Minggu, 15 Februari 2009

GR

Jum'at, 130209

GR

Mereka pikir saya adalah orang yang pengertian, penyayang, serta perhatian. Dan, saya hampir-hampir saja percaya pikiran mereka dan sempat GR.

Untungnya saya cepat-cepat "ngaca", segera berusaha sadar diri, dan belajar untuk tidak segera mabuk apalagi sampai tingkat gila pujian.

Saya pun segera sangkal pujian itu dengan menertawakan diri sendiri, seraya diam-diam berkata dalam hati, "Kalau saya ini adalah seorang yang pengertian maka saya akan memenuhi segala macam tuntutan.

Jika saya seorang penyayang maka saya akan penuhi segala yang dikehendaki orang yang saya sayangi. Seandainya saya sosok yang perhatian maka saya akan senantiasa mendengarkan segala masalah yang dihadapi orang yang saya perhatikan, sekecil apapun masalahnya itu."

Selama ini ternyata mereka salah mengira tentang saya. Tapi saya tegaskan kepada mereka, "Saya memang bukan orang yang pengertian, penyayang, dan perhatian. Tapi saya adalah orang yang -insya Allah- terus-menerus belajar untuk menjadi manusia yang pengertian, penyayang, dan perhatian."

Berdasarkan i'tikad dan semangat belajar itulah mari kita semua memulai belajar untuk mengerti, mencintai, dan memberikan perhatian kepada siapa saja. Tanpa peduli apakah mereka melakukan hal yang serupa kepada kita.

Kalau kita mencintai orang yang mencintai kita itu mah sudah biasa. Bercinta yang penuh tantangan adalah mencintai orang yang membenci, memberi orang yang bakhil, mengasihi pendendam, dan masih banyak lagi gambaran betapa luasnya cinta (rahman).

2 komentar:

  1. salam!!!

    btw kynya ente mantan playboy om!!!!
    he,,, he,,, he,,,

    cape' juga klo mo ngertiin orang,,,, jangan jangan ga tau diri sendiri

    BalasHapus
  2. Naudzubillahi min dzalik deh kalo gw kayak yang lu maksud...hehehe..

    BalasHapus