Selasa, 070409
Membina Rumah Tangga Neraka?
Oleh: Mohamad Istihori
Pasangan yang mau menapaki jenjang rumah tangga haruslah memiliki banyak ilmu. Karena dalam mengarungi lautan/bahtera rumah tangga, kita akan menghadapi berbagai macam kompleksitas masalah rumah tangga dan yang menyertainya.
Banyak istri yang mengalami stres karena tidak tahan atau kuat lagi menahan kenakalan anaknya. Ada suami mau bunuh diri karena merasa tidak sanggup memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi jika suami-istri tersebut mau terus belajar, belajar, dan belajar untuk menghadapi segala macam permasalahan yang mereka hadapi.
Dan, yang tidak kalah pentingnya lagi adalah sikap untuk saling menerima kekurangan yang dimiliki suami, istri, atau anak.
Jika salah satu pihak tidak bisa menerima kekurangan anggota keluarga yang lain maka akan muncul rasa saling tidak percaya, saling curiga, dan bawaannya mau ribut melulu.
Rumah tangga rasanya bukan lagi "baiti jannati", rumahku surgaku. Tapi-"na'udzu billahi min dzalik"-lebih mirip "baiti naari", rumahku nerakaku.
Bagaimana nggak kayak neraka kalau yang ada di rumah kita setiap hari adalah pertengkaran, ribut, dan salah paham.
Ini karena salah satu anggota keluarga dengan yang lain tidak terbiasa merembukkan masalah, bermusyawarah, tidak memiliki ruang serta waktu untuk bertukar pikiran, dan komunikasi dua arah yang bisa memupuk rasa saling pengertian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar