Cibubur, Selasa, 22 September 2009
Eksistensi dan Esensi Facebook
Oleh: Mohamad Istihori
Hari ini, besok, atau besok lusa akan banyak orang yang mulai merasa bosan, BT, dan jenuh ber-facebook-ria. Karena yang selama ini kita kejar dalam facebook adalah eksistensi diri kita sendiri. Bukan esensi kehidupan.
Melalui facebook kita merasa seolah-olah menemukan eksistensi diri kita yang selama ini hilang. Eksistensi itu bahasa sehari-harinya adalah keberadaan. Selama ini facebook kita hanya disibukkan menunjukkan siapa kita, lagi di mana, sedang apa, apa yang sedang kita rasakan sekarang, menunjukkan apa masalah yang kini tengah kita hadapi, atau kesibukkan kita sehari-hari.
Padahal kalau dalam facebook yang kita kejar adalah esensinya maka kita akan mendapatkan esensi. Otomaticly, kata Abu Jibril. Namun kalau yang kita kejar eksistensi facebook maka esensinya belum tentu kita dapatkan.
Maka kejarlah esensi dalam setiap aktivitas ber-facebook kita agar jalinan persahabatan, pertemanan, perkawanan, jaringan, dan silaturahmi kita bisa terus terjalin semakin mesra dan akrab. So selamat ber-facebook ria dalam seluruh esensinya. Online...online..online..online..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar