Sabtu, 10 Juli 2010

Samen

Sukabumi, Sabtu, 10 Juli 2010

Samen

Oleh: Mohamad Istihori

Segenap warga di kampung ini menyambut dengan antusias samen. Saya sendiri baru kali ini akan menyaksikan secara langsung acara tahunan tersebut.

Samen adalah acara perpisahan siswa sekolah dasar sampai menengah atas dan madrasah. Acara dimulai sekitar pukul 07.00 sampai dengan 00.00 WIB.

Di dalamnya ada beberapa pagelaran dan pementasan seni juga ada karnaval. Saya beserta istri tercinta menunggu iring-iringan di depan sebuah gang di pinggir jalan.

Setelah menunggu beberapa menit, kami melihat rombongan sepeda motor. Dengan penumpang yang beragam. Ada yang rambutnya dicat dengan pilox, ada sepasang suami-istri, ada yang masih pacaran, dan berbagai macam jenis pengendara sepeda motor.

Beberapa sepeda motor menggeber knalpotnya dengan suara yang sangat bising. Ada juga yang membawa bendera sangat besar dengan tiga warna: kuning, merah, dan hijau. Ada juga motor yang membawa bendera salah satu klub kebanggaan warga Jawa-Barat.

Di belakang rombongan sepeda motor, ada rombongan siswa-siswi madrasah kelas satu sampai kelas enam yang menaiki mobil gandeng mirip kereta api.

Namun tidak semua siswa-siswi berada di dalam mobil. Sebagian dari mereka ada yang berjalan membentuk barisan dengan barisan terdepannya membawa "tanda kelas".

Di belakangnya lagi ada segerombolan pemain drum band. Para penonton terlihat sangat antusias menyaksikan gerombolan berseragam putih-biru dengan alat musik yang amat beragam itu.

Tak lupa para pedagang menjajakan barang dagangannya kepada setiap penonton. Ada pedagang es krim, mainan anak, rujak mangga, es pisang-coklat, dan lain sebagainya.

Setelah gerombolan pemain drum band lewat, kini giliran berbagai jenis karnaval. Ada yang berperan sebagai ibu-ibu posyandu, ada yang membawa piala dunia dengan segerombolan ibu-ibu berseragam sepak bola mengiringinya.

Ada juga beberapa mobil dan tak lupa Pak Polisi yang menjaga keamanan dan kelancaran acara samen kali ini.

Setelah sampai ke Cibaraja, seluruh rombongan kembali ke sekolah. Di sekolah inilah kemudian digelar beberapa atraksi hiburan. Seperti penampilan beberapa siswa yang melantunkan lagu Wali "Cari Jodoh" dan beberapa lagu pop lainnya dengan diringi musik drum band.

Aku beserta istri tersayang menikmati bakso dan Pop Ice setelah kemudian kami pun kembali ke rumah.

Kami tahu acara belum selesai. Sebenarnya ada beberapa siswa yang akan menampikan pidato sampai datang waktu sholat Dzhuhur. Tapi kami terlalu lelah dan capek untuk mengikuti semua acara.

Kami pun sepakat akan kembali lagi nanti setelah sholat Ashar. Dan, sekarang adalah waktunya "maksiat" alias makan, sholat, dan istirahat.

SETELAH ASHAR
Sebagaimana yang telah kami rencanakan sebelumnya, bahwa setelah Ashar kami akan kembali ke samen. Kami pun berangkat ke samen sore ini.

Sesampai di tujuan kami disuguhkan oleh tarian India yang penarinya adalah anak-anak kecil yang sangat lucu, imut, dan menggemaskan.

Setelah "penari India cilik itu", berturut-turut penari cilik dengan berbagai macam latar musik yang mengiringinya, ada lagu "Mojang Priangan", "Mr. John" versi Indonesia, "Senyum Adalah Ibadah".

Waktu hampir Maghrib, kami pun bergegas pulang. Acara tari-tarian pun selesai. Menurut sumber informasi setelah Maghrib akan ada acara pembagian hadiah dan tablighul islamiyah yang akan dibawakan oleh penceramah yang berasal dari daerah Pelabuhan Ratu.

Itulah sedikit gambaran tentang acara Samen yang sudah menjadi tradisi masyarakat Sukabumi-Jawa Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar