Sabtu, 210209
Kenyataan Mimpi
"An Naasu niyaamun faidzaa maatuu intabahuu."
Hidup manusia yang sekarang hanyalah sebuah mimpi. Jika mereka sudah mati barulah mereka akan terbangun dan menyadari bahwa yang nyata itu adalah kehidupan setelah mati. Bukan kehidupan sebelum mati.
Kita lihat dengan mata kepala sendiri beranekaragam manusia dengan berbagai macam jenis dan warnanya.
Ada orang kaya: segala kebeli, punya villa di setiap kota besar di negerinya Indonesia, punya banyak mobil, rumahnya tidak lagi layak disebut rumah tapi lebih pantas disebut istana, istri cantik (bahkan tak cukup satu pingin dua. Yang muda. Bahkan tak cukup muda tapi mesti perawan. Maka untuk menjamin keperawanannya kalau ada yang mau yang masih sangat belia), dan anak-anak sekolah di luar negeri.
Dan, segala macam perolehan, pendapatan, dan prestasi duniawi yang menjadi kebanggaan setiap manusia yang mengejar kemapanan hidup dunianya.
Tapi ketahuilah saudaraku bahwa semua itu hanya mimpi. Oleh karena itu jangan terlalu dimasukkin hati. Barang siapa yang jatuh cinta pada segala kenikmatan yang ia kejar dan dapatkan selama hidupnya di dunia maka ia akan sangat menyesal.
Ketika dia meninggal dunia barulah ia berkata, "Oh ternyata semua kesenangan dunia yang selama ini saya kejar mati-matian hanyalah mimpi. Waktu tertidur di dunia saya mimpi punya rumah di berbagai daerah ibu kota, punya villa yang sangat indah dan megah di puncak, dan punya koleksi mobil-mobil sport.
Sekarang ketika saya mati barulah saya terbangun dari tidur panjang di dunia. Orang yang saat ini masih ada di dunia menyangka saya tertidur di dalam kubur. Padahal justru merekalah sebenarnya yang saat ini sedang tidur dan bermimpi. Sungguh ini merupakan sebuah kenyataan yang sangat ironis dan menyedihkan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar