Sabtu, 15 September 2012

Yang Maha Berpuasa


Rabu, 12 September 2012

Yang Maha Berpuasa

Tengah malam Mat Semplur terbangun. Tiba-tiba saja ia teringat kelalaiannya sebagai hamba Allah SWT. Ia pun bergumam dalam hatinya dengan penuh penyesalan:

“Ya Allah…Ya Allah…Untung Tuhan kami adalah Engkau Ya Allah…Kalo bukan Kamu Tuhan kami, kami tidak tahu bagaimana nasib kami saat ini ya Allah…

Engkau telah menggratiskan oksigen untuk kami bernafas. Kau member kami laptop, BB, motor dan PC tablet. Kau berikan kami telinga, mata dan seluruh anggota badan plus dengan fungsinya tanpa kami harus mengeluarkan uang sepeserpun. Tapi sekedar untuk mengabdi kepada-Mu dalam bentuk sholat lima waktu saja kok rasa-rasanya beraaat banget ya Allah…

10 menit sholat fardhu bagi kami bagaikan berjalan dengan trek menanjak dan penuh dengan duri. Sholat taraweh 20 rokaat yang biasanya menghabiskan waktu satu jam terasa satu abad. Tapi main PS berjam-jam bahkan sampe seharian terasa kurang. Bahkan azan yang berkumandang malah menjadi pengganggu bagi aktivitas main-main kami ini.

Nonton pertandingan sepak bola 2x45 menit terasa sangat sebentar. Seandainya bukan Engkau Tuhan kami ya Allah…maka mungkin kami ini udah abis digaplokin dan ditempelengin. Untungnya sampai hari ini Kau masihlah “berpuasa”. Kau masih bersabar melihat betapa kami ini sangat tidak tahu diri pada-Mu. Kami maksiat, lalai dan khilaf tapi Kau masih terus melimpahkan berbagai macam rezeki atas hidup kami.”

Setelah itu ngantuk berat kembali menimpa Mat Semplur. Ia pun tidur lagi. Esok pagi ia lupa apa saja yang ia ucapkan dalam hati dini hari tadi.

Segala kelalaian pun ia kerjakan kembali. Ah dasar Mat Semplur, begitu mudahnya ia men-switch lakon Iblis dengan Malaikat. Sehingga penyesalan dalam hatinya tak mencegahnya untuk total melakukan penyesalan dan tobat dalam kehidupannya yang nyata.

(Mohamad Istihori: Orang Maiyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar