. Belajar dulu dia...06:53...dan ustadz kemarin kita juga masih juga ada ujian-ujian berikutnya.
Jadi ketika kita Ma'iyahan begini di Mandar itu tetep ada doti-doti berseliweran sehingga jam tengah malam saya mau tidak mau saya kemudian berdiri dan saya keliling-keliling ke mana-mana akhirnya saya ngamuk.
Itu ngamuknya dalam arti baik lah iya Cak Pudji iya. Dan, Cak Pudji menyaksikan betul bagaimana kita mencoba menolak semua itu.
Tapi saya tahu mereka tidak bermaksud jelek. Mereka ingin memantapkan imamah yang sedang mereka...apa namanya?...yang sedang mereka percayai dan al hamdulillahi robbil 'alamiin seluruh rakyat Mandar dari yang politisi, sampe yang rakyat kecil, sampe yang pelantun sholawat, sampe yang pekerja tenun, sampe yang pedagang-pedagang di pasar semuanya bersama-sama untuk memaghribkan dirinya, menuntaskan dirinya, sehingga sekarang sudah, mereka sudah mulai sholat malam.
Dan, nanti Cak Pudji yang akan mengantarkan pagi hari Mandar yang baru. Karena Cak Pudji kita tugasi untuk menangani sanitasi air bersih di sana dan nanti pemerintah baru akan jadi pengikutnya Cak Pudji. Kan gitu.
Insya Allah Cak Pudji sudah melakukan penelitian oleh karena itu temen sekalian kita tidak ngurusin pengajian. Pengajian itu soal pelengkap penderita.
Tapi yang nomor satu adalah memperbaiki kehidupan sesuai dengan yang Allah sudah sediakan dan itu sudah dilakukan Mas Toto dan Cak Pudji. Dan, Mas Toto ini sekarang sudah betul-betul menjadi kiai. Dengan perkembangan yang sangat revolusioner dan tidak pernah saya sangka dia sudah sama saya sejak di Kedung Ombo dulu.
Kejar-kejaran lawan tentara dan tidak pernah saya tanyakan agamanya apa? Akhirnya Allah sendiri yang kasih hidayah dia dan dia adalah orang yang umrohnya menurut saya rapotnya tertinggi selama dia umroh sama Kiai Kanjeng.
Sampe-sampe Allah dikasih bonus oleh Mas Toto. Sampe Allah kesulitan berterima kasih. Wong kamu saya suruh sa'i cuma 1, 2, 3, 4, 5, 6, sampe 7 kali kamu kok sampe 14 kali?
Lah gimana wong mestinya tujuh kali dia 14 kali. Kok Allah ketawa dan di antara kita orang yang pertama kali sholat di depan Ka'bah cuma Toto tok. Kita kan sudah sholat dulu di sini. Baru sholat.
Ndak Toto. Toto emang dari dulu. Sebentar saya hanya akan sholat kalo langsung di depan Ka'bah dan lulus itu. Terus dia sholat di mesjid kubah sehingga eh...(Emha 7 end).
Emha 8. WMA
...dia menurut hadits itu dia nilainya seribu sehingga dia punya jatah untuk ndak jum'atan kira-kira 20 kali mas...Allah...Allah...Oke Cak Pudji monggo diceritakan dan Mas Toto.
...katup itu kalo secara akademis, satu adopsi. Nomor dua adaptasi. Nomor tiga kreativitas. Atau produksi atau reproduksi. Jadi anda mau mengambil saja atau mau ngambil terus diolah atau anda bikin sendiri. Kan gitu cuma hidup ini. Tinggal pilih.
Kalo bahasa fiqih-ushul fiqih-nya anda pilih ijtihad atau pilih ittiba' atau pilih taqlid. Yang terjadi pada kita adalah taqlid. Kita bikin negara pun taqlid. Kita bikin hukum taqlid. Kita bikin pemilu taqlid. Semua kita taqlid. Kita bahkan ittiba' saja tidak apalagi ijtihad. Itu maksudnya Mas Toto. Itu prinsip pertama.
Toto selalu menghindari, selalu menghindari penggunaan istilah-istilah itu supaya...seperti yang diomongkan tadi...Allah itu punya tiga informasi atau disebut firman atau ayat.
Informasi yang pertama adalah alam semesta. Fil aafaaqi. Aafaq itu jama' dari ufuk terus wa fii angfusikum dirimu ini adalah ayat Allah.
Nomor tiga baru ayat-ayat yang disebut qouliyah atau literer yang pake kata-kata. Nah ini yang harus kita ketahui dari tiga macam ayat ini ada dua: yang pertama, ketika Rosulullah disuruh membaca oleh Jibril iqro. Itu kan belum ada Quran. Bahkan belum ada Injil atau apapun yang tertulis.
Jadi yang harus disuruh baca itu menurut tafsir Mas Toto adalah Muhammad disuruh membaca alam dan manusia. Kan begitu. Baru dikonfirmasikan kepada al Quran yang oleh Allah dicicil berdasarkan kasus pembelajaran alam dan manusia tadi.
Kenyataannya yang kedua tidak ada nabi-nabi di seluruh dunia dari zaman Nabi Adam sampe Muhammad yang hidup berdasarkan al Quran. Ndak ada. Jangan lupa. Muhammad ndak pernah baca Quran. Dia cuma menyampaikan ayat secara bertahap, ngumpulinnya kelak setelah periode Utsman.
Jadi Rosulullah nggak pernah ngadepin al Baqoroh. Apalagi Isa. Apalagi Musa. Apalagi Ibrohim. Yunus. Yusuf. Apalagi Adam. Itu ndak pernah baca Quran! Ngerti! Goblok ke arek-arek iki.
Mereka ndak pernah baca Quran dan tidak ada nabi, tidak ada rosul yang dididik dengan Quran dan Hadits. Goblok ke arek-arek. Sampe-sampe ada kiai di Jawa Timur saking pusingnya sama gobloknya umat dan ulama-ulama kata dia, makanya Allah menurunkan kure-an. Digae ngure-i kupingmu itu loh. Kure-an jadi ditafsirkan dewe itu. Quran ditafsirkan kure-an, alat untuk ngure-i.
Jadi maksudnya Mas Toto begitu. Kalo dia mengatakan, pelajari alam dulu dan manusia baru konfirmasikan ke Quran. Karena kenapa? Misalnya Orang Jawa, Orang Sunda, Orang Madura, Orang Batak, Orang Bugis, Orang Mandar, Toraja semua, Tolaki semua mereka mampu menciptakan rumah dengan tiangnya pun mereka mampu, mereka punya ide puasa tanpa agama, mereka punya zakat tanpa agama. Betul ndak? Mereka punya ide sunat tanpa agama.
Cuma kalo untuk bikin kuncupnya, cungkupnya apa namanya? Kubah di atas ini harus Allah langsung itu yang disebut agama. Yaitu informasi-informasi goib yang anda tidak mampu mencapainya dan tidak bisa menyelidikinya.
Misalnya Allah itu 99 watak-Nya, bahwa Allah itu icon utama-Nya Rohman dan Rohim itu ndak bisa kita rumuskan dan kita sepakati. Yang ada adalah Allah langsung kasih. Bahwa Allah bikin malaikat, bikin jin, bikin manusia, bikin makhluk ini...ini...ini...dengan sifatnya itu ndak bisa...8/05:19...diriset. Itu gunanya al Quran literer.
Nah ada al Quran yang kauniyah itu namanya daun, pohon, laut, gunung, tambang, dan manusia yang mengolah alam itu. Itu firman Allah jenis pertama dan kedua. Fil aafaaqi wa fii anfusikum.
Nah orang pasca Muhammad ini lupa pada alam, lupa pada kehidupan. Akhirnya berangkat hidup berdasarkan atau dimulai dari ayat-ayat.
Iya kalo ayat-ayatnya pas. Wong hidup tidak dimulai dari ayat. Bayi lahir itu bisa baca Quran berapa tahun? Lah terus selama dia belum bisa baca Quran lah dia memulai hidupnya dari apa?
Jadi Quran bukan tempat keberangkatan, tempat keberangkatan itu tafsirmu terhadap alam dan kehidupanmu sendiri. Cari Allah sendiri melalui nuranimu. Man 'arofa nafsahu faqod 'arofa robbahu.
Tapi Quran tidak menjelaskan kaefa ta'rifu nafsaka. Tidak ada! Fa tsumma ta'rifu robbaka. Tidak ada! Ini yang dimaksud Mas Toto. Mas Toto itu pusing. Gitu loh.
Ah terakhir sekali temen-temen sekalian. Jangan takut mengatakan bahwa Muhammad sendiri tidak dididik oleh Quran dan Hadits. Itu ndak usah takut. Memang ndak. Loh mosok Muhammad dididik oleh Hadits? Wong Hadits dari Muhammad itu. Moso ono pitik dididik oleh ndok. Angel iki. Jadi itu jangan takut!
Karena apa? Karena ayat Allah itu anda sendiri ini ayat Allah. Kan gitu. Nguyu, kencing itu ayat Allah. Semua ayat Allah dan Allah tidak pernah berhenti berfirman karena firman Allah terus muter, berlangsung, tidak pernah tidak, tidak pernah berhenti, tidak ada satu detik tanpa ayat Allah. Kan gitu.
Cuma ayat itu bukan yang utama pake kata-kata. Nanti Mas Toto tolong teruskan. Kalo saya menjelaskan. Ini supaya yang dari pesantren ndak bingung To. Maka terpaksa saya pake Arab-Arab.
Terus terakhir. Anda tahu ini disebut sendok? Oke? Wong Jowo iyo sendok, Sunda iyo sendok, Indonesia sendok. Kapan disepakati bahwa ini sendok? Nggak tahu kan?
Oke. Paling tidak anda perkirakan berapa puluh tahun dibutuhkan oleh suatu masyarakat untuk menyepakati bahwa ini bernama sendok? Butuh waktu lama kan?
Kan tidak bisa ada satu orang...misalnya Balai Bahasa mengatakan kalo efesien itu...opo toh? Sangkil. Kalo efektif mangkus. Ndak diterima sampe sekarang. Opo?
Sudah jelas Muhammadiyah ini sekarang meresmikan rokok. Maka memilih ketuanya...Din Syamsu Din? Nanti kalo ketemu bilang iya sama beliau...Mas Din Syamsu Din?
Nyeneng no, nyeneng no. Itu yang namanya Arupadatu. Jadi maksud-maksud Allah yang sangat tersembunyi. Baru sekarang toh anda menyadari itu?
Kenapa pimpinan Muhammadiyah itu Din Syamsu Din? Karena kalo pake estetika kan membacanya harus jelas. Di mana dia dipengkal. Di mana dia naik. Di mana turun. Kan begitu.
Nah caranya membaca bukan Din Syamsudin...itu salah. Cara membacanya jangan pake politik, jangan pake orasi. Tapi pake kebudayaan dan kesenian. Din Syamsu Din? Ngono rek.
Embat-embatan sama Orang Ma'iyah angel iki. Twitter hancur lebur. Kalo perlu di Twitter statusnya kayak begitu...Din Syamsu Din?
Ahad, 02_10_2011
...al hamdulillahi robbil 'alamiin. Ya Allah sampe lali aku wis nutup iki. Allah...satu kata tadi iya...kan Allah mengatakan: Wa 'allama aadamal asmaa-a kullahaa tsumma 'arodhohum 'alaal malaaikati.
Allah mengajarkan nama benda-benda kemudian asisten dosen-Nya yang namanya malaikat nge-cek Adam sudah hafal belum?
Yang ingin saya katakan sama anda, itu kata-Kata dan nama benda yang mana yang diajarkan Allah kepada manusia? Saya tanya. Wong kata itu hasil dari kesepakatan manusia.
Ini disebut rambut. Ini disebut brongos. Ini disebut alis. Disebut idep. Disebut jenggot. Terus disebut ... Ndak tahu kalo Bahasa Arabnya apa ustadz? Tapi kalo Bahasa Indonesia sebuah benda punya nama berbeda berdasarkan tempat dan fungsinya. Dan, itu ndak boleh dibolak balik.
Kalo di sini berarti jenggot, Meskipun kalo diselidki, diambil itu sama zatnya, sama strukturnya. Tapi karena tempatnya di sini dia jenggot, di sini idep, di sini alis, di sini brongos atau kumis, di sini rambut, satu lagi...di Jawa Timur....Jember Utara.
Itu kan ghoib ustadz. Ghoib. Allah itu mengajarkan nama benda-benda kalo begitu siapa yang menentukan ...? Wong dalam kebudayaan dan ilmu pengetahuan sepakat 100% nama benda itu berdasarkan konvensi sosial.
Ndak ada nama benda yang lahir tidak dari kesepakatan masyarakat. Kan begitu. Lah kalo begitu yang diajarkan Allah ke Adam itu nama apa? Di situlah asyiknya! Di situlah pertanyaan yang membuat kita ini hidup! Dan, terus berijtihad...9/02:07...gitu loh temen-temen sekalian.
Ini yang sedang ditemukan oleh Kiai Tohar. Toto Rahardjo. To silahkan To. Jadi sekarang kalo sudah menyangkut turutan saya dikasih waktu dikit supaya yang dari pesantren tidak nanti pulang dengan, "Ora iso ngaji ndak ada pengajian."
(Mohamad Istihori)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar