Selasa, 140709
Musik Kehidupan
Oleh: Mohamad Istihori
Musik adalah kehidupan. Tanpa musik tak akan ada kehidupan. Kehidupan tanpa musik sama saja kematian. Hembusan angin adalah musik. Gemericik angin, suara petir yang bergemuruh, omelan istri yang cerewet, atau marahnya dosen killer adalah musik kehidupan.
"Mana bisa semua hal yang masuk telinga kita adalah musik yang bisa kita nikmati?"
Bisa! Sangat bisa. Semua tergantung bagaimana kita mengomposisikan semua itu menjadi harmonisasi yang mengalun dalam jiwa kita.
Manusia itukan kholifatun fil ardh, manusia adalah komposer kehidupan. Jadi hidupnya tidak bergantung pada keadaan. Namun keadaanlah yang bergantung padanya.
Maka saya sangat heran kepada orang yang mengharamkan musik. Mengapa musik diharamkan? Betulkah ia membuat orang lain lalai dari mengingat Allah? Bagi mereka yang tidak bisa mengkomposeri setiap bunyi yang bertamu ke telinganya, tentu saja musik bisa membuat ia lalai dari mengingat Allah.
Namun bagi mereka yang memang bisa mengkomposeri setiap bunyi, dari mana pun asalnya ia malah akan menjadi semakin dekat dengan Tuhan. Karena baginya justru dengan musik sendiri itulah ia bisa lebih mengenal Tuhannya.
So let's play your music, mainkan musikmu, susunlah nada-nada kehidupanmu, maka meskipun berisik kita bisa tetap asyik tanpa merasa terusik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar