Senin, 30 November 2009

Trust and Believe ( Percaya dan Yakin) HIV/AIDS May Heal and Terminate (Disembuhkan dan Dihilangkan)

Press Realease
Hari AIDS Sedunia

Trust and Believe ( Percaya dan Yakin)
HIV/AIDS May Heal and Terminate (Disembuhkan dan Dihilangkan)


Melalui momen peringatan Hari AIDS sedunia ini marilah kita kembali membangkitkan kepercayaan diri kita dalam menghadapi dan menanggulangi HIV/AIDS dan orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Mereka yang telah terjangkiti virus HIV (Human Immuno-deficiency Virus) haruslah selalu kita motivasi, terus kita beri semangat, dan diberikan kesadaran bahwa “virus penyebab AIDS yang menyerang sel darah putih manusia itu” bisa disembuhkan (may heal) dan dihilangkan (terminate). HIV sendiri dapat ditularkan melalui seks penetratif (anal atau vaginal) dan oral seks; transfusi darah; pemakaian jarum suntik terkontaminasi secara bergantian dalam lingkungan perawatan kesehatan, dan melalui suntikan narkoba; dan melalui ibu ke anak, selama masa kehamilan, persalinan, dan menyusui.

Menurut Ronald Jonathan dari National Trainer Care, Support, and Treatment IMAI-HIV/AIDS, yang terdata Departemen Kesehatan (Depkes) di seluruh Indonesia sejak 1980-an hingga September 2009 sudah ada sekitar 18.442 ODHA. Oleh karena itulah dukungan pihak-pihak terdekat dan orang-orang tercinta inilah yang sangat dibutuhkan agar semangat berobat dan bertobat para ODHA ini tak kunjung pudar dan padam dalam menjalani program yang telah ditentukan para ahlinya. jumlah ODHA di seluruh dunia saat ini, menurut Harian Tempo, Kamis, 25 Oktober 2007, mencapai 42 juta jiwa di seluruh dunia muncul karena penyimpangan moral (Moral Deviation) yang dilakukan oleh ODHA di masa lalunya.

Untuk mengatasi penyimpangan moral ini (termasuk juga penyalahgunaan obat/drugs abuse, seks bebas/free sex, dan pelacuran) kita harus memiliki sistem pemerintahan dan pemerintah yang tegas dan tidak mencla-mencle dalam mengatasi penyimpangan moral tersebut.

Dengan pendirian seperti inilah kita dan keluarga bisa menghujamkan slogan, "say no to HIV/AIDS", ke dalam diri, akal, dan hati. Sehingga di mana dan kapan pun kita berada juga dengan siapa pun berteman, kita bisa tetap waspada menjaga diri dari ancaman virus HIV dan penyakit AIDS.

Mengingat besarnya dampak negatif HIV/AIDS, maka kami Madani Mental Health Care, Lembaga Rehabilitasi Skizofrenia dan Ketergantungan NAZA Metode terpadu ; Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater menyatakan :

1. Menghimbau kepada seluruh anggota masyarakat dapat berusaha membentengi diri dan keluarganya dari HIV/AIDS dengan memperkuat keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena keimanan merupakan benteng yang kokoh dalam menghindari diri dan keluarga dari bahaya HIV/AIDS.
2. Mendesak kepada Pemerintah (KPA) dan dinas-dinas terkait agar lebih serius lagi dan lebih proaktif dalam menanggulangi HIV/AIDS.
3. Mendesak kepada Aparat khususnya kepada POLRI agar lebih tegas dan tidak pandang bulu dalam memerangi pelacuran, seks bebas (free sex), dan penyalahgunaan obat (drugs abuse) baik yang berskala kecil maupun yang berskala Internasional
4. Menjauhkan keluarga kita dari HIV/AIDS (stood away ourself and our family from HIV/AIDS)
5. Jauhi zina (seks bebas/free sex) dan Naza (penyalahgunaan obat/drugs abuse)
6. Kondom bukan jaminan
7. Bagi para penderita HIV/AIDS segera berobat dan bertobat.

Team Kreatif
Aksi Simpatik Hari AIDS se-Dunia 01 Desember 2009

Asal Mau, Kita Tuntut Ilmu

Cibubur, Kamis, 191109

Asal Mau, Kita Tuntut Ilmu

Oleh: Mohamad Istihori

Rosulullah saw bersabda: Uthlubuul 'ilmi minal mahdi ilal lahdi. Tuntutlah ilmu dari buaian (masih bayi) sampai ke liang lahad (meninggal dunia.

Kawan-kawanku sekalian, Jama'ah Fesbukiyah yang dirahmati Allah hadits di atas sesungguhnya memotivasi kita untuk terus-menerus meng-up date ilmu. Tidak ada batasan usia dalam menuntut ilmu.

Seorang anak Adam yang merasa telah cukup masanya untuk menuntut ilmu karena misalnya dia baru saja diwisuda, atau baru menikah, atau karena putus sekolah sesungguhnya ia telah mencapai puncak kebodohannya.

Dan, yang harus kita camkan bersama adalah bahwa mencari dan menuntut ilmu itu tidak hanya terbatas di sekolah atau dalam hal-hal yang formal saja. Masih banyak tempat, peluang, dan kesempatan kita untuk menuntut ilmu.

Asalkan ada kemauan kita menuntut ilmu apa saja, di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Bukankah Imam Ali pernah berkata, Undzur maa qoola wa laa tandzur man qoola. Sebenarnya ucapan ini merupakan teori objektivitas.

Suatu teori yang mengajarkan kepada kita agar mengambil kebenaran dari setiap orang tanpa peduli siapa yang mengatakannya, apa latar belakang pendidikannya, sukunya apa, dari negara mana, dan apa agamanya.

Dengan prinsip seperti inilah maka kita akan bisa memperluas cakrawala pemikiran kita. Jadi nggak sempit. Nggak gampang menyalahkan orang lain. Nggak bakalan merasa paling benar sendiri. Nggak mudah mengkafir-kafirkan orang lain.

Naza, Zina, dan Judi

CBS, Sabtu, 071109

Naza, Zina, dan Judi

Oleh: Mohamad Istihori

Orang itu kalau punya banyak duit ada aja godaan, cobaan, dan ujiannya. Siapa bilang punya duit banyak itu enak?

Di antara banyaknya ujian orang yang punya duit ada tiga yang utama: pertama naza. Kedua zina. Dan, yang ketiga judi.

Di antara orang berharta pernah bilang pada saya, "Iya masih mending gua mah main cewek (suka zina) tapi kan nggak pake naza. Nggak pernah ngeganja, make shabu-shabu. Jangankan barang yang menjijikan seperti itu ngerokok aja gua mah amit-amit".

Yang lainnya berkata, "Gua akui gua emang junkie tapi gua setia ama istri gua. Gua sangat sayang sama dia. Sampe-sampe meski pun mampu gua mah nggak sampe tuh yang namanya poligami."

Yang terakhir ngomong, "Gua emang seneng judi. Tapi kan kalau menang hasilnya gua shodaqohin untuk panitia pembangunan masjid, ke panitia qurban, atau pondok pesantren di dekat rumah gua."

Tidak ada sedikit pun kebenaran dari perkataan di atas. Yang ada cuma pembenaran atas dosa yang mereka lakukan. Mereka cuma nyari-nyari alesan doang untuk mengurangi rasa bersalah yang berkecamuk di dalam hati mereka.

Kalau kita pandai mensyukuri dan tahu pasti bahwa duit itu bukan milik kita tapi cuma sekedar titipan semata dari Zat Yang Maha Kaya maka punya duit sebanyak apapun akan bisa menjadi jalan menuju kebahagiaan hidup yang hakiki.

Tapi salah-salah kita dalam menyikapi limpahan duit itu maka hal tersebut hanya akan mencelakakan kita. Itu sama saja menggali lubang kuburan kita sendiri atau sama saja memerosokkan diri kita sendiri ke dalam jurang kenistaan serta kehancuran.

Tapi justru hal itulah yang kita kejar siang dan malam. Kita perjuangkan mati-matian. Bahkan banyak yang mengabaikan nilai-nilai halal dan haram. Pokoknya hajar bleh!

Selagi masih ada kesempatan, punya peluang, dan proyek embat aja. Jangan sedikit pun dan jangan sekali-kali bicarakan Tuhan kalau soal nyari duit karena kalau hal itu kita lakukan hanya akan merepotkan usaha kita saja.

Untungnya Tuhan nggak berisik dan enggan cerewet. Yang harus kita Tuhan kan sekarang kan orang tua, suami-istri, majikan, atasan, bos, atau anak-anak. Dan, terutama lagi adalah diri kita sendiri.

Karena pada kenyataannya justru merekalah yang banyak nuntutnya. Tuntutan dan tuntunan Tuhan mah nomor dua saja. Bahkan abaikan aje. Kenyataan memang kerap menggoyahkan keyakinan.

Sebenarnya nggak salah-salah banget sih kalau dalam dunia ini manusia bekerja cari duit untuk menafkahkan anak-istri dan ngebahagiain keluarga. Yang keliru dalam mayoritas gaya berpikir masyarakat kita sekarang adalah kurang kepedulian untuk lebih melibatkan Tuhan dalam usahanya.

Dan pada akhirnya mereka merasa kalau berhasil itu terutama atas kepandaian dan kerja keras mereka. Tuhan mah nggak ada jasanya sedikit pun.

Tapi begitu gagal barulah Tuhan kita salahkan dan kita komplen. "Duh Tuhan kok tega banget. Saya udah usaha abis-abisan kayak gini tapi kok hasilnya segini-gini aja."

Jumat, 20 November 2009

Love and Wisdom Part II

Cibubur, Jum'at, 201109

Love and Wisdom Part II

Oleh: Mohamad Istihori

46. Wisdom: Bagi penduduk kutub bayangan surga itu suasana panas, beda dari penduduk padang pasir.

47. SONG: Air mata tak lg bisa tertahan, hanya Engkau-lah yg sanggup menenangkan.

48. Wisdom: Setiap air merindukan samudera, seperti halnya setiap roh manusia rindu bertemu Tuhan.

49. peliharalah impian km selamanya. Pahami bahwa untuk mencapai sesuatu membutuhkn keyakinan dan kepercayaan pada diri sndiri, visi, kerja keras, tekat, dan dedikasi, ingat, semua hal menjadi mungkin bagi org2 yg yakin.

50. SONG: Ku kan slalu menyanyangimu, meskipun kau tak berada disisiku.

51. Wisdom: Teroris itu orang yang kalah dan marah serta egois dengan mengeksploitasi agama.

52. Cinta hadir karena rindu..sayang datang karena kasih..keakraban ada karena ketulusan..kehangatan tercipta karena kelembutan.

53. Wisdom: Dengan keunggulan ilmu dan teknologi akan mengalhkan lawan bukan dengan bom bunuh diri.

54. MIs: Laa takhof wa laa tahzan innallaha ma'anaa...Jgn takut&jgn brsedih (krn) sesungguhnya Allah senantiasa bersama qt..qt blh kcw ats sgl pristiwa yg mnimpa qt,yg dluar hrpn qt.tp qt tdk blh brhenti berharap.smua psti ada hkmh'e.krn hrpn adl "bahan bakar" khdpn.tnp hrpn hdp g akn brjln.

55. Wisdom: Jadi pemimpin tidak cukup sekedar baik dan pintar, tapi harus visioner dan berani ambil resiko.

56. Wisdom: Kita sering lupa harga dari tak ternilai disbanding harga cincin berlian yang melingkarinya.

57. MIs: Wa 'alaikumus salaam wa rahmatullahi wa barokaatuh.(Dan,smg kselamatn,kasih syg Tuhan,serta keberkahan snantiasa melimpah ruah ats hdpmu).

58. IF: Hdp ni indah.berdua smkn mudh.ykn lah melangkah.jangan lg gelisah.

59. MIs: Bg sbagian org cinta adl sumber kebijakan serta kbajikan.&bg yg lain cinta bs mnjd sumber kebejatan.smua sngt brgantung dr bgmn qt menghikmahi'e.

60. Yg g tw,&g tw bhw ia g tw,adl seorg pandir.jauhi ia.
Yg g tw,&tw bhw ia g tw,adl seorg ank2.ajari ia.
Yg tw,&g tw bhw ia tw,adl seorg yg trlelap.bangunkan ia.
Dan,yg tw,&tw bhw ia tw,adl seorg bijak.ikuti ia.

61. PC: Ktika kau trpikat cnt,Islamkanlh ia.ktika sayap'e mrengkuhmu,srahkanlh ia pd al Quran.jdkan lah virus yg trsembunyi dlm sayap'e,vaksin dhatimu.seumpama qt ssak trdekap olh'e,al Quran akn mlapngkn'e.shg qt mnjd sbr&tgar.&kmudian Allah akn mnyinari playaran cnt qt dg chy-Nya.hingga qt siap mnjd pnyelam suci yg mmancrkn kkudusn Tuhan.

62. MIs: Qt tdk prnh mengerti bgmn cnt hdr dlm diri.cnt srasa dtng bgt sj,tnp aba2,tnp rncn mtng,lants dg polos qt mengetuk pntu ht qt memberi kbr yg membuat qt kelu&tak menentu arah.

63. MIs: Dlm stiap cinta slalu ada tuntutan harta benda?

64. MIs: Cnt org tua kpd ank bs mnjd dusta klau cnta'e kpd ank mmbuat org tua rela memenuhi keinginan ank'e tnp memperhtngkn apakah hl tsb baik or tdk utk ank'e.

65. Wisdom: Jika kita senang memberi, maka Tuhan akan menyediakan kebutuhan untuk disalurkan.

66. SONG: Mendapatkan cintamu adalah keajaiban yg amat istimewa utkku.

67. Wisdom: Ketika rambut kian putih beruban semoga hatinya juga semakin memutih bersih dan bijak.

68. Wisdom: Banyak anak-anak pintar gagal berkembang akibat salah asuh orang tuanya.

69. SONG: Hari ini hanya kau yg seorang yg kucinta & kusayangi.

70. WISDOM: Apa-apa yang gratis cenderung tidak bermutu, termasuk kebijakan sekolah gratis.

71. Wisdom: Bayangkan, jumlah not lagu hanya 7, tapi jutaan nada irama telah dicipta oleh seniman. Mengagumkan.

72. Semakin jauh kamu menempuh suatu jalan,makin banyak yang harus dapat kamu lakukan untuk mengubah segala hal yang menimpamu.

73. Wisdom: Pikir itu pelita hati, salah piker binasa diri.

74. Wisdom: Politik membelah membagi, seni merajut kembali.

75. SONG: Ada banyak makhluk didunia, namun kenapa engkau yg kucinta?

76. Wisdom: Kebenaran sering dikurbankan dan dikalahkan oleh pertimbangan setia kawan.

77. Wisdom: Ibarat api, korupsi mulanya dari hal-hal kecil, lama-lama membesar ketika ada umpan dan peluang.

78. SONG: Cintamu hadir tanpa permisi, mengisi kekosongan di dalam hati.

Love and Wisdom

Cibubur, Jum'at, 201109

Love and Wisdom

Oleh: Mohamad Istihori

1. LOVE: Sejuta kerinduan terpendam saat kau pergi meninggalkanku sendiri dlm kelam.

2. LOVE: Tetes airmata ini adlh bukti cinta yg membara & saksi rindu yg menggelora.

3. LOVE: Lama aku terpaku dlm rindu. Datanglah & hiasi hatiku dgn nyanyian cintamu.

4. LOVE: Ku terlena dlm syahdunya kasih. Janji setia ini hanya utk kau yg terpilih.

5. LOVE: Dgn segenap jiwa raga, ku ingin sinar cinta kita berpendar sempurna.

6. LOVE: Ku kenang kau dgn lunglai sembari urutkan baris puisi yg prnh terangkai.

7. SONG: Hatiku membiru rindu buatku berat melangkah maju. Ini rindu kau takdirku.

8. SONG: Saat jari tak saling menggenggam, yakinkan harap kita mencinta tanpa batas.

9. Wisdom: Jangan membiasakan cari alasan dalam kegagalan sehingga kegagalan akan jadi teman anda.

10. Wisdom: Lawanlah ketakutan maka dunia akan terasa luas dan menarik dieksplorasi.

11. Wisdom: Karakter seseorang akan terlihat dari siapa teman dekatnya.

12. Wisdom: Gaya dan usia boleh berubah, tapi prinsip mestilah dipegang teguh. Perubahan sekitar mesti dimulai dari perubahan dalam diri kita sendiri.

13. Wisdom: Cinta terhadap sebuah pekerjaan sebuah modal untuk meraih sukses besar.

14. SONG: Aku ingin mencengkerammu & tak perlu khawatirkan sisa hari yg akan menjemputku.

15. SONG: Kau satu yg kucinta dgn segenap upayaku membuat kau jd bidadari yg sempurna.

16. Wisdom: Cinta terhadap sebuah pekerjaan sebuah modal untuk meraih sukses besar.

17. DQ: apa pun y kau lakukan, cintailah dirimu krna mlakukannya. ap pun yg kau rasakan, cntailah drimu krna mrasakannya.

18. Wisdom: Tolonglah orang yang memang ingin membantu dirinya untuk maju dan berkembang.

19. DQ: when you try your best but you don't succeed. when you get what you want but not what you need. when you feel so tired but you can't sleep. stuck in reverse. and the tears come streaming down your face. when you lose something you can't replace. when you love someone but it goes to waste. could it be worse?

20. Wisdom: Anda adalah ciptaan Tuhan yang unik dan terbaik. Jangan rendahkan keunggulan Anda.

21. MIs: Cobalh mngrt dirimu sndiri nnti kmu psti akn mngrt psngnmu.krn kekasih sejati kita adl ketika qt mampu menemukan siapa qt sebenarnya ddlm dirinya.

22. MIs: setiap org baru akn mengerti apa itu cinta&kesetiaan kalau dia sdh menemukan kekasih sejatinya.

23. EAN: Kekasih sejati memiliki keluasan jiwa, kelonggaran mental dan kecerdasan pikiran untuk selalu melihat sisi baik dari kepribadian dan perilaku kekasihnya. Prasangka baik dan kesiagaan bersyukur selalu menjadi kuda-kuda utama penyikapannya terhadap pihak yang dikasihinya. Kekasih sejati tidak memelihara kesenangan untuk menemukan kesalahan kekasihnya apalagi memperkatakannya. Kegagalan kekasihnya selalu dimafhuminya, kesalahan kekasihnya selalu pada akhirnya ia maafkan.

24. Wisdom: Puasa membantu seseorang menemukan jati dirinya yg mulia dan senang damai serta santun.

25. Love tips: Temukan aura positif Anda. Jika perasaan puas terhadap diri muncul, maka secara otomatis aura positif itu akan terpancar.

26. SONG: Hadirmu di hidupku membawa bibit cinta utk disemai & pupuk kasih utk ditaburi.

27. SONG: Semua terasa sunyi tanpa kusadari. Hati tersiksa menahan rindu yg terpatri.

28. SONG: Kuberdiri terpaku menatap rona merah pipimu di sudut temaram Sang Waktu.

29. Wisdom: Kembali Fitri, berhenti korupsi, pilih hidup damai, benar dan indah.

30. SONG: Mengagumimu layaknya menghirup udara pagi yg menyegarkan resah hari.

31. Wisdom: jangan mencari cinta di tempat yang salah, yang berujung mencelakakan.

32. "Dskitar arsy-NYA da mnara2 dr chy,ddlmny da org2 yg pkaianny dr chy,wjh2 mrkpun brchy,mrk bkn para nabi&syuhada.para shbt b'tny,sapa mrk?Rasul SAW mnjwb:mrk adl org2 yg slng mncintai,slng brshbt&slng brkunjung krn ALLAH SWT.(HR.Tirmizi).

33. Wisdom: Semua pesan agama kalau difahami dan didengarkan dengan tulus pasti bagus.

34. Wisdom: Persaudaraan spiritual lebih dalam dari persaudaraan ideologi keagamaan.

35. SONG: Andai cinta seindah pagi ini, pasti hatiku tak akan tersakiti.

36. MIs: Mngp sih Allah ciptakan wnita klu ia toh mlh jstru mnjd teka-teki yg sngt sulit utk dipecahkan?

37. MIs: Tuhan berkata:"Kalau kau mau melupakannya maka bukalah hatimu untuk cinta yang baru&gairah yang baru.karena masih banyak orang yang mencintaimu."

38. MIs: Ssh bkn brati tak bs.kalau kau mau ush kau pasti bisa.kalau kau yakin kau pasti mampu.

39. Wisdom: Ibarat mobil, hidup stabil adalah yang melaju cepat namun aman dan nyaman.

40. Wisdom: Melepaskan tradisi sangat berat, seperti pesawat melepaskan gravitasi bumi.

41. Brbagai kcendrungn hti mngarah pd cnta&khidupn sdangkn brbagai syhwt naluri mngarah pd kmatian&kkuasaan.hti adl tmp dletakkan'e cnt.ssunggh'e khidupn timbl krn cnt.adl pngetahuan,ia tmp dsimpan'e cnt.dg dmikian,hti akn hdp olh pngetahuan yg slanjut'e ia jd ringn.ktika hti ringn ia akn cpat pd ktaatn.

42. SONG: Kini ku bisa bergembira, menjalani hidup dgn orang2 yg tercinta.

43. MIs: ksmpurnaan kcantikn seorg muslimh adl ktika ia mngenkn jlbb brdasrkn ksadrn'e tnp da pksaan sapa pun.mskipun jllbb tdk mnjmn kadar keimnn sseorg.

44. Wisdom: Setiap masyarakat bangsa memiliki tradisi mudik dengan momentum berbeda-beda.

45. MH: Bila da saudaramu mnyampaikn ilmu agama&ia slah(krn krang ilmu'e),jgn dcela tp smpaikn mn yg bnr dg ihsan (rs ksih syg).jgn bwt ia malu krn ssunggh'e seorang muslim adl crmn bg saudara'e.

(Lanjutan) Orang-orang yang Sombong

Cibubur, 131109

(Lanjutan) Orang-orang yang Sombong

Oleh: Mohamad Istihori

Tafsir Jalalain hal. 77, Surat an Nisa ayat 38: "Walladziina yunfiquuna amwaalahum riaa-an naasi wa laa yu-minuuna billahi wa laa bil yaumil aakhiri wa man yakunisy syaithoonu lahu qoriinan fasaa-a qoriinaa."

Artinya: "Dan (orang-orang yang sombong) juga adalah orang-orang yang menginfakan harta mereka cuma karena pengen dilihat orang (riya), orang yang tidak percaya kepada Allah, dan tidak percaya kepada hari akhir. Dan, barang siapa yang berteman dengan setan maka sungguh jelek pertemanannya itu."

Eh sidang pembaca, ternyata bahasan orang-orang yang sombong masih ada lanjutannya loh. Lalu siapa lagi orang-orang yang dipandang sombong oleh Allah itu?

Kalau kemarin kita telah membahas tiga ciri orang sombong, maka sekarang kita akan membahas dua golongan orang sombong. Jadi tulisan ini otomaticly dimulai dari nomor empat dan lima. Karena nomor satu sampai tiganya udah kemarin.

- Walladziina
Huruf wau pada lafadz alladziina adalah huruf athof (kata sambung) dari kalimat yang sebelumnya.

-Walladziina yunfiquuna amwaalahum riaa-an naas.

Adapun golongan keempat yang termasuk orang-orang yang sombong adalah orang-orang yang menginfakan hartanya karena pengen mendapat pujian, acungan jempol, penghargaan, balas jasa, iya minimal pengen dilihat orang lain.

Kalau nggak orang lain boro-boro infak untuk orang lain, bahkan untuk dirinya sendiri pun pelitnya ia bukan main. Bahkan kalau dia buang air besar di kali pun selalu membawa pecut. Khawatir nanti kotorannya dimakan ikan.

Golongan seperti ini termasuk orang yang riya. Riya adalah beramal karena ingin dilihat orang lain. Sedangkan sum'ah adalah orang yang beramal karena ingin didengar orang lain. Semuanya memiliki tujuan agar dinilai baik oleh orang lain.

Riya dan sum'ah sangat dilarang karena kan yang berhak menilai baik dan buruknya amal seseorang hanyalah Allah SWT.

Bagi orang-orang yang teliti dalam beramal, ketika, misalnya, ia berinfak untuk anak yatim ia enggan meminta doa kepada anak yatim tersebut. Hal ini dikarenakan ia takut kalau ganjarannya membantu anak yatim menjadi hilang di akhirat karena telah mendapat pahalanya kontan di dunia.

Tentunya memang sangat berbeda dengan orang zaman sekarang yang justru mempublikasikan bahwa ia telah membantu anak yatim dan merasa sangat bangga kalau mendapat sanjungan dari orang lain.

- Wa laa yu-minuuna billahi wa laa bil yaumil aakhir.

Mereka nggak percaya bahwa Tuhan itu ada. Mereka juga kagak percaya bahwa akan ada hari akhir. Mereka pikir kalau mati mah udah mati aja. Abis perkara. Kagak bakalan ada hari perhitungan. Betapa sombong pemikiran mereka. Betapa angkuh sikap mereka. Mereka merasa lebih hebat daripada Tuhan Zat Yang Maha Hebat.

Kelima golongan ini adalah termasuk orang yang menentang Tuhan. Siapakah penentang Tuhan itu? Setan! Maka kalau ada manusia yang menentang Allah (seperti lima golongan di atas) maka dia termasuk temannya setan.

- Wa may yakunisy syaithoonu lahu qoriina fasaa-a qoriinaa.

Bagaimana seseorang dianggap berteman dengan setan? Ialah ketika manusia mengamalkan perintah setan. Barang siapa yang berteman dengan setan maka sungguh jeleklah pertemanannya itu.

Ada sebuah kata hikmah yang mengatakan: 'Anil mar-i laa tas-al was al 'an qoriinihi. Tentang seseorang jangan tanya langsung padanya. Tapi pelajarilah siapa saja temannya. Kalau temannya aja setan maka sudah barang tentu kelakukannya kagak bakalan jauh dari kelakuan setan.

Dan, sudah tebukti dari zaman Nabi Adam sampai Nabi Akhir Zaman setan adalah makhluk yang paling konsisten menjadi tokoh antagonis yang sombong karena enggan sujud hormat kepada Adam.

Ingin jadi teman setan? Jadilah orang yang sombong dan amalkanlah perintahnya!

Jumat, 13 November 2009

Pengemis dan Pejuang

Ponpes al Hidayah Cibubur, Kamis, 121109

Pengemis dan Pejuang

Oleh: Mohamad Istihori

Tulisan ini lahir dari harapan saya untuk mengenang seluruh jasa para pahlawan yang kemarin, sekarang, dan esok yang dengan penuh keikhlasan mengabdikan segenap jiwa, raga, dan harta yang ia miliki untuk kemajuan, kemerdekaan, dan kesejahteraan lingkungan sekitar dan bangsanya tanpa menelantarkan diri dan keluarganya sendiri.

Namun saya sangat berduka cita karena sosok pahlawan seperti itu sudah sangat jarang kita temui. Yang justru banyak saya jumpai belakangan ini adalah orang-orang yang bermental pengemis, berjiwa peminta-minta, dan berkarakter kerdil.

Mental pengemis yang saya maksud di sini adalah banyaknya orang yang kerjaanya aja belum kelihatan, kredibilitasnya aja belum terbukti, kejujuran mentalnya masih diragukan udah minta naik gaji, udah minta tunjangan ini-itu yang tidak mengindahkan keadaan rakyatnya yang sedang kena musibah di mana-mana.

Belum kerja udah minta imbalan. Tanpa berpikir rakyat yang mereka jadikan tumbal. Semestinya inisiatif kenaikan gaji itu lahir murni dari rakyat sebagai majikan mereka bukan melalui inisatif mereka dengan mengatasnamakan rakyat menggunakan kedulatan parpol. Ini kan negara dengan kedulatan rakyat bukan kedaulatan parpol.

Ada baiknya mungkin kita kembali belajar dari pahlawan kita terdahulu yang tidak memperdulikan mereka digaji atau tidak, keluarganya mendapat tunjangan dari pemerintah atau tidak tapi mereka rela melakukan apa saja untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

Bahkan mereka yang hidup sampai hari ini diterlantarkan oleh pihak yang semestinya bertanggung jawab untuk mengurus kesejahteraan para veteran perang itu.

Sedangkan pengemis bangsa ini selalu menuntut hak asasinya tanpa membuktikan terlebih dahulu apakah mereka telah menunaikan kewajiban asasinya sebagai pelayan rakyat atau belum.

Selama mental kita masih bermental pengemis jangan harap akan lahir pejuang-pejuang masa depan sebagaimana yang kita miiki dulu saat merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

Pahlawan tidak akan lahir dari bangsa pengemis yang selalu mengantungkan nasibnya pada negara super power. Pahlawan hanya akan lahir dari bangsa yang mandiri dan percaya diri dengan kekuatan dan potensi yang ia miliki.

Wahai jiwa-jiwa pahlawan lahirlah kembali! Bangkitlah! Bangunlah! Kami semua merindukanmu!

Alim atau Arif?

Cibubur, Ahad, 011109

Alim atau Arif?

Oleh: Mohamad Istihori

Siapakah yang dimaksud dengan orang Alim itu? Ditinjau dari segi bahasa Alim itu sendiri berasa dari kata 'alam-ya'lamu-'ilman-fahuwa 'aalimun. Artinya orang yang mengetahui atau orang yang berilmu.

"Loh lalu bagaimana dengan 'arofa-ya'rifu-'irfaan-fahuwa 'aarifun? Bukankah artinya juga 'mengetahui'?"

Iya arti antara dua lafadz tersebut memang sama-sama "tahu". Tapi kalau kita telaah lebih mendalam sebenarnya beda.

"Apa bedanya?"

Bedanya adalah kalau 'alima itu tahu tapi hanya secara garis besarnya saja. Beda dengan 'arofa yang tahu secara mendetail. Itulah maka beda antara 'aalim dengan 'aarif.

'Aalim adalah orang yang pengetahuannya bersifat global. Ia tahu sedikit tentang banyak hal. Ini memang sangat diperlukan oleh seorang alim (yang jama'-nya adalah 'ulamaa) karena seorang alim akan berhadapan langsung dengan segala macam kompleksitas permasalahan masyarakat di mana ia bertempat tinggal.

Kalau ulama hanya mengetahui sedikit ilmu apalagi tidak berilmu maka dia akan kebingungan menghadapi permasalahan masyarakatnya. Dan, kadang karena frustasi mereka cenderung memilih cara-cara kekerasan.

Ulama itu selain harus memiliki pemahaman agama yang mendalam ia juga harus melengkapi dirinya dengan pengetahuan sosial seperti sosiologi, antropologi, dan ilmu budaya. Lebih oke lagi kalau dia mumpuni dalam bidang psikologi.

Sedangkan arif adalah orang yang tahu banyak tentang sedikit hal. Dia adalah orang yang mengabdikan hidupnya hanya untuk satu bidang ilmu pengetahuan.

Sekarang pilihan ada di tangan anda mau jadi orang alim atau mau jadi orang arif? Atau mau kedua-duanya? Atau tidak memilih satu pun di antara kedua pilihan tersebut? Atau anda memang memiliki pilihan lain selain alim dan arif?

Kamis, 12 November 2009

Kontroversi Peci

Cibubur, Jum'at, 131109

Kontroversi Peci

Oleh: Mohamad Istihori

Mat Semplur yang hari-hari biasanya tidak pernah memakai peci, kini terlihat selalu memakai peci ke mana pun ia pergi. Melihat kelakuannya yang "janggal" itu Kiai Jihad bertanya, "Plur kenapa tiba-tiba ente make peci kemana-mana? Tumben banget sih lu?"

Mendengar pertanyaan gurunya itu, Mat Semplur menjawab, "Saya ini orang yang sangat lemah iman guru. Kalau saya tidak memakai peci ke mana-mana niscaya saya tidak akan kuat menghadapi keadaan zaman sekarang."

"Lalu apa hubungannya peci dengan iman yang lemah?"

"Iya setidaknya kan kalau kita make peci akan ada tanggung jawab moral yang otomatis akan tertanam dalam diri kita. Jadi kalau mau maksiat malu gitu loh. Masa udah pake peci masih doyan maksiat aja."

"Nggak baik Plur beragama hanya secara formalitas."

"Bagi orang yang sudah kuat imannya tidak akan masalah ia akan berpakaian seperti apa pun. Asalkan menutup aurat. Tapi bagi saya, sebagai pemula dan orang yang baru belajar Islam sangat membutuhkan peci untuk menjaga saya dari perbuatan maksiat."

"Iya udah nggak apa-apa asalkan niat kamu make peci seperti itu nggak jadi masalah."

"Loh emangnya ada Pak Kiai, orang yang pake peci yang menimbulkan masalah?"

"Iya sangat banyak Plur. Di antaranya, peci menjadi masalah ketika ia menjadi ukuran iman seseorang.

Peci menjadi masalah ketika orang yang pengen dihormati, mendapat jabatan, pengen dipanggil Ustadz padahal kelakuan kayak bangsat pake peci.

Mereka menjadikan peci hanya sebagai topeng agama yang mereka harapkan bisa mengelabui umat dan jama'ahnya.

Makanya kamu harus bisa ngebedain dong antara agama dengan budaya!"

"Maksud Pak Kiai apa?" tanya Semplur penasaran.

"Iya kalau budaya itu adalah hasil karya manusia untuk bisa mendekatkan diri pada Tuhannya. Sedangkan agama adalah nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan yang langsung turun dari Tuhan yang sudah pasti kebenarannya." jelas Kiai Jihad.

"Lalu peci itu budaya apa agama Pak Kiai?"

"Iya jelas budaya lah. Peci itu sebagaimana sholawatan, wirid setelah sholat, dan berbagai produk akal dan hati manusia yang dipakai oleh manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Jadi silahkan saja kamu sholawatan, pake peci ke mana pun kamu pergi, atau kamu wirid setelah sholat asalkan tanamkan dalam dirimu bahwa semua itu hanya produk budaya manusia.

Sehingga tidak ada jaminan orang yang selalu sholawatan, senantiasa berpeci, atau berserban adalah orang memahami agama dan dekat dengan Tuhan." ujar Kiai Jihad.

Tuhan Isa atau Tuhan Adam?

Tafsir Jalalain: Hal. 53

Cibubur, Rabu, 111109

Tuhan Isa atau Tuhan Adam?

Oleh: Mohamad Istihori

Allah SWT berfirman, "Inna matsala 'Iisa 'indallahi kamatsali Aadam. Kholaqohu min turoobin tsumma qoola lahu kun fayakuun. Al haqqu mir robbika falaa takum minal mumtariin."

Artinya: "Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah itu seperti Adam. Allah telah menciptakan Isa dari tanah kemudian Ia berkata: 'Jadi!'. Maka jadilah. Kebenaran itu bersumber dari Tuhanmu. Maka janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu."

Kalau ada pihak yang menjadikan Isa sebagai Tuhan karena ia lahir tanpa seorang ayah, maka sebenarnya yang lebih berhak untuk dituhankan adalah Adam.

"Mengapa?"

Iya karena kalau Isa itu masih ada ibu. Masih ada lahan di mana janin ditanam yaitu rahim. Tapi kalau Adam lebih "aneh". Adam hadir ke alam tanpa ada perantara ibu dan bapak. Maka sebenarnya secara logika aja yang lebih "dahsyat" itu sebenarnya Adam.

"Mengapa juga kok Adam disamain sama Isa? Kan beda! Kalau Isa itu jelasa ada ibunya meski tidak punya bapak. Tapi kalau Adam kan emang nggak punya bapak dan ibu?"

Hal ini memang disengaja. Sebagaimana alasan yang telah penulis ungkapkan. Kalau ada orang yang aneh dengan Isa yang lahir tanpa bapak dengan hanya ada ibu sehingga dengan alasan itu orang menuhankan Isa, kan ada yang asyaddu ghoriiban (ada yang lebih aneh lagi) yaitu Adam yang hadir tanpa ada perantara ibu dan bapak.

Semestinya, logikanyakan Adam dong yang lebih berhak mereka Tuhan-kan dari pada Isa. Makanya biar nggak ragu dan nggak nanggung jadikanlah zat yang menciptakan Adam dan Isa sebagai Tuhan. Biar tidak ada lagi keraguaan dalam beragama.

Maka di akhir firman-Nya Allah berujar, al haqqu mir robbika falaa takum minal mumtariin. (Kebenaran itu bersumber dari Tuhanmu maka janganlah sekali-kali kamu termasuk menjadi orang-orang yang ragu).

Keyakinan tanpa alasan rasional yang kuat adalah keraguan. Meskipun dalam mengenal Tuhan lebih mendalam kita tidak bisa selalu mengandalkan akal kita yang penuh dengan segala keterbatasan ini.

Tapi setidaknya kita bisa memaksimalkan fungsi akal kita untuk mendekati kebenaran dan mengenal Tuhan melalui apa saja yang bisa kita pelajari. Baik melalui kitab-kitab suci-Nya yang belum diubah oleh manusia, melalui alam sekitar, tumbuhan, hewan, manusia, dan makhluk halus Allah lainnya.

Keyakinan yang dipaksakan apalagi dihasilkan dari ancaman dan perang hanya akan menambah keraguan dan kebimbangan hati orang-orang yang meyakininya.

Keyakinan sejati adalah keyakinan yang benar-benar kepada kebenaran hakiki. Orang yang pegangan hidupnya kuat tidak akan mencla-mencle, nggak bakal kebingungan dalam menjalani kehidupan, dan tidak akan mudah terpengaruh oleh perubahan zaman kecuali yang sesuai dengan nilai dan moral agama sejati.

So silahkan carilah Tuhan yang sebenar-benarnya pantas untuk kita Tuhan-kan. Jangan menuhankan makhluk dan jangan memakhlukkan Tuhan. Sungguh-sungguh dan teruslah berlajar dalam agama yang kini kita yakini maka kita akan bertemu Tuhan yang sesungguhnya. Goog luck! Ma'an najah!

Selasa, 10 November 2009

Orang-orang yang Sombong (Bag. II)

Tafsir Jalalain: hal. 77 (Surat an Nisa: 37)

Cibubur, Jum'at, 061109

Orang-orang yang Sombong (Bag. II)

Oleh: Mohamad Istihori

...Dalam keadaan "terdesak" itulah kemudian malaikat berkata, "Wahai hamba Allah yang sholehah keluarkanlah tanganmu."

Akhirnya ia pun "nekat" mengeluarkan tangannya dari baju kurungnya dan subhaanallah tangan kanannya yang dulu hilang dipotong oleh ayahnya yang bakhil itu kembali.

Itulah sepenggal cerita bagi kita bahwa dengan sifat bakhil tidak akan menjadikan kita kaya malah justru menjadikan kita miskin dan sengsara. Malah ada saja orang yang akan mendo'akan kita, "Ya Allah ambillah harta hamba-Mu yang bakhil itu." Na'udzubillahi min dzaalik.

Ketiga, di antara indikasi orang sombong itu adalah wa yaktumuuna maa ataahumullau min fadhlih = Dan, orang-orang yang suka menyembunyikan segala hal yang telah Allah anugerahkan dari fadhilah-Nya. Dalam Tafsir Jalalain ditarsirkan (minal 'ilmi wal maali = Dari ilmu dan harta).

Dari manakan asalnya ilmu dan harta yang kita miliki sekarang? Tentu saja dari Allah SWT bukan. Tapi terkadang kita justru menyembunyikannya. Kalau dalam hal ilmu kita takut disaingin dan kalau soal harta kita takut miskin. Kalau ditanya jawabnya selalu, "Saya mah nggak tahu!" Padahal kita tahu. Itu berarti kita termasuk orang yang sombong.

Makanya biar nggak dibilang sombong saya suka share ilmu yang saya dapat, termasuk melalui catatan FB tapi kadang hal itu justru memancing orang lain untuk kerap menganggap saya sombong.

Tapi hal itu tidak menyurutkan niat saya karena tidak ada sedikit pun terselip dalam hati saya untuk merasa paling bisa. Justru dari sering menuliskan pengalaman dan pelajaran hidup itulah saya banyak mendapat ilmu yang belum pernah saya dapat sebelumnya.

Bukan hanya kepada sesama manusia, ternyata terhadap Allah pun kita secara tidak sengaja dan tidak sadar kadang menyembunyikan nikmat yang telah Allah berikan.

Misalnya dalam berdo'a kita suka berkata, "Bagaimana ya Allah saya ini nggak punya apa-apa. Hidup kayak gini terus. Nggak maju-maju dan tak mengalami perubahan yang lebih signifikan."

Hati-hati karena itu juga termasuk meniadakan nikmat melimpah yang telah Allah limpahkan dalam hidup kita. Ada baiknya kalau mau berdo'a, "Ya Allah! Engkau telah memberikan nikmat yang sangat tidak terkirakan bentuknya. Maka berkahi dan sempurnakanlah rezeki kami ini dengan ridho-Mu ya Allah."

Wa a'tadnaa lil kaafiriina = Dan, kami ancam kepada orang-orang kafir yang telah menyombongkan diri itu...'Adzaabam muhiinaa = Siksaan yang menjadikan mereka hina dina dan tanggal semua kehormatan serta harga dirinya.

Orang-orang yang Sombong

Tafsir Jalalain: hal. 77 (Surat an Nisa: 37)

Cibubur, Jum'at, 061109

Orang-orang yang Sombong

Oleh: Mohamad Istihori

Teman-teman Jama'ah Fesbukiyah yang dimuliakan oleh Allah SWT marilah kita lanjutkan pengajian Tafsir Jalalain kita yang masih membahas halaman 77 surat an Nisa ayat 37.

"Kok panjang banget dari kemarin masih aja membahas halaman 77? Kok nggak pindah-pindah sih?"

"Lah iya lah namanya juga tadarusan. Kalau tadarusan itu bukan ngejar khatamnya sebagaimana yang biasa kita lakukan selama ini terutama di bulan Ramadhan. Yang dikejar dalam tadarusan itu penyelaman, pemahaman, dan pembahasan dari firman Tuhan."

Allah SWT berfirman dalam surat an Nisa ayat 37:"Alladziina yabkholuuna wa ya-muruunan naasa bil bukhli wa yaktumuuna maa aataahumullahu ming fadhlihi wa a'tadnaa lil kaafiriina 'adzaabam muhiinaa.

"Orang-orang yang sombong adalah orang-orang yang bakhil, menyuruh manusia untuk bakhil, dan menyembunyikan segala yang telah Allah berikan kepada mereka dari keutamaan Allah. Dan, Kami ancam bagi orang-orang kafir dengan azab yang menghinakan."

Menurut sebagian penafsiran, surat an Nisa ayat 37 ini merupakan sambungan dari ayat sebelumnya (surat an Nisa ayat 36).

Jika kita me-review sejenak, pada akhir ayat 36 Allah berfirman, "Innallaha laa yuhibbu mang kaana mukhtaalang fakhuuroo." Melalui ayat 36 maka ini akan timbul pertanyaan, "Siapakah orang yang tidak disukai, tidak dicintai, atau dibenci oleh Allah dan termasuk orang-orang yang sombong itu?"

Sedangkan menurut penafsiran lain, ayat 37 surat an Nisa ini merupakan ayat yang membahas permasalahan baru dengan memposisikan awal ayatnya sebagai mubtada.

Nah penulis pun akhirnya memilih bahwa ayat ini memiliki sambungan dengan ayat sebelumnya. Maka sekarang pertanyaan kunci berikutnya adalah, "Siapa saja kah orang-orang yang termasuk orang yang dibenci Allah lagi sombong itu?"

Pertama, al ladziina yabkholuuna, orang-orang yang bakhil, pelit, medit, atau "buntut gasiran".

"Pelit terhadap apa?"

Dalam Tafsir Jalalain (TJ) diterangkan, bimaa yajibu 'alaihim, mereka itu pelit-koret terhadap apa-apa yang telah Allah wajibkan kepada mereka.

Istilah bakhil biasanya dipakai untuk orang yang hanya pelit terhadap harta saja. Sedangkan kalau seseorang itu pelit dalam segala hal diistilahkan dengan sukhkhun.

Kedua, yang termasuk orang sombong juga adalah wa ya-muruunan naasa bil bukhli, nyuruh orang lain agar pelit.

Secara langsung atau tidak langsung, sadar atau tidak sadar kita sebagai orang tua kadang mengajak bahkan sampai mengajarkan anak kita sendiri untuk menjadi orang yang bakhil.

Ketika anak kita memberikan bantuan kepada orang yang memang membutuhkan pertolongannya kita kerap berkata, "Kamu ngapain sih bantuin dia? Cuma nyusahin diri kamu sendiri aja tahu."

KH. Yana Jihadul Hidayah menceritakan, pada zaman dulu, pada masyarakat Yahudi (Bani Israil) hiduplah seorang anak perempuan yang sangat cantik dari orang tua yang sangat kaya raya.

Suatu hari datanglah kepada sang anak perempuan itu, seorang miskin papa yang meminta belas kasihan darinya agar berkenan memberikan "sesuap nasi".

"Mbak tolong saya. Saya udah beberapa hari nih nggak makan." pinta peminta-minta itu.

Karena tidak tega dan iba, maka si anak perempuan itu pun langsung memberikan roti kepada si pengemis itu.

"Terima kasih banget mbak udah mau berbaik hati sama saya." ujar si pemuda.

"Iya sama-sama." balas si pemudi.

Begitu pengemis muda itu pergi, sang ayah langsung naik pitam melihat anaknya telah "salah mengalokasikan dana". Tanpa "ba-bi-bu" dan nggak pake basa-basi, si bapak langsung memotong tangan kanan anak perempuannya itu.

Zaman berganti. Ibarat roda pedati, nasib orang itu pasti berganti. Yang dulu kaya raya, sekarang miskin papa. Yang dulu miskin dan bangsak, kini kayanya bukan main.

Begitu juga yang terjadi dengan si perempuan kaya dan pengemis itu. Si perempuan beserta keluarga kini menjadi miskin. Bahkan sang ayah, yang dulu bakhil dengan kekayaannya mati dalam keadaan miskin.

Sang anak perempuan pun dengan sangat terpaksa akhirnya menjadi pengemis untuk sekedar bertahan hidup. Singkat cerita, tibalah si anak perempuan ini di sebuah rumah mewah milik orang kaya.

Begitu mengetuk pintu ia pun disambut hangat oleh tua rumah yang merupakan ibu dari pemilik rumah mewah tersebut. Dengan belas iba dan kasih si ibu berkata dalam hatinya, "Duh kasian banget nih bocah. Cantik-cantik tapi sayang jadi pengemis. Ada baiknya saya ambil menantu aja."

Akhirnya si pengemis cantik itu pun menikah dengan pemuda kaya raya itu. Karena pada waktu itu wanita dewasa semua memakai cadar maka pemuda itu tidak tahu bahwa wanita pengemis yang ia nikahi kini merupakan yang dulu anak orang kaya yang telah membantunya sampai si perempuan itu dipotong tangan oleh ayahnya sendiri yang ketika masih hidup terkenal sangat bakhil di tempat itu.

Ketika keluarga besar ini makan malam, saat seorang pembantu rumah mewah itu menawarkan makanan kepada si perempuan, ia tidak menerimanya dengan tangan kanan sebagaimana mestinya. Ia malah menerimanya dengan tangan kirinya.

Si ibu dalam hatinya bertanya-tanya, "Ini kok makan dan menerima makanannya pake tangan kiri bukan pake tangan kanan." Akhirnya sang ibu memberanikan diri untuk berkata kepada menantunya itu, "Ukrujii yadakil yumna!" (Keluarkanlah tangan kananmu!).

Si menantu perempuan pun kelimpungan. Dia sangat kebingungan dan tentu saja sangat malu kalau ketahuan bahwa tangan kanannya buntung. Dalam keadaan "terdesak" itulah kemudian malaikat...

Rabu, 04 November 2009

Margin Moril

Cibubur, Kamis, 051109

Margin Moril

Oleh: Mohamad Istihori

Betapa asyik mendengarkan hikmah Dhuha yang disampaikan oleh Bapak Heria Widya pagi ini di Madani Mental Health Care. Judul yang Pak Wid-demikian beliau biasa disapa-sampaikan kali ini adalah Margin Moril (MM).

Bagi Pak Wid MM adalah budi pekerti, akhlaq, atau prilaku. Termasuk di antara prilaku manusia adalah tutur kata atau bahasanya. Prilaku manusia lahir dari pola pikirnya atau dari segi kognitifnya.

Margin itu sendiri berarti adalah nilai. Margin terbagi menjadi dua. Pertama, profit margin (nilai positif). Dan, kedua, loss margin (nilai negatif).

Pertanyaan yang kemudian timbul pagi ini adalah bagaimana manusia bisa menghapus potensi nilai negatif yang ada di dalam dirinya? Karena setiap manusia memang memiliki potensi nilai negatif dalam dirinya.

Ada setidaknya empat poin yang Pak Wid tawarkan agar manusia bisa menghapus margin moril negative dalam dirinya. Pertama, zikir. Kedua, sholat. Ketiga, iman. Dan, keempat adalah puasa.

Dengan keempat poin di atas maka jika ada suatu kejadian yang tidak mengenakkan yang menimpa kita maka kita tidak akan mudahnya dengan serta-merta menyalahkan orang lain apalagi sampai menyalahkan Allah SWT. (Na'udzu billahi min dzaalik).

Berkenaan dengan hal ini Pak Wid membacakan surat at Tahrim (66) ayat 8. Yaa ayyuhal ladziina amanuu tuubuu ilallahi taubatan nasuuhaa. "Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kamu sekalian dengan taubat yang sebenar-benarnya."

Kalau manusia tidak mau taubat nasuha maka prilakunya akan terus selalu melanggar perintah Allah dan output-nya adalah moril margin negative.

Maka dari itu kita jangan pernah berhenti berharap bahwa Allah pasti memberikan kita hidup yang lebih baik, diberi penghidupan, keahlian, dan skill yang semakin baik sampai meninggal dunia pun kita berusaha dalam keadaan baik (husnul khotimah).

Jangan sampai kita menjadi orang yang apriori. Apriori itu sendiri berasal dari dua kata. A (tidak). Priori (prioritas/arah/tujuan/maksud). Jadi apriori adalah orang yang linglung, berjalan nggak tahu ke mana arah, nggak punya sikap, dan nggak punya pedoman.

Bete

Cibubur, Jum'at, 301009

Bete

Oleh: Mohamad Isthori

Perasaan-perasaan dalam diri manusia senantiasa berubah-ubah. Kadang gembira, kadang bersedih, kadang susah, kadang mudah, kadang senang, tapi kadang juga merasa bete (bosan total).

Mengapa seseorang bisa merasakan bete? Lalu bagaimanakah agar kita tidak merasakan bete?

Perasaan bete bisa muncul karena kita melakukan berbagai macam aktivitas secara berulang kali namun kita tidak mampu mengambil hikmahnya dan tidak bisa memaknainya.

Atau bisa juga kebetean muncul karena apa yang kita harapkan ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Padahal kita sudah menunggu sangat lama. Tapi harapan tak kunjung datang.

Namun bete bukanlah suatu yang harus dihindari. Tapi ia justru harus dihadapi. Semakin kita menghindari bete maka kita akan semakin merasa jenuh.

Banyak orang menghindari dan berusaha menghilangkan bete dengan cara tidur-makan, tidur-makan. Kalau kita kayak gitu terus, maka insya Allah kita akan semakin bete.

Minggu, 01 November 2009

Agama Kemesraan (Bag. II)

Tafsir Jalalain hal: 77

Cibubur, Jum'at, 301009

Agama Kemesraan (Bag. II)

Oleh: Mohamad Istihori

...untuk membantu melunasi hutang tetangganya itu dan dia juga bersungguh-sungguh membantu musibah tetangganya itu hingga selesai.

Kelima, berbuat baik kepada al jaaril junub (tetangga jauh).

Keenam, berbuat baik kepada as shoohibi bil janbi (teman yang ada di sebelah). Bisa teman seprofesi. Termasuk teman dalam mencari ilmu, teman dalam sholah berjama'ah, dan teman dalam berbagai macam perkumpulan atau organisasi.

Ada juga suatu qoul yang berpendapat bahwa as shohibi bil janbi adalah istri/suami.

Ketujuh, berbuat baik kepada ibnus sabil (orang yang dalam menempuh perjalanan yang bukan maksiat).

Kedelapan, berbuat baik kepada maa malakat aimaanukum ("segala yang ada dalam genggaman kekuasaanmu"). Ada beberapa qoul mengenai maa malakat aimaanukum. Ada yang berpendapat bahwa maa malakat aimaanukum adalah pembantu. Ada yang berpendapat binatang peliharaan.

Ada juga yang berpendapat benda apa saja yang kita miliki seperti kendaraan harus juga kita rawat agar tetap oke.

Kepada mereka-mereka itulah Allah sangat berharap agar kita mau berbuat baik. Karena menurut Ibnu Abbas al muslimuuna awlaa bi'amalihim. ("Keutamaan seorang muslim itu terletak pada amalnya"). Bukan pada peci, serban, titel, atau jilbabnya.

Kemudia ayat tersebut ditutup dengan innallaha laa yuhibbu man kaana mukhtaalan fakhuur. ("Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong/takabur").

"Siapa sih orang yang takabur itu?"

Orang yang takabur itu adalah orang yang mu'ajjiban linafsihi wa muakhiron lighoirihi, adalah orang yang takjub dengan dirinya sendiri dan meremehkan orang lain.

Kita nggak mau kan disebut orang yang sombong/takabur? Makanya berbuat baiklah kepada delapan golongan yang telah disebutkan di atas biar nggak disebut orang sombong, angkuh, atau takabur.

Orang Tua, Harta, dan Cinta

Cibubur, Ahad, 011109

Orang Tua, Harta, dan Cinta

Oleh: Mohamad Istihori

"Cinta..Cinta..Cinta.." Seorang gadis bersenandung sebuah lagu yang berjudul "Lakukanlah dengan Cinta". Ibunya yang mendengar lantunan lagu anak gadisnya itu langsung nimpalin, "Cinta..Cinta..Cinta...Apa itu cinta? Lebih baik kamu ganti aja syair lagunya menjadi, 'Harta..Harta..Harta.."

"Loh kok gitu bu?" tanya anak gadisnya itu.

"Iya kalo dengan cinta kamu nggak bakal ada yang bisa jamin akan bahagia. Tapi kalo dengan harta kamu dijamin bahagia. Kalo nggak di akhirat sana, iya minimal kan di dunia." ujar sang ibu dengan penuh keyakinan.

Sang ibu melanjutkan keyakinannya itu, "Sekarang mah udah nggak zaman cinta. Sekarang zamannya harta. Makanya nanti kalau cari suami jangan modal cinta doang. Emang elu mau kasih makan anak-anak lu pake cinta doang?"

"Tapi kan nggak asyik bu kalo kita berumah tangga dengan orang yang nggak kita cintai." sanggah sang gadis.

"Loh emang lu mau hidup sengsara bersama pria miskin?"

"Iya siapa sih bu orang yang mau hidup miskin. Tapi kalo udah cinta mau miskin kek, mau kaya kek, kan yang penting kita bahagia."

"Elu ama orang tua ngelawan aja sih bisanya!" sang ibu mulai naik pitam berdebat dengan anaknya sendiri.

Sang bapak yang dari tadi asyik baca koran mulai merespon, "Ada apa ini kok pagi-pagi udah pada ribut?"

"Ini pak anaknya. Coba, masa dia lebih memilih hidup dengan orang miskin yang ia cintai daripada hidup dengan orang kaya meski tidak ia cintai" kata sang ibu.

Sang bapak mencoba menengahi, "Iya idealnya sih kamu dapat jodoh yang kaya dan yang mencintai dan kamu cintai."

"Iya lagian siapa sih pak orang yang mau hidup kekurangan harta." sang gadis mengulang kembali argumentasinya.

Kemudian ia melanjutkan, "Tapi kalau memang harus memilih saya kan bilang lebih baik kita hidup kekurangan tapi bersama orang yang kita cintai daripada hidup dengan orang kayak tapi cuma makan hati saja."

"Alah dasar anak zaman sekarang susah kalo dibilangin sama orang tua. Iya udah terserah lu aja deh. Yang penting gua kagak ridho, kagak ikhlas kalo lu sampe nikah sama lelaki miskin sebesar apapun cinta lu padanya." ujar sang ibu.

Sang bapak hanya terdiam. Tatapannya menerawang ke masa lalu ketika ia masih pacaran sama istrinya. Ia dulu juga adalah orang yang sangat miskin. Tapi justru setelah menikah lah Allah justru melimpahkan kekayaan kepadanya.

Maka ia pun berbisik kepada anaknya, "Anakku yang cantik emang siapa sih cowok yang kamu cintai sekarang?"

"Emang kenapa pak?"

"Bapak cuma pengen tahu aja kok."

"Apakah bapak juga berpikir sama seperti ibu?"

"Tidak. Bagi bapak yang lebih utama adalah kebahagiaanmu. Bapak juga sebelum menikah dengan ibumu adalah orang yang miskin.

Tapi memang nasib orang di masa depan tidak akan ada yang tahu. Asalkan kekasihmu itu adalah lelaki yang bertanggung jawab maka bapak akan selalu mendukungmu."

"Lalu bagaimana pak dengan ibu?"

"Ibumu berpikiran seperti itu karena ia tidak mau apa yang ia alami dulu juga dialami oleh kamu. Semoga saja Allah membuka pintu hatinya agar tidak lagi membeda-bedakan manusia berdasarkan status sosialnya."

"Saya juga sangat berharap agar ibu juga seperti itu pak."

Agama Kemesraan

Tafsir Jalalain hal:77
Cibubur,Jum'at,301009
Agama Kemesraan (Bag.I)
Oleh:Mohamad Istihori

Setelah kita hanya menyembah kepada Allah (tidak menduakan cinta-Nya kepada siapa pun dan apapun yang selain Dia), kemudian berbakti kepada kedua orang tua, maka kepada siapa lagi kah kita berbuat baik?

KH. Yana Jihadul Hidayah menjelaskan melalui Tafsir Jalalain halaman 77, bahwasanya berbuat baik selanjutnya dilakukan:

Pertama, kepada Dzil Qurba (kerabat atau saudara). Dengan cara saling mengunjungi dan menjalin silaturahmi. Apalagi zaman sekarang, dengan adanya kecanggihan teknologi, kita bisa menjalin silaturahmi dengan dzil qurba kita tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Kita bisa saling bertegur sapa melalui media telepon, SMS, Facebook, e-mail, blog, dan segala macam jaring atau situs sosial lainnya yang bisa kita manfaatkan untuk menjalin silaturahmi dengan saudara/kerabat.

Dengan prinsip, yang tua harus sayang kepada yang muda dan yang muda harus hormat kepada yang tua, kita bisa saling memulai persaudaraan tanpa harus merasa paling tua atau paling muda.

Kemudian Pengasuh Pondok Pesantren al Hidayah Cibubur Jakarta Timur itu membacakan sebuah hadits, "Silaturahmi itu digantung di Arsy. Barang siapa menghubungkan aku (silaturahmi) maka aku akan menghubungkan orang itu dengan rahmat Allah. Dan, barang siapa yang memutuskan aku (silaturahmi) maka aku akan memutuskannya dari rahmat Allah. (al Hadits).

Kedua, berbuat baik kepada al yataama (anak-anak yatim). Siapakah anak yatim itu. Anak yatim adalah man maata abuuhu wa lam yablugh (anak yang ditinggal mati oleh bapaknya dan dia belum baligh).

"Mengapa anak yatim tidak termasuk dalam golongan yang menerima zakat?"

Hal ini dikarenakan ngurus anak yatim mah bukan nungguin zakat yang cuma setahun sekali. Ngurus anak yatim itu setiap saat. Kalau anak yatim diurus cuma nungguin zakat yang setahun sekali, keburu modar itu anak-anak yatim.

Maka sebaik-baiknya rumah atau kampung adalah rumah/kampung yang ada anak yatim kemudian anak yatim itu diurus dan dimuliakan. Dan, sebaliknya, sejelek-jeleknya rumah atau kampung adalah rumah atau kampung yang di dalamnya ada anak yatim tapi anak yatimnya diterlantarkan, dieksploitasi, dizalimi, dan ditindas.

"Tapi mengapa anak-anak yatim zaman sekarang bandelnya bukan main?"

Iya wajar aja dong, kalau pahalanya gede maka godaannya juga gede. Al ujro bi qodril masyaqqot. "Ganjaran itu sangat tergantung dari kesusahan, kepayahan, atau jerih payahnya."

Ketiga, berbuat baik selanjutnya adalah kepada al Masaakiin (orang-orang miskin). Kita kan kayaknya paling males dan malu kalau bergaul sama orang miskin. Bawaannya kalau sama orang miskin itu pengennya menjauh aja. Nggak mau bergaul apalagi berbuat baik sama mereka.

Orang miskin itu kan pihak yang sangat membutuhkan bantuan. Lalu karena sangat membutuhkan mereka dengan sangat terpaksa akan meminta.

Tapi beda loh orang yang minta karena kebutuhan yang sangat mendesak dengan orang yang minta-minta. Kalau orang minta-minta itu mah udah jadi profesi. Kalau sama mereka justru kita sekali-kali harus memberikan pelajaran.

Islam sangat melarang umatnya untuk menghinakan dirinya sendiri di hadapan orang lain. Al yaadul 'ulya khoerum min yaadis suflaa. "Tangan di atas itu kan lebih baik daripada tangan di bawah."

Keempat, berbuat baik kepada al Jaari Dzil Qurbaa atau tetangga yang memiliki kedekatan.

Siapakah mereka? Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan bahwa al Jaaril Dzil Qurbaa adalah al Qoriibi minka fil jawaari awin nasbi. "Yang dimaksud dengan tetangga dekat adalah orang yang dekat darimu baik dari dekat sisi jarak maupun dekat dari segi nasab (silsilah atau keturunan)."

Pendapat lain mengatakan bahwa tetangga dekat itu bisa di lihat dari tiga sisi:
1. Dekat dari sisi jarak.
2. Dekat dari sisi nasab.
3. Dekat dari sisi akidah.

Di sinilah letak kemesraan umat Islam. Dia bisa bertetangga dan bekerja sama secara sosial dengan tetangganya yang dekat tanpa membedakan agama, ras, suku, bangsa, atau status sosial.

Man kaana yu-minu billahi wal yauumil aakhiri falyukrim jaarohu. (al Hadits).
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetangganya."

"Lalu bagaimana kalau kita udah berbuat baik dan memuliakan tetangga eh dia malah menyakiti kita? Sampai kapan kita harus bersabar dengan segala perilakunya? Sabar itu kan ada batasnya?"

Ibnu Abbas berkata, Wasbir 'alaa adzaa-i jaarika hattal mautu yufaariquka. "Bersabarlah atas perilaku yang tidak mengenakkan dari tetanggamu sampai maut memisahkanmu."

Jadi sabar itu ibarat samudera. Justru jiwa kitalah yang sangat terbatas untuk menampungnya. Semakin kerdil jiwa kita maka semakin tidak kuat kita untuk bersabar.

Ibnu Abbas menjelaskan ada tiga budaya masyarakat Jahiliyah yang dihitung-hitung baik dan orang Muslim sebenarnya lebih berhak untuk mengamalkannya:

1. Kalau ada tamu mereka akan sangat bersungguh-sungguh menghormati dan memuliakannya. Budaya ini sangat sesuai dengan hadits Rosul, Man kaana yu'minu billahi wal yauumin aakhiri falyukrim dhoiifahu. "Barang siapa yang ngaku beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tamunya."

2. Kalau ada seorang dari istri mereka yang sudah sangat tua renta maka mereka tidak akan pernah menceraikannya dan dia akan mempertahankannya karena takut istrinya yang telah tua itu lemah dan terlantar.

3. Bila ada tetangganya yang memiliki hutang (baik berhutang kepada orang lain apalagi ngutang sama dia) atau bila ada tetangganya yang kena musibah, maka dia akan sangat bersungguh2..