Jum’at, 14 September 2012 04:08 WIB
Islam Itu adalah Agama
Management
Emang apa sih yang nggak diatur dalam Islam? Semua dalam
Islam itu diatur. Mulai perkara paling sepele sampai hal yang penting. Islam
tidak membesar-besarkan perkara yang sepele tapi sekaligus ia juga tidak
meremehkan hal-hal yang kecil. Yang paling penting dalam Islam adalah ketepatan
kita dalam melakukan sesuatu. Makanya agar tepat itulah dibutuhkan management
itu tadi.
Islam tidak melarang manusia untuk punya anak. Tapi Islam
memberikan aturan bagaimana kita memiliki keturunan. Tidak seenak udele dewe. Tidak semau-maumu. Hasilnya
memang sama punya anak. Tapi prosesnya ada yang menikah dulu baru punya anak
dan ada yang zina, nikah dan tak berapa lama menikah eh tahu-tahu udah punya anak
aja.
Semua calon pasangan suami-istri tentunya berharap kelak
kalau sudah menikah dikaruniai anak yang sholeh/sholehah. Tapi yang sangat
disayangkan dalam proses perkenalan, mereka justru melakukan tindakan-tindakan
yang berada sangat jauh dalam koridor kesholehan. Mereka berdua belum mampu
untuk bagaimana me-manage hawa nafsu. Sehingga yang mereka lakukan selama
proses perkenalan itu lebih didominasi perkenalan fisik ketimbang perkenalan
rohani.
Kan idealnya yang dilakukan calon pasangan suami-istri adalah
mengenal secara rohaniah calon pasangan hidupnya itu. Seberapa sabarkah calon
pasangan kita kalo diajak hidup sengsara? Seberapa jujurkan ia saat menghadapi
peluang untuk berbohong? Seberapa setiakah ia di dalam memegang pengetahuan dan
kebenaran yang telah ia pelajari dan alami selama pengalaman hidupnya? Dan,
berbagai macan tolak ukur rohaniah yang memang diperlukan untuk mengarungi
kehidupan rumah tangga yang penuh dengan ujian dari Allah. Kalau hal ini luput
dari perhatian kita maka jangan kaget kalau kita mengalami penyesalan yang
sangat mendalam karena telah memutuskan untuk menikah dan hidup bersama
dengannya.
Ya Allah aku merasa miris banget, mengapa yang dilakukan
oleh orang-orang yang katanya menjadikan-Mu sebagai tujuan utama hidupnya malah
lebih mengenal dari segi fisik calon pasangan hidupnya. Sehingga meskipun belum
menikah mereka telah sangat saling mengenal bentuk bahkan rasa dari “milik
pribadi” mereka masing-masing.
Atau Islam juga tidak melarang manusia untuk menjadi
orang kaya. Tapi cara dan proses untuk menjadi orang kayalah itulah yang
dimanage Islam agar kita menjadi kaya itu tidak merugikan orang lain. Tapi
justru malah memberikan kegembiraan bagi orang lain karena kita menjadi “kran
rezeki Allah” di dalam menyalurkan segala apa yang telah Allah titipkan dan
amanahkan dalam kehidupan kita.
Salah satu wahana belajar management waktu yang
ditawarkan oleh Islam adalah wajibnya pelaksanaan sholat lima waktu sehari
semalam. Sholat itu mengajarkan management waktu yang sangat berharga bagi siapa
saja yang dengan konsisten dan istiqomah untuk menegakkannya setiap hari.
Kalo Shubuh kita masih kesiangan, masih ada Dzhuhur untuk
kita sholat pada waktunya. Kalau Dzhuhur telat juga masih ada Ashar. Dan begitu
setiap hari sampai kita benar-benar mampu berevolusi untuk me-manage setiap
detik yang telah Allah anugerahkan dalam hidup kita agar kita mampu
memanfaatkannya tiap jengkal itu sebagai wahana yang bisa memperdalam cinta
kita pada Allah SWT.
(Mohamad Istihori: Orang Maiyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar