Kamis, 12 Maret 2009

Jadilah Idola Bagi Anak Sendiri

Kamis, 120309

Jadilah Idola Bagi Anak Sendiri

Anak kita itu seperti "sponges" maka "basahilah" dia dengan kata-kata baik dan positif. Kalau kita terbiasa membasahi dia dengan kata-kata jelek dan negatif maka perilakunya akan cenderung jelek dan negatif.

Anak-anak sangat mudah menyerap kata dan perilaku orang tuanya. Maka jadilah panutan dan idola bagi anak sendiri. Jangan sampai ia justru lebih mengidolakan orang lain.

Iya kalau idolanya yang di luar itu adalah orang sholeh. Bagaimana coba kalau yang ia idolakan adalah orang tholeh, orang yang memang tidak layak untuk diidolakan.

Di sinilah orang tua harus terlebih dahulu mengenal dirinya sendiri sebelum mengenal anaknya sendiri.

"Loh apa hubungannya mengenal diri sendiri dengan mengenal anak kita?"

Iya sangat berhubungan kali. Ada sebuah pepatah yang mengatakan, "Buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya", atau ada pepatah Arab yang mengatakan,

"Al waladu sirru abiihi."
"Anak itu rahasia bapaknya."

Perilaku, karakter, mental, dan perilaku anak tidak akan jauh dari orang tuanya. Bahkan perilaku-perilaku menyimpang yang mungkin selama ini disembunyikan orang tua akan ditampakan oleh Allah melalui kenakalan anak kita.

Jadi jangan merasa kalau kita suka berbuat dosa atau maksiat, udah begitu aja. Allah itu Maha Mengetahui dan Maha Berkehendak. Maka kalau Allah mau, bukanlah sesuatu yang mustahil kalau perbuatan dosa kita yang kita sembunyikan selama kemudian terwariskan kepada anak tanpa kita sadari. Sekecil apapun dosa itu.

Makanya kalau anak kita nakal banget, jangan hanya ngomel-ngomel ke anak, anak dimarahin, bahkan dihukum melewati batas-batas kemanusiaan.

Coba introspeksi diri kita dulu. Apakah kita juga tidak seperti itu? Atau jangan-jangan kita memang tidak pernah melakukan suatu dosa namun di dalam lubuk hati kita terpendam keluhan, "Aduh kenapa saya juga nggak punya kesempatan untuk hal itu iya?" (untuk melacur, merampok, korupsi, berbohong, menang judi, dan lain sebagainya).

Maka kenalilah diri kita sebagai orang tua. Insya Allah kita akan sangat mengerti anak kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar