Jumat, 11 Desember 2009

Tuhan, Agama, dan Utusan-Nya

CBS, Kamis, 101209

Pengajian Ust. Fuad

Tuhan, Agama, dan Utusan-Nya

Oleh: Mohamad Istihori

"Rodhiitu billahi robbaa-wa bil islaami diinaa-wa bi muhammadin nabiyaw wa rosuulaa."

1. "Rodhiitu billahi robba."

- "Rodhiitu" = "Aku, saya, atau gue telah ridho atau ikhlas."
- "Billahi"= "Dengan atau bersama Allah."
- "Robbaa"= "Sebagai Tuhan."

Maka dengan keridhoan dan keikhlasan seperti ini kita sebagai manusia berati telah membangkitkan kesadaran kita bahwa kita itu sebenarnya bukanlah apa-apa apalagi siapa-siapa. Lah wong apa-apa aja bukan apalagi siapa-siapa.

Kesadaran merupakan salah satu unsur vital yang harus kita miliki. Kalau sepanjang hidup kita sadar maka kita tidak akan pernah merasa sengsara. Kesengsaraan hadir hanya saat diri kita dalam keadaan tidak sadar.

2. "Wa bil islaami diinaa."

- "wa"= "dan"
- "Bil"= "dengan atau bersama"
- "islaami"= "selamat atau keselamatan"
- "diinaa"= "sebagai agama"

3. "Wa bi muhammadin nabiyyaw wa rasuulaa."

- "wa"= "dan"
- "bi"= "dengan"
- "muhammadin"= "Muhammad"
- "nabiiyaw wa"= "sebagai Nabi, dan"
- "rosuulaa"= "sebagai Rosul."

Muhammad memiliki keunggulan yang sangat luas. Beliau selain sebagai seorang Nabi juga sebagai seorang Rosul. Sebagai Nabi berarti Muhammad adalah manusia pilihan (al Mushthofa) maka ikutilah ia. Sebagai Rosul berarti Muhammad adalah seorang utusan maka taatilah ia.

Dari tiga doa di atas dapat kita tarik bahwa kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat sangat bergantung pada tiga hal: pertama, Tuhan. Kedua, agama. Dan, ketiga adalah utusan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar