Jum'at, 160109
Teori Copying Santri Madani
Oleh: Mohamad Istihori
Dalam "besi-golok-i" eh psikologi terdapat sebuah teori yang dikenal dengan nama teori copying. Jadi ada beberapa prilaku teman kita (santri Madani) yang secara tidak sadar ter-copy dalam memori atau ingatan kita. Saya sangat khawatir lambat laun, secara tidak sadar prilaku teman kita ini juga menjadi prilaku kita sendiri.
Kalau kita tak sigap merespon dan menyikapinya, maka jangan heran kalau kita saksikan dengan mata kepala sendiri orang dulunya konselor, eh tahu-tahunya kini jadi santri. Ini namanya penurunan. Atau sebaliknya, orang yang dulunya direhab kini menjadi konselor. Ah benar juga orang yang mengatakan bahwa hidup seperti roda pedati. Orang gila dengan orang waras berganti-ganti/gonta-ganti peran.
Apakah proses teori copying ini memang berjalan hanya di luar kesadaran kita? "Oh tentu saja tidak!" Copying prilaku di luar batas kesadaran akal hanya terjadi pada prilaku yang tidak kita harapkan atau inginkan. Sedangkan internalisasi prilaku yang kita dambakan, tentu saja, kita sadari. Meskipun tidak menutup kemungkinan secara tidak sadar kita meng-copy prilaku yang kita harapkan.
Prilaku positif dari setiap santri Madani tentu bagus-bagus saja kita copy. Karena biar bagaimana pun mereka adalah manusia biasa juga seperti kita yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka siapa pun, asalkan dia memiliki semangat tinggi untuk terus belajar, belajar, dan belajar, boleh-boleh saja meng-copy prilaku mereka.
Oleh karena itulah saya sangat setuju adanya pembekalan khusus metode komunikasi mengasyikkan, anti BT, tidak nge-BT-in, dan tidak membosankan bagi segenap staf Madani. Hal ini menjadi mendesak untuk dilakoni untuk meng-cut atau mengantisipasi terjadinya copy prilaku negatif tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar