Oleh:
EAN
Bagi
Pak Toto sekolah adalah hal biasa yang manusiawi. Hal yang tidak biasa justru
dipertunjukkan oleh sebagian besar sekolah-sekolah kita hari-hari ini. Antara
lain:
(1) Desain
sekolah seperti penjara (gedung terisolasi dari masyarakat dengan pagar tinggi
dan penjagaan ketat dari Satpam)
(2) Belajar
materi yang tidak berkaitan dengan kebutuhan hidup riil anak didik dan banyak
membebani
(3) Pembelajaran
banyak yang tidak membangun nalar kritis dan rasa ingin tahu serta keberanian
anak didik
(4) Biaya
sekolah mahal.
Ironisnya
selama ini semua hal tersebut dianggap lazim dan wajar. Makin lama sekolah
makin berlomba-lomba membangun gedung mewah yang terpisah dari masyarakat.
Alasannya untuk menjaga konsentrasi belajar dan kedisiplinan. Materi yang
dipelajari namun tidak berkaitan dengan kebutuhan hidup riil anak juga tetap
diberikan dengan dalih “pasti suatu saat nanti akan berguna, terutama jika
studi lanjut”. Dari tahun ke tahun sekolah-sekolah justru menjadi lembaga
pengkebiri imajinasi, potensi, dan otentisitas diri anak-anak.
Bagaimana
menurutmu tentang wajah anak-anak negeri ini, untuk mendapatkan suatu ilmu,
mereka bertaruh nyawa di atas jembatan panjang yang mulai putus? Ini foto/gambar
murni wajah anak-anak negeri nuswantoro. Met bejuang ya anak negeri, jangan
takut ya, Allah akan manaungi, menjaga dan menemani bagi orang yg berbuat baik,
oke.
Wassalam.
Sumber:
Muhson Arrosyid [FB]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar