Sabtu, 15 September 2012

Islam Itu adalah Agama Management


Jum’at, 14 September 2012 04:08 WIB

Islam Itu adalah Agama Management

Emang apa sih yang nggak diatur dalam Islam? Semua dalam Islam itu diatur. Mulai perkara paling sepele sampai hal yang penting. Islam tidak membesar-besarkan perkara yang sepele tapi sekaligus ia juga tidak meremehkan hal-hal yang kecil. Yang paling penting dalam Islam adalah ketepatan kita dalam melakukan sesuatu. Makanya agar tepat itulah dibutuhkan management itu tadi.

Islam tidak melarang manusia untuk punya anak. Tapi Islam memberikan aturan bagaimana kita memiliki keturunan. Tidak seenak udele dewe. Tidak semau-maumu. Hasilnya memang sama punya anak. Tapi prosesnya ada yang menikah dulu baru punya anak dan ada yang zina, nikah dan tak berapa lama menikah eh tahu-tahu udah punya anak aja.

Semua calon pasangan suami-istri tentunya berharap kelak kalau sudah menikah dikaruniai anak yang sholeh/sholehah. Tapi yang sangat disayangkan dalam proses perkenalan, mereka justru melakukan tindakan-tindakan yang berada sangat jauh dalam koridor kesholehan. Mereka berdua belum mampu untuk bagaimana me-manage hawa nafsu. Sehingga yang mereka lakukan selama proses perkenalan itu lebih didominasi perkenalan fisik ketimbang perkenalan rohani.

Kan idealnya yang dilakukan calon pasangan suami-istri adalah mengenal secara rohaniah calon pasangan hidupnya itu. Seberapa sabarkah calon pasangan kita kalo diajak hidup sengsara? Seberapa jujurkan ia saat menghadapi peluang untuk berbohong? Seberapa setiakah ia di dalam memegang pengetahuan dan kebenaran yang telah ia pelajari dan alami selama pengalaman hidupnya? Dan, berbagai macan tolak ukur rohaniah yang memang diperlukan untuk mengarungi kehidupan rumah tangga yang penuh dengan ujian dari Allah. Kalau hal ini luput dari perhatian kita maka jangan kaget kalau kita mengalami penyesalan yang sangat mendalam karena telah memutuskan untuk menikah dan hidup bersama dengannya.

Ya Allah aku merasa miris banget, mengapa yang dilakukan oleh orang-orang yang katanya menjadikan-Mu sebagai tujuan utama hidupnya malah lebih mengenal dari segi fisik calon pasangan hidupnya. Sehingga meskipun belum menikah mereka telah sangat saling mengenal bentuk bahkan rasa dari “milik pribadi” mereka masing-masing.

Atau Islam juga tidak melarang manusia untuk menjadi orang kaya. Tapi cara dan proses untuk menjadi orang kayalah itulah yang dimanage Islam agar kita menjadi kaya itu tidak merugikan orang lain. Tapi justru malah memberikan kegembiraan bagi orang lain karena kita menjadi “kran rezeki Allah” di dalam menyalurkan segala apa yang telah Allah titipkan dan amanahkan dalam kehidupan kita.

Salah satu wahana belajar management waktu yang ditawarkan oleh Islam adalah wajibnya pelaksanaan sholat lima waktu sehari semalam. Sholat itu mengajarkan management waktu yang sangat berharga bagi siapa saja yang dengan konsisten dan istiqomah untuk menegakkannya setiap hari.

Kalo Shubuh kita masih kesiangan, masih ada Dzhuhur untuk kita sholat pada waktunya. Kalau Dzhuhur telat juga masih ada Ashar. Dan begitu setiap hari sampai kita benar-benar mampu berevolusi untuk me-manage setiap detik yang telah Allah anugerahkan dalam hidup kita agar kita mampu memanfaatkannya tiap jengkal itu sebagai wahana yang bisa memperdalam cinta kita pada Allah SWT.

(Mohamad Istihori: Orang Maiyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar