Yayasan al Hidayah, Ahad, 28 Oktober 2012
Kitab Riyadhus Sholihin, Bab
Muroqobah, Hadits I
Tafsir Awam:
Ada beberapa poin yang bisa kita ambil dari hadits tersebut.
Pertama, dalam rangka meningkatkan ke-muroqobah-an kita kepada Allah SWT
maka hendaklah kita senantiasa bersikap waspada dan rendah hati.
Jangan sekali-kali menzalimi seseorang yang kita anggap
remeh dan rendah status sosialnya karena barangkali saja, misalnya, pengemis
tua yang berbaju sobek-sobek, baunya minta ampun dan sangat kotor itu
sebenarnya adalah malaikat yang menyamar yang diutus Allah untuk menguji
keislaman, keimanan dan keihsanan kita.
Sebagaimana hadits di atas malaikat menyamar menjadi seorang
laki-laki, berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam dan kakinya tidak
menyentuh tanah. Ia adalah malaikat Jibril yang diutus Allah untuk “menguji”
Rosulullah dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang direspon oleh Rosul
dengan jawab-jawaban yang sangat cerdas dan singkat.
Kedua, untuk meningkatkan muroqobah langkah selanjutnya
adalah terus-menerus pemahaman kita tentang Islam, Iman dan Ihsan. Kita mungkin
sudah hapal semuanya ada berapa rukun Islam dan apa saja, ada berapa rukun Iman
dan apa saja serta tahu apa definisi Ihsan itu. Namun yang belum ada jaminan
penuhnya adalah memahami apalagi mengamalkan nilai-nilai Islam, Iman dan Ihsan
dalam kehidupan kita sehari-hari.
Ketiga, masih dalam rangka muroqobah sepatutnyalah kita
perhatikan ciri-ciri datangnya hari kiamat:
1. Hamba sahaya melahirkan majikannya
(Ini adalah fenomena di mana ada seorang
anak yang sukses dunianya, menjadi orang kaya raya namun kemudian ia menjadikan
orang tuanya terutama ibunya yang melahirkannya seperti budak/pembantu rumah
tangga).
2. Orang-orang fakir miskin yang tidak bersepatu/nyeker, tidak
berpakaian dan hidup hanya dari mengembalakan kambing.
Terus meningkatnya jumlah orang fakir dan
miskin. Dalam kehidupannya, saking miskinnya sampai-sampai mereka tidak mampu
mememenuhi kebutuhan hidupnya seperti menutupi kaki dan tubuhnya. Sehingga tampak
ketika mereka bepergian tidak pakai alas kaki dan telanjang.
3. Manusia berlomba-lomba membangun bangunan-bangunan tinggi.
Bangunan tinggi diciptakan bukan atas dasar
kebutuhan manusia yang mendesak melainkan hanya untuk bersombong-sombongan dan
berbangga-banggaan diri baik sebagai individu maupun negara.
Mari kita perhatikan ketiga ciri datangnya hari kiamat di
atas. Pertanyaannya apakah salah satu dari tiga ciri di atas sudah terjadi
sekarang atau ketiganya memang sudah terjadi dan nampak dalam kehidupan kita
sehari-hari atau belum terjadi satu pun dari indikasi tersebut sampai detik
ini?
(Mohamad Istihori)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar