Senin, 09 Maret 2009

Bab Cerai

Jumat, 270209

Bab Cerai

Surat An Nisa ayat 20 ini adalah untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam benak kita, yaitu masalah cerai-menceraikan. Ketika menikah maka menjadi kewajiban bagi calon suami untuk membayar mahar. Baik mahar kontan maupun hutang.

Apakah suami boleh mengambil kembali mahar yang sudah diberikan kepada istrinya? Padahal istrinya sudah "didukhul" (disetubuhi)?

Bagaimana kalau belum pernah "didukhul"? Kalau memang maharnya boleh diambil, setengahnya atau seluruhnya?

Mahar boleh dengan barang (seperti seperangkat alat sholat) atau bacaan Quran, dan lain-lain yang bisa bermanfaat.

Jangan kayak zaman sekarang, maharnya minta seperangkat alat sholat + al Quran, eh nggak tahunya setelah nikah nggak sholat, nggak baca Quran.

Nah mahar model gitu kagak ada manfaatnya. Jadi kita jangan sok-sokan, jangan ikut-ikutan tren nikah di musholah atau di masjid. Tapi sesudah nikah boro-boro ke musholah, boro-boro ke masjid. Pernikahan seperti itu hanya merusak citra masjid atau musholah yang dipakai untuk acara akad nikah.

Lebih baik melaksanakan akad nikah di rumah. Namun setelah menikah rajin pergi ke masjid atau musholah.

"Wa in arodtum"= kalau kalian menginginkan.
"Istibdaala zaujin"= mengganti istri. Dengan sekira-kira kalian mau menjatuhkan talak: satu, dua, atau tiga. Jangan mentang-mentang lagi pusing banget, langsung talak tiga.

Harus hati-hati. Kita harus menunjukkan kelembutan hati. Jangan "kedebak-kedebug". Jangan gampang ke bawa emosi.

"Qingthooron"= pemberian (mas kawin atau mahar).
"Fa laa ta-khudzuu minhuhha syaian"= mas kawin tidak boleh diambil sedikit pun kalau sudah cerai. Mengapa?

"Bian tholaqtumuuhaa"= ini bagi istri yang sudah "didukhul". Kalau belum maka laki-laki boleh mengambil setengah mas kawinnya.

Lain halnya dengan harta "gono-gini". Ia mesti dibagi dua. Kalau dia benar-benar didapat setelah berumah tangga. Kalau harta tersebut tetap diambil itu sama dengan zalim dan jahat.

Jangan sampai berkata, "Habis elu 'nggak enak' sih makanya gue ambil deh semua mas kawin".

"Jangan ngomong kayak gitu bang, kan udah sama-sama pernah ngerasain."

Cowok kayak gini bakal diolok-olok Allah."

- Cewek Pedati, Cewek Jinak-jinak Merpati, dan Cewek Sejati

Ada tiga tipe cewek. Pertama cewek pedati atau cewek "salome" (satu lobang rame-rame). Siapa punya ongkos boleh "naik".

Kedua cewek jinak-jinak merpati. Ini tipe cewek pengeretan, cewek matre. Sebagaimana merpati, roti kita diambil begitu mau ditangkap eh dia malah terbang jauh.

Ketiga adalah cewek yang dicari-cari setiap lelaki yaitu cewek sejati. Inilah satu makhluk yang sangat langka di masa kini.

Dia bagaikan bidadari yang diturunkan Tuhan ke bumi. Dia menjadi anugerah bagi suaminya. Menjadi teman menuju surga.

Aduh ada nggak yah tipe cewek sejati zaman sekarang? Karena kalau pacar atau istri kita tipe cewek pedati dan cewek jinak-jinak merpati lebih baik putuskan dan ceraikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar