Kamis, 24 September 2009

Semoga KPK Tetap Jaya

Cibubur, Kamis, 24 September 2009

Semoga KPK Tetap Jaya

Oleh: Mohamad Istihori

Banyak pihak yang tidak ridho kalau KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) tetap ada di Indonesia. Maka pihak ini merekayasa dan menyusun rencana untuk melenyapkan, memusnahkan, dan menghancurleburkan KPK dari negeri ini.

Bagaimana tidak, kalau kita mau objektif, kinerja KPK kita selama ini memang sungguh luar biasa. Banyak pelaku korupsi, satu per satu dijebloskan ke dalam penjara, tanpa pandang bulu.

Bahkan "yang banyak bulunya" alias "monyet-monyet politik" yang bergelantungan di atas penderitaan rakyatnya sendiri juga dijerat untuk kemudian dimintai pertanggungjawabannya.

Saya sebagai rakyat kecil hanya bisa berharap semoga keberadaan, eksistensi, dan esensi KPK tidak pernah hilang dari Indonesia. Korupsi telah menjadi budaya kerja dan gaya hidup para pejabat negeri ini termasuk masyarakat Indonesia pada umumnya. Jika KPK tiada maka saya khawatir budaya dan gaya hidup korup akan semakin menggila saja di Indonesia.

Setelah sebulan kita menjalankan puasa jangan lagi kita kotori amal kita dengan korupsi. Setelah lebaran inilah justru akan kita saksikan siapa yang kemarin sungguh-sungguh berpuasa dan siapa yang puasanya hanya main-main saja.

Kepada seluruh pejabat negeri kami yang baru, dengan semangat bulan Syawal (bulan peningkatan) semoga saja bisa lebih baik dari yang kemarin. Kalau pejabat negeri ini bisa lebih baik maka beruntunglah kita, kalau sama saja kayak yang kemarin rugilah kita. Kalau lebih buruk celakalah kita. Kalau sudah demikian keadaannya maka Tuhan yang harus turun tangan dan langsung yang menjadi pemerintah di Republik ini.

Tapi saya yakin seluruh pejabat kita yang baru pasti akan menjadi pegawai rakyat yang baik, kekasih orang-orang kecil yang setia, dan sahabat rakyat yang peduli dan care. Kalau tidak maka cepat atau lambat mereka akan terjerumus ke dalam lubang kehinaan yang paling dalam. Karena tidak semata-mata rakyat memilih mereka kecuali rakyat yakin bahwa merekalah yang pantas untuk menjadi pembantu di dalam rumah tangga Republik Indonesia di mana rakyatlah yang menjadi majikannya.

Nah di dalam rumah tangga yang bernama NKRI inilah kita butuhkan KPK untuk menjadi pengontrol agar hubungan persuami-istrian antara suami (pemerintah) dengan istri (rakyat) atau bisa dibalik, suami (rakyat) dengan istri (pemerintah) ini senantiasa berjalan harmonis dan tidak lagi ada dusta apalagi korupsi di antara mereka berdua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar