Selasa, 28 April 2009

Bio, Psiko, Sosio, dan Spiritual

Senin, 270409

Bio, Psiko, Sosio, dan Spiritual

Oleh: Mohamad Istihori

Tekanan mental, permasalahan kehidupan yang membludak, serta berbagai macam problematika yang kerap kita hadapi merupakan bibit-bibit stres, depresi, bahkan bisa menjadi pemicu seseorang bunuh diri kalau kita tidak pandai-pandai memenejnya.

Bio, psiko, sosio, dan spiritual merupakan metode yang ditawarkan Dadang Hawari untuk membantu mereka yang mengalami hal tersebut.

Bio. Merupakan faktor pengobatan melalui obat-obatan yang formulanya sudah disesuaikan oleh Dadang.

Karena percuma saja kita memberikan terapi psiko, sosio, dan spiritual kalau susunan urat syaraf mereka belum pada nyambung, iya percuma aja. Segala materi yang kita berikan nggak bakalan masuk.

Psiko. Merupakan terapi psikis. Santri dipulihkan segala trauma yang pernah mereka alami. Karena banyak di antara mereka yang mengalami kekerasan.

Namun dalam terapi psiko ini harus mendapat dukungan empati penuh dari segenap anggota keluarga. Karena bagaimana pun mereka tetap membutuhkan perhatian keluarga.

Tak selayaknya pihak keluarga malah menjauhi mereka bahkan "membuang" mereka dari rumah. Sikap keluarga yang seperti inilah yang justru memperparah keretakkan mental santri.

Mereka merasa keluarga malah menjauhi, nggak peduli, dan jarang menghubungi (nggak ada kabarnya lagi).

Sosio. Mereka jangan dijauhi dari masyarakat. Jangan dibiarkan asyik dengan dirinya sendiri dengan cara mengurung diri dalam kamar seharian.

Mereka juga harus diberikan kesempatan untuk bersosialisasi dan bermasyarakat dengan lingkungan sekitar. Jangan biarkan mereka asyik dengan dunianya sendiri.

Berikan mereka semaksimal mungkin kesempatan dan momen untuk bersosialisasi dengan masyarakat di mana mereka tinggal.
Terapi sosial ini juga termasuk bagaimana seorang konselor memahami latar belakang budaya santrinya. Tanpa pemahaman budaya maka terapi sosial akan sangat sulit untuk dilakukan.

Setelah mereka mendapat asupan obat yang memadai, terapi psiko, dan sosialnya barulah diberi terapi spiritual. Inilah terapi yang sangat penting daripada tiga terapi sebelumnya.

Meskipun demikian antara satu terapi dengan tetapi lainnya tidak bisa dipisahkan. Semua harus seiring sejalan sebagaimana ban belakang dengan depan pada motor.

Dan, sangat jarang bisa kita temui ada seorang ustadz atau konselor yang mampu mengaplikasikan, "mengopersikan", dan memahami keempat terapi tersebut secara seksama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar