Kamis, 17 Desember 2009

Memahami Keanekaragaman Pikiran

Cibubur, Jum'at, 301009

Memahami Keanekaragaman Pikiran

Oleh: Mohamad Istihori

Kalau kita mau nyambung ngobrol sama orang, akan sangat sulit kalau kita tidak memahami jalan pikirannya. Manusia memiliki beraneka ragam pikiran dalam memandang kehidupan. Dan, semua dipengaruhi oleh banyak hal.

Di antaranya latar belakang pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, pemahaman agama, pola pendidikan yang ia dapat dari orang tua, dan pengaruh lingkungan tempat ia bersosialisasi atau bergaul.

Sebenarnya masih banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi jalan pikiran seseorang. Hal inilah yang membuat mengapa jalan pikiran itu sangat komplek. Maka untuk memahaminya pun dibutuhkan pengetahuan dari berbagai macam sudut pandang,

kalau kita hanya mengandalkan satu macam sudut pandang, apalagi sudut pandang itu hanya berdasarkan subjektivitas kita sendiri, maka kita akan mengalami berbagai macam benturan dengan berbagai macam sudut pandang pemikiran yang sangat beragam.

Budayawan Emha Ainun Nadjib membagi pemikiran menjadi empat jenis/gaya: pertama, gaya berpikir linier. Kedua, gaya berpikir zig-zag. Ketiga, gaya berpikir spiral. Dan, keempat, gaya berpikir siklikal.

Pertama, orang dengan gaya berpikir linier akan "nabrak-nabrak". Ibarat mobil yang jalannya lurus terus, nggak belok-belok maka dia akan menabrak apa saja yang ada di depannya.

Kedua, orang dengan gaya berpikir zig-zag adalah gambaran orang yang ling-lung, plin-plan, atau mencla-mencle.

Ketiga, orang dengan gaya berpikir spiral. Adalah tipe orang dengan gaya berpikir muter-muter nggak jelas. Kalau ditanya satu hal dia tidak langsung menjawab pada pertanyaan inti namun muter ke mana-meni dulu baru pertanyaan yang kita ajukan dia jawab.

Keempat, orang dengan gaya berpikir siklikal seperti orang thowaf, atau kalau kita pinjam bahasa agama orang dengan gaya berpikir siklikal adalah orang dengan gaya berpikir kaaffah atau menyeluruh.

Pada orang yang berpikir siklikal-lah kita harapkan ilmu dan bimbingan menempuh jalan kehidupan. Kepada mereka-lah kita bisa mengharap untuk mendapatkan pencerahan berpikir dan mampu menyelamatkan manusia dari kejumudan berpikir.

Enaknya lagi, orang dengan gaya berpikir siklikal akan bisa diajak ngobrol apa aja, dia akan connect dan nyambung diajak diskusi apa saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar