Tips Menulis
dari @benzbara_ Part 1
Pro tip if you want to be a writer: ............... JUST WRITE THAT THINGS DOWN.
Gimana bisa jadi koki kalau malas masak? Gimana bisa jadi penulis kalau malas nulis?
C'mon, it's not a lack of idea. It's a lack of commitment.
Kalau kamu serius, pasti kamu sempat-sempatin. Kalau kamu nggak serius, ada aja alasannya buat nggak ngerjain.
Dan saya nggak tertarik ngobrolin panjang-lebar soal nulis sama orang yang nggak serius dan cuma pengen basa-basi.
#LoveIsRight sedang menunggu kabar dari editor. ^ ^v RT @ardindra_: Bang Bara, kapan merilis novel berikutnya? *pembaca tak sabar*
Ide ada dari mana-mana. Semuanya di sekitar kamu. Kamu cuma perlu membuka semua indera dan menangkapi mereka.
Ide bisa muncul dari mana saja. Dari pengalaman kamu sendiri, cerita orang lain, film yg kamu lihat, buku yg kamu baca, dst.
Setiap menulis saya buat outline/kerangka. Urut-urutan adegan cerita. Di waktu tertentu juga dapet ide adegan 'floating'. @FebruarySama
'Floating scene' ini adegan yg tiba2 terlintas dan kayanya oke buat dimasukin tapi belum tau letaknya di mana. Simpen dulu. @FebruarySama
Tapi pada dasarnya ya, saya menulis sistematis. Saya bukan orang yg sistematis sebenarnya, tapi dalam menulis enaknya runut. @FebruarySama
Saat kamu suka sesuatu, kamu akan mulai memikirkan dia terus dan melihat bayangannya di mana-mana. Sama seperti jika kamu suka menulis.
Dialog yg baik itu dialog yg efektif. Tidak mengulang sesuatu yg sudah diterangkan di narasi sebelumnya. @adygila
Dialog yg baik juga adalah dialog yg real. Mungkin nggak di kehidupan nyata orang bicara seperti itu? Wajar nggak? dst. @adygila
Dialog yg bagus juga bisa menggambarkan sifat tokoh yg berbicara. Ketuskah bicaranya? Hemat? Atau panjang-lebar? Sewot? dll. @adygila
Mentoknya di mana? Alur? Buat kerangka adegan yang rapi. Lihat kembali ke masalah awal, supaya ingat tujuannya mau ke mana. @Ollaaaa_05
Mentok di gaya bercerita? Banyak-banyak baca karya penulis lain. Biar 'bank' ide dalam kepala kita terus bertambah. @Ollaaaa_05
Bingung mulai dari mana? Ya lihat idenya apa. Masalahnya apa. Apa yg mau disampaikan? Lalu pikirkan bagaimana menyampaikannya @adam_fadhel2
Formula 5 W + 1 H itu selalu berlaku untuk panduan menulis cerita yang baik. Masih ingat kan apa saja?
WHAT. Masalah yg ingin ditulis. WHO. Siapa pelakunya. WHERE-WHEN. Latar tempat & waktu. WHY. Mengapa masalah muncul? HOW. Bagaimana proses.
Ending akan terlihat langsung pada awalan masalah yang dibuat. Bentuk endingnya bagaimana itu kreativitas si penulis. @haicigi
Bentuk outline adalah poin adegan-adegan dalam bab. Gambaran inti isi setiap bab. @Stevanataniel
Mana ada tulisan yg bisa langsung diterima penerbit. Jawaban paling gampang: Pertama. Jenis tulisanmu sesuai dgn karakter penerbit. @achaDG
Baca buku-buku dari penerbit tsb. Lihat buku yang kaya gimana yang mereka terbitkan.
dari @benzbara_ Part 1
Pro tip if you want to be a writer: ............... JUST WRITE THAT THINGS DOWN.
Gimana bisa jadi koki kalau malas masak? Gimana bisa jadi penulis kalau malas nulis?
C'mon, it's not a lack of idea. It's a lack of commitment.
Kalau kamu serius, pasti kamu sempat-sempatin. Kalau kamu nggak serius, ada aja alasannya buat nggak ngerjain.
Dan saya nggak tertarik ngobrolin panjang-lebar soal nulis sama orang yang nggak serius dan cuma pengen basa-basi.
#LoveIsRight sedang menunggu kabar dari editor. ^ ^v RT @ardindra_: Bang Bara, kapan merilis novel berikutnya? *pembaca tak sabar*
Ide ada dari mana-mana. Semuanya di sekitar kamu. Kamu cuma perlu membuka semua indera dan menangkapi mereka.
Ide bisa muncul dari mana saja. Dari pengalaman kamu sendiri, cerita orang lain, film yg kamu lihat, buku yg kamu baca, dst.
Setiap menulis saya buat outline/kerangka. Urut-urutan adegan cerita. Di waktu tertentu juga dapet ide adegan 'floating'. @FebruarySama
'Floating scene' ini adegan yg tiba2 terlintas dan kayanya oke buat dimasukin tapi belum tau letaknya di mana. Simpen dulu. @FebruarySama
Tapi pada dasarnya ya, saya menulis sistematis. Saya bukan orang yg sistematis sebenarnya, tapi dalam menulis enaknya runut. @FebruarySama
Saat kamu suka sesuatu, kamu akan mulai memikirkan dia terus dan melihat bayangannya di mana-mana. Sama seperti jika kamu suka menulis.
Dialog yg baik itu dialog yg efektif. Tidak mengulang sesuatu yg sudah diterangkan di narasi sebelumnya. @adygila
Dialog yg baik juga adalah dialog yg real. Mungkin nggak di kehidupan nyata orang bicara seperti itu? Wajar nggak? dst. @adygila
Dialog yg bagus juga bisa menggambarkan sifat tokoh yg berbicara. Ketuskah bicaranya? Hemat? Atau panjang-lebar? Sewot? dll. @adygila
Mentoknya di mana? Alur? Buat kerangka adegan yang rapi. Lihat kembali ke masalah awal, supaya ingat tujuannya mau ke mana. @Ollaaaa_05
Mentok di gaya bercerita? Banyak-banyak baca karya penulis lain. Biar 'bank' ide dalam kepala kita terus bertambah. @Ollaaaa_05
Bingung mulai dari mana? Ya lihat idenya apa. Masalahnya apa. Apa yg mau disampaikan? Lalu pikirkan bagaimana menyampaikannya @adam_fadhel2
Formula 5 W + 1 H itu selalu berlaku untuk panduan menulis cerita yang baik. Masih ingat kan apa saja?
WHAT. Masalah yg ingin ditulis. WHO. Siapa pelakunya. WHERE-WHEN. Latar tempat & waktu. WHY. Mengapa masalah muncul? HOW. Bagaimana proses.
Ending akan terlihat langsung pada awalan masalah yang dibuat. Bentuk endingnya bagaimana itu kreativitas si penulis. @haicigi
Bentuk outline adalah poin adegan-adegan dalam bab. Gambaran inti isi setiap bab. @Stevanataniel
Mana ada tulisan yg bisa langsung diterima penerbit. Jawaban paling gampang: Pertama. Jenis tulisanmu sesuai dgn karakter penerbit. @achaDG
Baca buku-buku dari penerbit tsb. Lihat buku yang kaya gimana yang mereka terbitkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar