Sabtu, 24 Oktober 2009

Berpikir Matang

Cibubur, Ahad, 26 Oktober 2009

Berpikir Matang

Oleh: Mohamad Istihori

Hendaknya segala sesuatu itu dipikirkan dengan matang sebelum kita mengambil keputusan. Jangan gegabah ah. Jangan keburu nafsu dong. Jangan buru-buru. Al ajalatu minas syaithoon. Terburu-buru itu termasuk kepribadiannya setan.

Akhir dari segala ketergesaan adalah penyesalan. Maka agar tidak menyesal berpikir matanglah dulu. Kalau sudah yakin baru "jalan". Jangan jalan di atas keraguan. Berjalanlah dengan keyakinan dan optimisme. Kalau ragu mending ditinggalkan. Da maa yariibuka ilaa maa laa yariibuka. Tinggalkanlah yang meragukan menuju satu keyakinan.

Jangan terlalu cepat mengambil keputusan kecuali memang dalam keadaan darurat. Kalau nggak urgent-urgent amat mah nggak usah cepat-cepat. Slow but sure aja nanti juga akan sampai tujuan. "Alon-alon asal kelakon". Gembalakanlah proses. Kebanyakkan orang maunya buru-buru tidak punya kesabaran untuk mengembalakan proses yang ada.

Maunya cepet kaya. Maunya cepet wisuda. Maunya cepet nikah. Maunya cepet punya anak. Maunya..maunya..maunya..Maunya doang usaha mah kagak. Mana mau dapat?

Teori berpikir matang bukan berarti menafikan pekerjaan dan perbuatan. Bukan berarti kerjaan kita mikir mulu tanpa melakukan dan memperjuangkan sesuatu.

Kalau terlalu banyak mikir tanpa melakukan sesuatu juga bukan merupakan sesuatu yang dibenarkan. "Terus gimana dong?" Idealnya adalah terus melakukan sesuatu saja. Karena nanti di tengah perkerjaan itu kita pasti akan dituntut untuk berpikir.

Jangan juga kerja doang tapi nggak mikir. Itu nekat namanya. Belajarlah dari kesalahan. Trial and error. Mencoba, berusaha, berpikir, dan memperbaiki diri. Itulah saya rasa yang harus segera kita matangkan secara individu maupun kolektif, secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar