23/11/2012
Penumpang dari Gang
Oleh: Muhammad Ainun Nadjib
Kita para
sopir taksi memiliki perhitungan tentang wilayah-wilayah tertentu pada jam-jam
tertentu yang kira-kira banyak penumpang. Kita memilih lahan mencari nafkah
berdasarkan perhitungan peta pasar penumpang.
Demikianlah
akal kita membaca dunia dan kehidupan.
Tapi pada
suatu siang kita lewat di suatu jalan, pada jam tertentu, menit tertentu dan
detik tertentu — muncullah seseorang dari dalam sebuah gang, yang langsung
melambaikan tangan memanggil taksi kita.
Bisakah akal
kita memperhitungkan atau memperkirakan adegan itu? Bisakah kita mengetahui
bahwa pada detik itu seseorang akan nongol dari gang dan memanggil kita?
Kalau tidak, siapakah yang mengatur pertemuan di sebuah detik itu?
Kalau kita
lebih cepat lima detik, maka taksi lain yang akan dipanggil oleh calon
penumpang dari gang itu.
Apakah kalau
kita lewat terlalu cepat maka kita simpulkan bahwa memang itu bukan rejeki
kita, melainkan rejeki kawan sopir taksi di belakang kita? Ataukah kita sedang
dirancang untuk mendapatkan rejeki berikutnya yang lebih besar dari calon
penumpang yang lain yang entah di mana nanti akan mencegat kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar