Pages

Kamis, 03 September 2009

Taubat Seorang Junkie

Bali, Jum'at, 4 September 2009

Taubat Seorang Junkie

Oleh: Mohamad Istihori

Malam itu, usai taraweh dan tadarus, sekitar pukul 22.00 WITA, datanglah seorang pemuda bertamu ke tempat di mana Kiai Jihad bermalam. Setelah diterima dan beberapa percakapan pembuka, pemuda itu langsung mengatakan maksud kedatangannya yang mendadak itu.

"Pak Kiai saya mau bertaubat" ujar pemuda itu pasrah.

"Memang apa kesalahan kamu?" tanya Kiai Jihad.

"Selama ini saya mengkonsumsi Nakoba atau NAZA. Saya adalah seorang pecandu berat. Saya sangat menyesal Pak Kiai. Saya mau bertaubat." ujar si pemuda dengan penuh kesungguhan.

"Sudah berapa lama kamu make?"

"Kurang lebih sudah lima tahun."

"Wah lama juga iya. Kamu make apa aja?"

"Hampir semua jenis NAZA sudah pernah saya coba. Dari minuman keras, ganja, shabu-shabu, inex, heroin, morfin, metadon, subutex, sampe uap tai sapi dan jamurnya udah pernah saya coba Pak Kiai."

"Banyak juga iya. Apa sih sebenarnya alasan mendasar kamu make barang-barang haram kayak gitu?"

"Saya mau lari dari masalah dan agar menjadi lebih percaya diri aja Pak Kiai."

"Mau lari dari masalah? Emangnya kamu pikir Nakoba bisa menyelamatkan kamu dari masalah yang kamu hadapi di dunia nyata apa?"

Pemuda itu tidak menjawab. Ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja sambil tertunduk.

Pak Kiai pun melanjutkan percakapan, "Iya udah sekarang kamu kan mau taubat. Yang mau saya tanyakan, keinginan taubat ini datang benar-benar murni dari dalam diri kamu sendiri, karena bujukan dari orang lain, atau karena paksaan dari luar?"

"Dari diri saya sendiri"

"Bener?"

"Bener Pak Kiai masa saya bohong?"

"Oke saya percaya sama kamu. Karena setelah kita menyatakan kepercayaan kita kepada seseorang semestinya memang tidak usah lagi ada keraguan, tidak usah ada lagi pertanyaan. Itu teorinya tapi prakteknya?"

"Maksud Pak Kiai?" tanya Si Pemuda masih belum mengerti maksud ucapan Kiai Jihad.

"Iya masalahnya kan bukan kamu aja yang datang ke sini untuk curhat taubat. Sebenarnya sudah banyak orang mengeluh dan curhat mau bertaubat nggak mau lagi terlibat dalam kasus penyalahgunaan obat (drug abuse).

Dan, mereka semua mengaku bahwa keinginan taubat itu memang datang dari dirinya sendiri, murni atas kemauannya sendiri untuk mendapatkan kehidupan yang lebih diridhoi Allah.

Tapi kenyataannya? Seminggu, sebulan, bahkan setahun setelah mengikuti recovery kemudian mereka kembali terjatuh pada lubang yang sama yang hina yang bergelimangan dosa."

"Nggak Pak Kiai saya mah nggak bakalan kayak gitu. Insya Allah dengan kesungguhan hati saya menyatakan bahwa taubat saya ini adalah taubatan nasuha. Bukan taubat sambel." ujar Si Pemuda.

"Amin"

Kiai Jihad melihat ada kesungguhan dari sinar anak muda itu. Namun pun demikian ia tetap memasang kewaspadaan karena sudah beberapa kali ia dikibulin oleh beberapa pihak yang ngomongnya doang mau taubat eh nggak tahunya hal itu cuma mereka lakukan untuk menghindari masalah dengan pihak kepolisian atau untuk membersihkan nama baik mereka saja.

Karena toh setelah rehab mereka tetep aja kembali ke Narkoba. Aduh susah banget iya melepaskan ketergantungan dari Narkoba? Semoga saja mereka yang sedang menjalani recovery dikuatkan dan diberikan kesadaran oleh Allah akan pentingnya hidup sehat tanpa Narkoba.

Buat mereka yang sekarang masih make belum ada niat untuk berhenti maka ada tiga pilihan di depan mereka: pertama, gila. Kedua, kalo nggak gila masuk penjara. Dan, ketiga, kalo nggak gila dan masuk penjara, tinggal tunggu aja datangnya kematian yang segera dan dapet jatah di kubur berupa siksa.

Buat kita yang belum kena, jangan sekali-kali nyobain deh. Sekali nyoba maka kita akan sangat sulit lepas dari jeratnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar