Sabtu, 06 Februari 2010

Mencegah Virus Kebencian

Cibubur, Rabu, 03 Februari 2010

Mencegah Virus Kebencian

Oleh: Mohamad Istihori

Sesungguhnya Allah itu nggak pernah sedikitpun berbuat zalim terhadap hamba-Nya. Kalau kita merasa ada yang salah dalam hidup maka jangan buru-buru nyalahin Allah. Cobalah introspeksi diri.

Sesekali atau pada suatu momen tertentu kita butuh menyalahkan diri kita atas suatu kegagalan yang kita alami. Jangan serta-merta menyalahkan orang lain, lingkungan, apalagi Allah.

Kalau kita pernah ditinggal kawin oleh seseorang yang kita sangat yakini bahwa dia adalah jodoh kita maka jangan sampai terburu nafsu membencinya.

Itu bisa saja karena memang kita kurang mampu mencintainya dan kurang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, kebutuhan lahirnya, dan kebutuhan batinnya sehingga sangat wajar dong kalau seseorang yang sudah kita yakini jodoh kita itu lebih memilih mengakhiri masa lajangnya dengan orang lain daripada dengan kita?

Alah pokoknya mah yuk kita cari alasan-alasan positif sebanyak mungkin atas "kemalangan-kemalangan hidup" yang menimpa kita untuk mencegah masuknya "virus kebencian" ke dalam hati, aliran darah, dan hati. Soalnya kalau virus kebencian ini sudah masuk akan sangat susah untuk ditangani.

Meskipun ada juga saudara-saudara kita yang begitu mudah dan easy going melupakan kesalahan dan kekhilafan orang lain dalam jangka waktu yang sangat singkat. Bahkan sesakit apapun hatinya tidak pernah terbesit niat untuk balas dendam.

Duh iya Allah kayaknya zaman sekarang sudah sangat sulit mencari manusia yang kayak gini. Kita kan rasanya badan pada pegel kalau seharian nggak ribut dan bertengkar.

Maka kita cari-cari dan korek-korek kesalahan orang lain agar mendapatkan alasan pembenaran melakukan pembalasan. Bahkan yang lebih parahnya lagi kita mencari makan dengan cara mengumbar kejelekan orang lain. Naudzubillahi min dzaalik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar