Selasa, 07 April 2009

Hari-hari Omong Kosong

Senin, 060409

Hari-hari Omong Kosong

Oleh: Mohamad Istihori

Untuk sementara, kalau saya sih maunya selamanya, hari-hari omong kosong stop sudah. Hari ini, Senin, 060409 adalah hari tenang. Hari yang benar-benar tenang dari segala obral janji tanpa bukti selama ini.

"Omong kosong? Mengapa bisa kamu menyatakan bahwa kampanye dengan segala bentuk dan perangkat sosial, budaya, dan ekonominya adalah omong kosong?"

Loh iya jelas omong kosonglah. Karena merekakan belum benar-benar dinyatakan oleh rakyat memang terbukti sebagai wakil rakyat yang baik, benar, soleh, jujur, amanah, dan peduli sepenuhnya kepada rakyat.

Seharusnya yang membuat pernyataan bahwa seorang caleg, cawapres, atau capres itu peduli rakyat adalah rakyat itu sendiri. Dan, memang rakyat sendirilah jurinya.

Mereka para caleg dkk tidak berhak sedikit pun mengklaim, menyatakan, pasang gambar di sepanjang jalan, apalagi sampai pasang iklan politik di media massa.

Di iklan itu kemudian dia nyatakan bahwa dia adalah caleg yang patut untuk dipilih karena orangnya merakyat (merakyat dari mana? Masa merakyat pedulinya pas menjelang pemilu saja?)

Emang rakyat nggak tahu kalau selama ini pejabat itu pembantu rakyat? Dan rakyat adalah majikannya. Masa rakyat disuruh capek-capek mengenal para pembantunya. Ada juga para pembantu yang bernama parpol atau caleg itulah yang memperkenalkan diri dan peduli sama rakyat.

Ini pedulinya cuma lima tahun sekali. Yang setiap hari bergumul dengan rakyat aja belum tentu benar-benar memahami rakyat. Apalagi yang lima tahun sekali? Mimpi kali ye?

Mana ada sih pegelaran Indonesia Idol, misalnya, para pesertanya pasang iklan bahwa dia adalah penyanyi profesional bersuara emas.

Yang ada kan dia buktikan dan tunjukkan kemampuan, bakat, potensi, suara, dan "performence" yang dia miliki di hadapan juri Indonesia Idol (termasuk di dalamnya pemirsa).

Setelah terbukti dan dinilai pantas, barulah sang juri mengakui untuk kemudian menyatakan dan mendaulat bahwa dia memang pantas disebut sebagai penyanyi yang oke.

Caleg-caleg itu juga seharusnya seperti itu. Nggak usah tiba-tiba pasang iklan sebagai sosok yang peduli rakyat lah, bersih dari korupsi lah, and soon, and soon.

Biarkan saja rakyat yang menilai untuk kemudian mengakui sendiri bahwa seorang caleg memang pantas dipilih untuk mewakili aspirasi rakyat.

Selamat mencontreng di Pemilu 2009 ini. Semoga yang kita contreng tidak mencoreng amanah yang kita berikan kepada mereka, para caleg yang terhormat, yang semoga tidak gila hormat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar