Kamis, 11 Maret 2010

Manusia "Gelas Kosong"

CBS, Kamis, 110310

Manusia "Gelas Kosong"

Oleh: Mohamad Istihori

Berinteraksi dengan makhluk Allah yang lain memiliki keasyikan tersendiri. Melalui interaksi kita bisa mengenal berbagai macam karakter dan kepribadian seseorang.

Setiap karakter dan kepribadian itu, misalnya, memiliki berbagai macam hobi. Ketika kita berinteraksi dengan orang yang punya hobi musik, kita bisa belajar musik darinya.

Ketika kita berinteraksi dengan para penggila bola (gibol), kita bisa belajar memahami dunia sepak bola dan bisa kita lanjutkan dengan mengkiaskannya kepada kehidupan yang nyata.

Hal ini agar pengenalan kita terhadap dunia sepak bola tidak berhentinya hanya pada, contohya, bagaimana kedahsyatan Manchester United (MU) dalam menaklukan kesebelasan bermental juara Liga Eropa (AC Milan) dini hari tadi.

Ketika kita bergaul dengan mereka yang hobi (senang atau gemar) mempelajari tentang agama, kita bisa ikut juga belajar agama dengannya. Dan, sekaligus memperdalam pemahaman agama kita.

Hanya saja terkadang bergaul dengan mereka yang concern memperdalam agama kita terkena imbasnya. Maksudnya kita yang bukan ustadz atau kiai jadi diustadz-ustadzkan atau dianggap kiai.

Ketika kita berinteraksi dengan orang yang suka bongkar-pasang komputer, hp, laptop, atau motor kita juga bisa ikut mempelajari tentang benda-benda tersebut.

Inti atau kunci interaksi dengan sesama manusia bagi saya adalah kita menempatkan diri sebagai manusia "gelas kosong".

Artinya kita menempatkan diri sebagai orang yang ingin selalu belajar mengenai berbagai hal sehingga selalu ada input pengetahuan baru yang bisa terus meng-up date mesin ilmu berpikir kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar