Jumat, 10 April 2009

Berubah!

Ahad, 100409

Berubahlah!

Oleh: Mohamad Istihori

"Yang tidak berubah di dunia ini adalah perubahan itu sendiri." (Kata Hikmah).

Allah berfirman: "Innallaha laa yughoiyiru maa biqouumin hatta yughoiyiru maa bianfusihim."

"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan mereka sendiri."

Yang patut diperhatikan dari redaksi ayat di atas adalah mengapa pada awal ayat, Allah memakai kata "qauum" tapi di akhirnya justru menggunakan kata "anfus"?

Mengapa akhir ayat tersebut tidak, "hatta yughoiyiru maa biqauumihim" malah, "hatta yughoiyiru maa bianfusihim"? Padahal pada awal ayatkan, "laa yughoiyiru maa biqauumin"?

Hal ini menandakan bahwa sekeras apapun usaha suatu kaum, masyarakat, golongan, LSM, Parpol, bangsa, atau negara melakukan perubahan melalui Pemilu kalau individu-individu ("anfus") dalam kaum tersebut tidak mau merubah dirinya sendiri otomatis kaum tersebut tidak akan pernah bisa berubah sampai kapan pun.

Pemilu yang mengeluarkan dana kurang-lebih 110 triliyun itu hanya menghamburkan uang sia-sia begitu saja tanpa perubahan mendasar apa-apa.

Yang berubah hanya yang duduk di kursi jabatan saja. Tapi prinsip dan kelakuan mereka sama saja dengan pejabat yang sudah-sudah. Menggunakan jabatan untuk memperkaya diri. Itu aja nggak lebih, nggak kurang.

Pertanyaan kedua -yang masih berhubungan dengan ayat di atas- adalah ayat tersebut menunjukkan kepada kita bahwa yang terutama harus diubah adalah "anfus", jiwa, mental, karakter, dan spiritual.

Itulah mengapa redaksi ayat di atas, "hatta yughoiyiru maa bianfusihim," bukan, "hatta yughoiyiru maa biajsaamihim."

Jadi mau "ajsam", fisik kita, rambut kita dimerahin, kuping ditindik, tangan ditato, atau alis dicukur kalau mentalnya masih kampungan tetap aja kelakuannya kampungan. Nggak pernah berubah.

Dengan kata lain, semangat perubahan dalam Islam adalah perubahan mental, karakter, atau tingkah laku. Bukan perubahan yang sifatnya materi atau fisik.

Sayangnya yang kita kejar dan kita anggap orang itu dinilai berubah dan mengalami perubahan kalau dulunya miskin sekarang kaya, dulu jelek sekarang ganteng, dulu pendek sekarang lebih tinggi, atau dulu kulitnya hitam sekarang kulitnya putih dan berbagai macam perubahan fisik lainnya.

Sedangkan perubahan mental, akhlak, atau ibadah bagi orang tua zaman sekarang bukanlah hal yang menarik dan tidak lagi menjadi pusat perhatian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar