Minggu, 13 September 2009

Aneh!

Cibubur, Senin, 14 September 2009

Aneh!

Oleh: Mohamad Istihori

Aneh! Banyak orang aneh. Mereka menulis kata bijak, kata hikmah, atau kata teladan yang mereka kutip dari berbagai macam sumber, dari berbagai macam buku dan artikel tanpa mereka sendiri memiliki pengalaman langsung, tanpa memahami, dan tanpa mengerti terhadap yang mereka tuliskan di blog, di status FB terkini, di artikel, di makalah, di skripsi, atau di note FB mereka.

Aneh! Banyak orang menuangkan pemikiran,menuliskan puisi, syair lagu, sajak, cerpen, cerbung, bahkan novel yang mereka karang sendiri tanpa mereka bersinggungan langsung dengan apa yang mereka karang dan tuliskan.

Aneh! Banyak orang cari dunia dengan menjual akhirat. Banyak orang ceramah, pidato, khutbah, kultum, atau buat album realigi terutama di Bulan Ramadhan tanpa mereka sendiri memiliki pengalaman pribadi sehari-hari terhadap yang mereka ucapkan, lantunkan, atau nyanyikan.

Aneh! Banyak orang Islam yang semakin asing dengan Islamnya. Nggak paham apa sih Islam itu sebenarnya. Sementara mereka yang gaya hidupnya dikafir-kafirkan oleh sebagian golongan Islam tertentu justru semakin menemukan Islam dan perilakunya semakin Islami.

Aneh! Orang semakin tertarik dan terbelenggu dengan segala hal yang sifatnya sementara, semu, dan fatamorgana. Sementara yang abadi dan kekal mereka acuhkan, mereka singkirkan, dan mereka singkirkan.

Kalau pun mereka bawa itu hanya untuk sementara saja, untuk mendapatkan nama baik, istri cantik, suami kaya dan terkenal, penghormatan, atau jabatan. Begitu semua telah mereka dapatkan maka yang kekal dan abadi itu mereka tinggalkan lagi. Mereka campakkan begitu saja.

Aneh! Semua orang tak satu pun yang mau masuk neraka. Tapi perilaku sehari-hari mereka justru mengundang mereka ke neraka dan semakin jauh dari kemungkinan masuk surga, bertemu dengan Tuhan mereka.

Aneh! Orang kok maunya cuma didengarkan. Eh giliran mendapat kesempatan untuk mendengarkan dia malah tidak memperhatikan. Betapa sombongnya manusia. Betapa merasa hebat, pintar, dan berkuasanya kita di hadapan kemahaanbesaran Allah SWT.

Aneh! Orang lebih takut melanggar peraturan bosnya, majikannya, atasannya, atau supervisinya daripada kepada Tuhan Yang Maha Melihat, Mendengar, dan Mengetahui.

Aneh! Kalau ada orang menulis murni berdasarkan dari apa yang ia alami dan rasakan dianggap tidak lebih pandai dari pada orang yang menulis dengan mengutip dari karya ilmiah atau karya sastra terdahulu.

Aneh! Bulan Ramadhan semakin hari semakin sepi jama'ah tarawehnya. Padahalkan semestinya kalau kita ini minimal orang Islam aja biar belum orang beriman apalagi orang bertakwa kan mestinya semakin hari taraweh semakin ramai.

Maka jadi semakin terdengar aneh kalau saya bertanya, "Apa bener di Indonesia ini mayoritas masyarakatnya beragama Islam?"

Aneh! Tontonan dan semua pelakunya, baik yang di sinetron atau di film layar lebar malah jadi tuntunan dan pedoman. Sedangkan tuntunan (ceramah, khutbah, kultum, tabligh akbar, atau pengajian) hanya dijadikan sebagai tontonan dan semakin dikomersilkan. Pokonya kalau ceramah nggak lucu nggak bakal laku. Atau ada "Kiai" yang mau bayar berapa saja agar ia punya kesempatan ceramah di TV. Biar terkenal. Biar populer.

Maka kita semakin kehilangan parameter mana Kiai mana pelawak? Mana orang sholeh mana orang tholeh? Mana orang bijak mana pembajak? Mana wakil rakyat mana penjahat rakyat? Mana orang lalim mana orang zalim? Mana orang jujur mana koruptor?

Aneh! Artis, vokalis band, atau model semakin dideketin dan diikutin gaya hidupnya. Orang rela bayar berapa saja agar gaya rambutnya atau pakaiannya menyerupai idolanya.

Begitu banyaknya keanehan-keanehan yang bisa kita temui zaman sekarang yang sampai hari ini belum bisa aku mengerti dengan akalku yang sangat terbatas ini. Maka semua aku nikmati saja. Aku puisikan atau minimal aku tuliskan saja sebisa-bisanya sambil berharap suatu hari aku bisa mengerti apa gerangan yang sebenarnya terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar