Kamis, 10 Desember 2009

Dan Rohani pun Dikawinkan

Cibubur, Rabu, 091209

Dan Rohani pun Dikawinkan

Oleh: Mohamad Istihori

Sebelum melangsungkan pernikahan secara resmi dan formal sesuai adat dan agama, sepasang kekasih seharusnya terlebih dahulu melakukan perkawinan rohani. Perkawinan rohani ini sangat diperlukan untuk mencocokkan pemikiran, ide, gagasan, cita-cita, harapan, dan apa saja yang bersifat rohaniah.

Mencocokkan rohani bukan berarti salah satu pihak dibenarkan untuk memaksakan apa yang dia inginkan kepada pasangannya. Perkawinan rohani ini justru diharapkan agar sepasang kekasih bisa saling menerima perbedaan, kelebihan, sekaligus kekurangan yang dimiliki masing-masing pihak.

Setelah rohani dikawinkan dan setelah kita menemukan diri kita di dalam diri pasangan kita maka barulah kita bisa mulai berpikir untuk menikah secara formal.

Pernikahan legal formal inilah yang kemudian menghalalkan atau memperbolehkan kawin secara fisik. Perkawinan fisik yang tidak didahului oleh perkawinan rohani akan terasa seperti sayur tanpa garam. Akan terasa anyep. Atau seperti tubuh tanpa adanya ruh.

Sayangnya pasangan muda zaman sekarang lebih menomorsatukan perkawinan fisik. Sehingga sebelum resmi menikah pun mereka sudah berani melakukan perkawinan fisik.

Oleh karena itu jangan tertipu oleh segala sesuatu yang bersifat fisik atau jasad. Kalau kita sudah terperangkap oleh yang fisik-fisik maka semua yang kita lakukan dan perjuangkan akan dangkal.

Cinta yang hanya berorientasi fisik adalah cinta dangkal. Suka kepada wanita/pria yang hanya berfokus pada fisik akan lekang dimakan waktu. Cinta harta atau materi yang hanya melihat fisik dari materi atau harta itu akan membuat kita tertipu oleh kemilaunya. Sehingga mata hati kita tidak lagi mampu melihat kebenaran karena telah silau oleh kemilau materi.

Bahkan berjuang di jalan agama dengan memakai pernafsiran yang fisik-fisik saja hanya akan menjumudkan pemikiran kita, mempersempit ruang gerak kita, dan pada akhirnya hanya akan membuat kita merasa suci sendiri sedangkan orang lain kotor.

Itu akibat kita tertipu oleh sesuatu yang fisik tanpa mempelajari dan memahami ruh dari segala sesuatu yang bersinggungan dalam kehidupan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar