Rabu, 15 April 2009

Menanggapi Inspirasi

Ahad, 120409

Menanggapi Inspirasi

Oleh: Mohamad Istihori

Kita tidak tahu kapan inspirasi itu datang. Ia bisa saja datang tiba-tiba dan begitu saja. Oleh karena itu kita harus selalu siap menangkap dan mengikatnya ke dalam sebuah karya. Baik itu tulisan, lukisan, atau apa pun sesuai minta dan bakat kita.

Namun tidak semua orang melatih ketajaman intuisinya untuk menangkap dan memahami inspirasi. Karena mereka menganggap, "Kayak orang kurang kerjaan aja. Udah capek-capek duitnya nggak seberapa!"

Dalam menuangkan inspirasi ini memang kadang melelahkan malah sampai tingkat menjenuhkan. Atau meminjam istilah anak muda zaman kiwari, ngebetein.

Mengikat inspirasi ke dalam sebuah tulisan-misalnya-bukanlah hal yang mudah. Melakukannya membutuhkan energi ekstra, ketelatenan, keuletan, ketekunan, ketelitian, dan tentunya lagi yang tidak boleh dilupakan adalah kesabaran dan keyakinan bahwa apa pun yang kita tuliskan selagi kita melakukannya dengan ikhlas-insya Allah-akan memberikan manfaat bagi diri kita dan orang lain.

Banyak orang merasa kelelahan untuk pada akhirnya menyerah dan enggan lagi untuk melakukan. Apalagi kalau ngomong masalah keuntungan materi dari menulis. Wah makin males aja orang menulis.

Padahal inspirasi atau pemikiran, ide, atau gagasan yang melintas dalam pemikiran kita adalah sebuah anugerah dan rizki yang tidak ternilai harganya. Ia adalah pemberian Tuhan yang tak terkirakan.

Kalau kita mau khusu' ("tafahum wa tafaqquh") dan konsentrasi untuk menggali inspirasi Illahi maka kita akan mendapatkan ilmu-ilmu baru yang sama sekali belum kita ketahui. Pokoknya datangnya ilmu itu "min haitsu laa yahtasib."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar