Sabtu, 23 April 2011
Membaca Kehendak Allah
Oleh: Mohamad Istihori
Bagaimanakah caranya mengenali kehendak Allah terhadap kehidupan kita? Kan nggak mungkin Allah bilang langsung ke kita bla...bla...bla...
Yang agak mungkin kita lakukan untuk membaca kehendak Allah adalah dengan kita mengenali potensi-potensi yang ada di dalam diri kita. Entah itu namanya bakat, skill, atau kemampuan.
Sebuah hikmah berkata, "Man 'arofa nafsahu 'arofa robbahu." Orang yang mengenal dirinya, bakatnya, potensinya, kemampuan, atau skill-nya maka dia akan mengenal Tuhannya.
Kalau kita sudah mengenal Tuhan dengan baik maka otomatis kita mengenal apa yang Allah kehendaki pada hidup kita.
Allah itukan memiliki kehendak yang berbeda-beda terhadap setiap individu manusia. Ada yang dikendaki Allah menjadi seorang guru, menjadi pejabat, pedagang, konselor, penceramah, dan segala apa yang terjadi dalam kehidupan kita.
Pada kehendak Allah itu ada yang bersifat permanen artinya kita tidak bisa merubahnya. Tapi ada juga kehendak Allah yang sifatnya dinamis. Artinya ia bisa kita ubah sesuai dengan seberapa keras usaha kita di dalam mengubah kehendak Allah tersebut kepada kehendak Allah yang lain yang lebih baik lagi.
Pada kehendak Allah yang kedua inilah kita diberikan ruang diskusi yang seluas-luasnya oleh Allah.
Maka berapakah umur kita sekarang? Dengan umur kita yang sekian tahun itu sudahkah kita mampu tahu, memahami, dan memaknai setiap kehendak Allah yang ada dalam hidup kita ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar