Jumat, 19 Oktober 2012

Membaca "Buku Kehidupan"

Yayasan al Hidayah, Sabtu, 20 Oktober 2012, 00:00 WIB

Membaca “Buku Kehidupan”

Oleh: Mohamad Istihori

Firman Allah yang berbunyi, “Iqro” itu sebenarnya adalah sebuah perintah yang menjadi payung bagi manusia untuk “membaca” apa saja dan dari sudut mana saja asalkan berpijak pada, “Bismi robbikal ladzii kholaq.”

Maka saya sangat heran kalau sampai hari ini masih ada pihak yang mengaku beriman pada al Quran tapi masih berbetah-betah diri dan terus-menerus berkutat dalam kebodohan. Padahal jelas-jelas Allah sangat membebaskan kita untuk membaca apa saja asalkan dengan syarat membacanya itu dengan asma-Nya.

Nah yang menjadi masalah adalah bagaimana kita membaca apa saja dalam kehidupan ini yang berdasarkan dan berlandaskan “bismi robbikal ladzii kholaq”.

Jangan kita pahami kata ism di sini nama tapi ism di sini sebenarnya adalah sifat. Sebagaimana kita tahu “asmaul husna” itu bukan nama-nama yang baik tapi maknanya adalah sifat-sifat Allah yang baik yang berjumlah 99 yang harus dengan benar-benar kita pahami dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi tafsir awam firman “iqro bismi robbikal ladzii kholaq” adalah bacalah apa saja dari sudut mana saja asalkan hasil bacaan kita itu berpijak pada sifat Allah yang telah menciptakan kita.

Maka melalui firman ini Allah juga mengajarkan kreativitas tanpa batas yang terus-menerus kita tumbuhkan sebagai aplikasi dari bacaan dan pemahaman kita dari buku kehidupan yang kita baca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar