Senin, 09 Mei 2011

Ibadah Kok Dipaksa?

Ahad, 1 Mei 2011

Ibadah Kok Dipaksa?

Oleh: Mohamad Istihori

Kalau kita nikah karena merasa terpaksa atau dipaksa sama pihak yang di luar diri kita baik itu orang tua, teman, atau siapa pun maka itu sama saja kita menjadikan mereka Tuhan. Karena yang berhak memaksa dan memerintahkan kita untuk ibadah hanyalah Allah SWT.

Setelah mencapai usia baligh maka setiap orang sudah dewasa. Orang yang dewasa beribadah harus dengan kesadaran mereka masing-masing. Yang bisa kita lakukan hanyalah mengajak orang lain atau keluarga kita untuk beribadah bukan memaksanya.

Kalau kita memaksa orang untuk nikah dengan orang yang tidak ia sukai itu berarti kita merampas hak Tuhan untuk menentukan jodohnya. Nikah dalam Islam itu ibadah maka tidak boleh ada sedikit pun paksaan dalam pernikahan.

Kalau anak kecil karena kita anggap dia belum baligh dan dewasa maka kita masih boleh deh "memaksanya" untuk sholat. Tapi saat sudah dewasa keputusan untuk sholat atau pun meninggalkan sholat sepenuhnya berada padanya.

Oleh karena itulah sekarang ini tantangannya adalah bagaimana kita memiliki kecerdasan pribadi sekaligus formula budaya yang bisa mengajak orang untuk beribadah tanpa merasa dipaksa.

Yang harus kita lakukan sekarang adalah menumbuhkan kesadaran bahwa ibadah adalah bukti pengabdian kita dan memang juga merupakan kebutuhan hidup kita. Ibadah itu bukan beban sebagaimana anggapan kita selama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar