Senin, 31 Agustus 2009

Di Bulan Ramadhan Setan-setan Kesurupan Manusia

Bali, Senin, 31 Agustus 2009

Di Bulan Ramadhan Setan-setan Kesurupan Manusia

Oleh: Mohamad Istihori

Al Hamdulillah semakin hari semakin tampak kemajuan ibadah kita di Bulan Ramadhan. Shaf-shaf taraweh semakin mengalami kemajuan. Sehingga kita semakin tahu mana yang tarawehnya karena ibadah atau karena budaya ikut-ikutan saja.

Kita memasuki babak semifinal. Sehingga yang mampu mengalahkan nafsu dan rasa malasnya akan terus melaju ke babak berikutnya yaitu babak final (10 hari terakhir). Dan, yang keok akan tersingkir. Ini seleksi alami. Jadi jangan pernah menyesali.

Buka puasa kita juga semakin mengalami kemajuan. Kalau hari-hari pertama puasa, kita berbukanya saat maghrib. Sekarang pagi-pagi kita sudah berbuka, saat sarapan. Memang semua itu benar-benar kemajuan yang patut diacungkan jempol.

Kemajuan-kemajuan jangan disesalkan. Kita nikmati saja semua itu. Karena toh segitulah kekuatan kita untuk melawan hawa nafsu kita. Nggak lebih banyak kurang.

Saya jadi semakin kasihan kepada setan yang tugasnya menggoda manusia. Mereka sekarang nganggur. Karena tanpa mereka capek-capek menggoda pun manusia sudah kalah oleh energi negatif yang semakin hari semakin tumbuh subur dalam jiwa kita.

Maka jangan heran kalau setan-setan dari golongan manusia semakin bertambah jumlahnya. Minal jinnati wan naas. Kalau dulu manusia-manusia yang kemasukan setan maka sekarang setan-setan yang kemasukan manusia. Setan-setan kesurupan manusia. Kata Mbah Surip.

Setan begitu istiqomah dengan tugas antagonisnya untuk menggoda manusia. Setan sangat taat pada Tuhan. Dari zaman baheula hingga zaman ayeuna setan tetap konsisten dengan janjinya. Maka itulah kemuliaan untuk setan.

Sangat beda dengan manusia yang suka mencla-mencle, nggak konsisten, tidak istiqomah, suka ingkar janji, dan senang berkhianat.

Makanya kita sangat suka mencari "kambing hitam" saat membuat dosa dan maksiat. Korupsi kita nyalahin setan. Mencuri, merampok, berbohong, berdusta, pake narkoba, kita selalu nyalahin setan. Padahal setan sama sekali tidak campur tangan. Kan kata Pak Ustadz kalau Bulan Ramadhan setan-setan dibelenggu.

Tan-setan kasihan banget sih nasib kamu. Disalahin mulu sama manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar