Kamis, 02 Februari 2012

Anakku

Jum'at, 27-12-2012

Anakku

Oleh: Mohamad Istihori

Kalau aku melihat anakku, aku berpikir kalau dengan kemampuan dan skill yang gini-gini aja, kalau aku masih main-main dan, tidak serius menghadapi kehidupan yang termasuk di dalamnya adalah sendau gurau maka tidak akan ada sedikit pun ilmu dan perjuangan yang aku wariskan padanya.

Aku tidak memaksa anakku untuk menjadi seperti aku. Ia harus menjadi dirinya sendiri. Dengan segala potensi, minat, bakat, kemampuan, dan cita-cita perjuangannya sendiri.Sebagai bapak saya hanya bisa mengarahkan.

Saya tidak bisa memberi pengetahuan apapun kepadanya. Yang saya bisa lakukan adalah merangsang pemikirannya. Terus-menerus meng-update mesin berpikirnya. Kemudian terserah ia mau isi dengan apa akalnya asalkan semua itu menjadikan ia tahu siapa dirinya yang sebenarnya sehingga ia bisa menemukan jalan untuk memahami siapa Tuhannya.

Karena sudah terlampau jelas rumus dan formulanya: "Man 'arofa nafsahu 'arofa robbahu." Atau bisa dibalik, "Man 'arofa robbahu 'arofa nafsahu." -Siapa kenal dirinya maka ia kenal Tuhannya-Siapa kenal Tuhannya maka ia kenal dirinya.